35

3 1 0
                                    


Tak terasa hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Kini Naysila sudah lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan dengan begitu kaila naik kelas ke kelas sebelas SMA.

"Selamat ya kak atas kelulusannya" ucap kaila lalu memeluk Naysila yang memegang buket bunga dengan memakai kebaya.

"Iya sama sama sayang" ucap Naysila lalu membalas pelukan kaila.

"Selamat ya nay, gue bangga banget ke Lo" ucap Alexa sumbringah.

"Iya Lex sama sama" lalu mereka pun berpelukan bertiga.

"Selamat ya nay" ucap Samuel yang turut hadir.

"Makasih bang"

Disana Edward datang untuk menghadiri kelulusan cucunya itu. Mereka bertiga melepas pelukannya.

"Selamat cucu opa yang cantik dan cerewet, akhirnya kamu lulus dengan nilai yang memuaskan" ucap Edward memeluk naysila.

"Iya opa, makasihh" kata Naysila lalu melepas pelukannya dan menatap orang yang kini sedang menatapnya.

"Selamat ya nay" ucap alvaren memberi selamat karena Naysila menjadi angkatan terbaik.

"Makasih" balas Naysila Tersenyum tulus.

"Oh ya, alvaren apakah orang tuamu datang kemari" tanya Edward.

"Mereka datang opa, emm itu dia" kata alvaren sembari menunjuk orang yang sedang berjalan ke arah mereka dan entah kenapa Edward langsung melihatnya dengan tatapan tak suka.

"Hallo om Tan" sapa Naysila ramah namun tak di gubris oleh keduanya.

"Naysila ayo kita pulang" ajak edward dengan menarik tangan Naysila namun Naysila berontak.

"Opa, opa apaan sih pa" ucap Naysila setelah melepaskan cekalan tangan pria itu. Samuel pun melihat kehadiran dua orang itu dengan tatapan yang tak bersahabat nya.

"Ada apa ini" tanya alvaren yang melihat kekacauan itu.

"Naysila ayo ikut pulang dengan Abang dan opa" ajak samuel.

"Kenapa sih bang, ada apa sebenarnya" tanya Naysila yang masih bingung.

"Apa kamu lupa, lihat wajah pria itu dengan teliti" kata Edward dengan menunjuk Bagas. Naysila melihat wajah pria yang saat ini melihatkan senyum miring nya. Dan dia tiba tiba teringat sesuatu.

"Itu gak mungkin kan, dia bukan orang nya kan opa" kata Naysila membuat semua orang yang belum mengetahui apapun menjadi semakin kebingungan.

"Dia adalah orangnya Naya, dia yang telah membunuh ayah kamu" kata Edward.

Deg

Mereka diam, lalu setelah itu Bagas bersuara.

"Apa ada bukti untuk itu" kata bagas dengan senyum iblis nya.

"Kami memang tak punya bukti yang kuat, karena kau telah melenyapkan semuanya" ucap Edward.

"Apa.. bagaimana.." ucap alvaren lirih.

Naysila diam dia menangis dengan menundukkan kepalanya. Air matanya meluncur dengan sangat deras.

"Ayo Naya kita pergi" ajak edward. Naysila hanya menurut lemah, sedangkan alvaren berusaha mengejar Naysila namun Bagas mencegah nya.

Naysila di bawa masuk ke dalam mobil Samuel begitupun dengan kaila.

"Apa semua ini benar opa, kenapa semuanya hancur. Kenapa opa" kata naysila lirih membuat Edward menatapnya sendu.

"Apa kamu Sudi memiliki hubungan dengan keluarga yang telah membunuh ayah mu sendiri" kata Edward membuat Naysila diam sejenak.

"Tapi kenapa harus alvaren, kenapa harus dia hiks.. Naya cinta sama dia opaaa hiks.." ucap naysila. Kaila dan Samuel hanya bisa diam melihat ini semua.

friends & loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang