Kenapa di saat seperti ini, dia harus bersikap manis.
Naysila Naya
****
Naysila sudah pulang dari rumah sakit tiga hari yang lalu, dan kondisinya pun belum sembuh total. Tapi dia memaksakan dirinya untuk masuk sekolah, Miranda sudah melarangnya, tapi Naysila Keukeh dan akhirnya Miranda pun mengizinkannya.
"Naya pamit mah" ucap Naysila lalu mencium punggung tangan Miranda.
"Iya hati hati, nak varen bawa motornya jangan ngebut ngebut ya" kata Miranda. Yap, di sana ada alvaren yang akan mengantar naysila sekolah, tapi sebelumnya Naysila sudah menolaknya, dan alvaren sama keras kepala dengan dirinya, jadilah Naysila hanya bisa pasrah.
"Iya Tan, kalo gitu kita pamit, assalamualaikum" ucap alvaren setelah mencium punggung tangan Miranda.
Naysila dan alvaren menaiki motor sport hitam milik alvaren. Setelah itu motor pun melaju membawa mereka menjauhi pekarangan rumah Naysila. Naysila hanya diam dan tak banyak bicara, dia hanya akan bicara jika ditanya.
"Nay, beberapa bulan lagi kita ujian semester, mau ajarin gue gak nay biar gak oon oon amat" kata alvaren dengan berteriak agar naysila mendengar perkataannya.
"Kenapa gak ke Alexa aja, dia juga pinter" ucap Naysila.
"Gue maunya elo yang ngajarin, bukan Alexa" kata alvaren dan Naysila menghembuskan nafasnya kasar.
"Gimana nanti" kata Naysila membuat alvaren mendengus.
"Gak ada nanti nantian, besok kita mulai belajar bareng" kata alvaren keukeh.
"Tapi ren, ujiannya juga masih dua bulan lagi" kata Naysila sedikit kesal.
"Lebih cepat lebih baik" jawab alvaren dan Naysila tak bisa berbicara apapun lagi setelah itu. Dia akan selalu kalah jika berdebat dengan alvaren.
Motor alvaren memasuki area parkir sekolah, Naysila turun setelah motornya terparkir dan di susul oleh alvaren.
"Thanks" ucap Naysila membereskan rambutnya yang sedikit acak acakan.
"Lo gak perlu berterima kasih" kata alvaren lalu seterusnya dapat Naysila rasakan tangan alvaren yang mengusap lembut rambutnya membantu merapikan membuat sesuatu di dalam Naysila bergemuruh hebat. Namu tak lama setelah itu, naysila menyingkirkan tangan alvaren yang ada di kepalanya dengan halus.
"Gue bisa sendiri" ucap Naysila dan alvaren hanya mengulum senyumnya.
"Ke kelas" ajak alvaren dan diangguki oleh Naysila. Mereka berdua pun berjalan berdampingan menuju kelasnya masing-masing.
Banyak bisik bisik yang dapat mereka dengar, tapi mereka hanya mengacuhkan dan bersikap biasa saja."Sekali lagi makasih ren, gue ke kelas duluan. Bay" ucap Naysila dan tanpa menunggu jawaban dari alvaren dia langsung masuk ke dalam kelasnya, dengan alvaren yang memperhatikan dengan senyum manis yang tersirat.
Naysila merasakan ada sesuatu yang aneh di dalam dirinya.
Apa keputusan gue benar. Apasih nay, Lo gak boleh egois. Inget Alexa nay..
KAMU SEDANG MEMBACA
friends & love
Teen FictionSudah tak asing lagi jika kita mendengar persahabatan lawan jenis. Tetapi tidaklah heran jika salah satu dari mereka menaruh rasa. Mencintai tanpa di cintai itu memang menyakitkan. Tapi ketahuilah, ada secuil bahagia ketika kita bertemu atau hanya...