"HEH?" Namjoon membelalakan matanya. "Kalian masih pacaran juga?"
Aku mengerjabkan mata. "Apa maksudmu? Bukannya sudah jelas."
"Jadi si brengsek itu belum sadar dan mengaku salah?"
Aku mengangkat bahu. "Si Brengsek itu, memang belum menghubungiku dan mengakhirinya."
Namjoon menggelengkan kepala keras. "Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan perempuan."
"Seperti aku mengerti isi kepalamu saja."
"Heh" Namjoon menoleh, aku segera menggelengkan kepala. "Jadii..Ah, ini mengesalkan sekali."
"Kenapa jadi kamu yang kesal? Jangan-jangan kamu yang suka Jimin ya, wah mencurigakan sekali." Sindirku.
Namjoon menghela nafas mencoba menenangkan dirinya yang entah kenapa jadi lebih emosi dibandingkan aku yang seharusnya berlari menjambak Jimin Kriting.
"Bagiamana dengan anak-anak yang mengganggumu dulu?"
Aku mengangkat bahu. "Mereka tidak muncul lagi. Terakhir saat aku pulang bareng Sophie, perempuan itu mengumpat dengan bahasa inggris membuat mereka kabur." Aku tertawa mengingat betapa hebatnya umpatan perempuan kecil itu, padahal biasanya dia terlihat santai dan cuek. Memang kamu tidak boleh membangunkan macan betina.
"Ah, sepupu Jimin."
Tiba-tiba aku tertunduk sedih.
"Sori."
Aku menggeleng pelan. Hanya sedikit sedih dengan kenyataan mendengar nama Jimin, meskipun Jimin yang lain, sedikit membuatku ngilu. Ah, kapan lelaki itu sadar dan menghubungiku. Apa aku harus mengungkitnya terlebih dahulu? Jika begitu, alasan kami putus adalah aku yang mencurigainya.
Memangnya salah ya, aku ingin alasan putus kami adalah karena sudah tidak lagi menyukai satu sama lain tanpa menyalahkan satu orang saja. Apa aku terlalu berlebihan?
Sebuah tepukan ringan membuatku sadar dari lamunan. Namjoon sejak tadi memanggilku. Aku jadi memperhatikannya.
"Apa perempuan sepertiku membosankan?"
"Heh." Namjoon menaikkan alis. "Ah, itu bukan salahmu. Memang Jiminnya saja yang brengsek."
"Lalu kau?" Aku menjatuhkan bom. "Alasanmu dulu, apa aku membosankan karena terlalu baik?"
"Bukan." Namjoon diam sebentar, tidak melepaskan matanya yang tidak bisa aku baca. "Karena aku sama brengseknya dengan Jimin, dan aku tidak suka mendengar mereka menjelekkanmu karena pacaran denganku."
Deg. Deg. Deg, suara detak jantungku bertambah keras.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ME - BTS Kim Namjoon FF [6] [✔️]
FanfictionBaik, aku terlalu baik. Alasan luar biasa itu adalah penyebab cinta monyet, tetaplah cinta monyet. Sialnya, meskipun cinta sudah kandas. Monyetnya terus muncul, tidak mau pergi. Double sialnya. Aku tidak bisa mengusir monyet itu, baik dari hadapanku...