17

8 1 0
                                    

Mencoba merelakan walau susah tuk dilakukan.

Naysila Naya

*****

Setelah Alexa keluar dari ruang inap Naysila. Kini keadaan berubah canggung.

"Nay" panggil alvaren memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Iya" balas naysila.

"Gue mau ngomong sesuatu ke Lo" kata alvaren yang mampu membuat Naysila berkeringat dingin.

"Gue sebenernya..." Ucapan alvaren terpotong.

"Ren tolong ambilin hp gue dong" kata Naysila mencoba agar alvaren tak berbicara dan tak ingin mendengar perkataan alvaren.

"Oh ok" kata alvaren yang terlihat sangat gugup. Lalu dia mengambil kan hp Naysila lalu memberikannya.

"Nih nay" kata alvaren sembari menyodorkan hp di tangannya dan di raih oleh Naysila dengan cepat.

"Nay, gue mau terusin yang tadi" kata alvaren membuat Naysila semakin tak karuan.

Gue gak mau denger itu dari mulut Lo ren. Gue udah janji ke diri gue sendiri..

"Gue suka ke Lo nay" kata alvaren, Naysila hanya diam, dia masih kaget sekaligus bingung harus bagaimana saat ini.

Bener kan, apa kata gue. Gue sebenernya mau Nerima Lo ren, tapi gue gak boleh egois.

"Nay" panggil alvaren membuyarkan lamunan Naysila.

"Iy..iya" jawab Naysila terbata.

"Gimana" tanya alvaren. Naysila menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu mengeluarkan nya. Dia menatap alvaren yang tengah tersenyum terhadapnya.

"Maaf.." lirih naysila yang masih dapat di dengar oleh alvaren.

"Gue gak bisa ren" lanjutnya, senyum alvaren seketika meluntur bagai spidol di atas kertas yang terkena air.

"Kenapa nay, Lo juga suka kan sama gue" kata alvaren yang ingin menggenggam tangan Naysila namun di tolak oleh sang empu.

"Itu dulu, sebelum Lo peka terhadap perasaan gue ren. Sekarang hati gue udah sadar, kalo ada perasaan yang harus di balas" ucap Naysila menunduk.

"Maksud Lo, Lo cinta sama gara" ujar alvaren dan diangguki oleh Naysila dengan berat hati, sangat berat hati.

"Kenapa nay, kenapa saat gue suka ke Lo, Lo malah kayak gini" kata alvaren mengacak rambutnya.

"Mungkin belum saatnya ren, atau mungkin kita gak ditakdirkan untuk berjodoh.. kita hanya sebatas sahabat" kata Naysila mencoba menguatkan hatinya. Dan dibalik percakapan tersebut, ada Alexa yang tengah menguping di balik pintu. Sebenarnya Alexa tak tega melihatnya, tapi dia juga tak rela melepas alvaren.

"Ok, gue emang salah nay. Maafin gue, kita masih bisa sahabatan kan" kata alvaren Tersenyum getir.

"Iya ren, lebih baik Lo kejar Alexa. Dia benar-benar cinta sama Lo ren" kata Naysila. Alvaren hanya mengangguk lemah dan setelahnya keluar tanpa pamit.

Naysila menatap punggung alvaren, air matanya tiba-tiba keluar setalah alvaren tak lagi terlihat oleh pandangan nya.

"Gue suka ke Lo ren, gue sayang Lo.. hiks.. semoga Lo bahagia dengan Alexa" lirih Naysila.

****

Alvaren sudah sampai di rumahnya beberapa menit yang lalu. Dia merutuki dirinya sendiri yang tak peka akan segala sesuatu yang dirasakan oleh Naysila.

friends & loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang