"Ren ganti baju yuk, aku dingin nih. Nanti setelah itu kita makan di kantin" kata Naysila."Hmm ya udah yuk, kasihan pacar aku udah pucat ginii" kata alvaren menggoda Naysila.
"Ih jangan goda aku"
Lalu mereka pun mengganti pakaiannya di ruang ganti yang berbeda tentunya.beberapa menit setelahnya, mereka sudah mengganti pakaian basahnya dengan pakaian kering.
"Ke kantin, laperr" rengek Naysila manja membuat alvaren mencubit hidung nya.
"Iya ayo" kata alvaren.
Mereka berdua pun sudah berada di kantin water boom itu. Naysila dan alvaren memesan dua pop mie dan dua es teh.
Mereka memakannya dengan lahap.
Naysila menyeruput kuah mie nya dengan sangat lahap."Huhh kenyangg" ucap Naysila yang sudah habis memakan mie nya.
"Mau Pesen lagi gak" tawar alvaren.
"Etdahh, gak lah. Perut aku nanti buncit" kata Naysila membuat alvaren terkekeh kecil.
"Emang kenapa, takut gendut" kata alvaren sedikit meledek membuat Naysila mencebikkan bibirnya kesal.
"Iya emang, nanti kalo aku gendutan kamu berpaling gimana, kan gak lucu" ucap Naysila.
"Apasih nay, mau kamu gendut atau kurus itu gak penting. Aku terima kamu apa adanya" ujar alvaren.
"Iya sekarang ngomongnya kayak gitu, lah kalo udah beneran gendut pasti akan lain lagi ceritanya" kata Naysila lalu menyeruput es teh nya.
"Emang aku ini cowok apaan, memang kebanyakan cowok di luaran sana itu memandang fisik nomor satu. Tapi menurutku, fisik itu gak terlalu penting. Yang penting itu gimana hatinya dan perilakunya" kata alvaren. Uhh alvaren ngomongnya bisa aja, andai bener cowok kayak gitu, adem ni dunia wkwkwk:>
"Dan kamu tau, itu adalah kata kata bulshit para cowok supaya bisa luluhin ceweknya" ucap nasyila membuat alvaren menghela nafasnya.
"Kamu gak bisa samain semua cowok kayak gitu, karena nyatanya memang tak seperti itu" kata alvaren.
"Iya sih, tapi menurut aku sih.. cuman kamu yang terbaik" kata Naysila menggombalin alvaren membuat alvaren terkekeh.
"Bisa aja kamu, tapi menurut aku juga kamu itu paling paling paling dari yang lain" ucap alvaren lalu Tersenyum menatap Naysila yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum juga.
"Emm oh iya, yang lain kemana kok lama ya" kata Naysila sembari melayangkan tatapan nya ke lain arah.
"Paling lagi ganti baju, kita jalan jalan ngelilingin tempat ini yuk" ajak alvaren.
"Umm boleh deh, ayok"
Mereka berdua pun berjalan sembari beriringan mengelilingi tempat yang mereka mau, candaan dan tawa pun menghiasi langkah mereka.
"Oh iya ren, aku boleh ketemu orang tua kamu gak" kata Naysila pada alvaren.
"Emm gimana ya nay, orang tua aku itu jarang banget ke rumah. Kamu tau kan apa alasannya, jadi maaf untuk sekarang ini aku gak bisa ngenalin kamu ke orang tua aku" kata alvaren membuat Naysila sedikit kecewa.
"Yahh gitu ya, gak papa deh. Lain kali kan bisa ya kan" kata Naysila dan diangguki alvaren dengan Tersenyum.
"Iya, nanti pasti aku temuin kamu sama orang tua aku, ok" ucap alvaren dan Naysila membulatkan jarinya.
"Ok" kata Naysila.
"Woii, pacaran Mulu Lo di cariin juga dari tadi" kata vano yang bersama dengan yang lainnya. Tapi wajah kaila sangatlah murung.

KAMU SEDANG MEMBACA
friends & love
Ficção AdolescenteSudah tak asing lagi jika kita mendengar persahabatan lawan jenis. Tetapi tidaklah heran jika salah satu dari mereka menaruh rasa. Mencintai tanpa di cintai itu memang menyakitkan. Tapi ketahuilah, ada secuil bahagia ketika kita bertemu atau hanya...