3

33 4 0
                                    


Lagi, lagi dan lagi. Hatiku sakit karena keinginan ku sendiri tuk bertahan.

Naysila Naya.

*****

Jam istirahat sudah berbunyi, tapi Naysila tak memilih untuk pergi ke kantin. Dia memilih perpustakaan untuk menghilangkan penatnya. Dia disini hanya sendiri, tanpa Maura.

Naysila menangkup kan kepalanya dia atas meja perpustakaan. Dia tidak tertidur, dia hanya menabgkupkan kepalanya..

"Hiks.."

Ya tentunya sambil menangis. Naysila kalut akan hati dan pikirannya. Pikirannya mencoba memberi tahunya agar menjauh dan melupakan alvaren, tapi hatinya bersi keras untuk bertahan. Dan lagi, hatinya lah yang menang. Meski harus tersakiti lagi. Naysila merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya, sehingga dia harus mengangkat kepalanya.

"Lo gak papa" kata orang itu, dan Naysila hanya menggeleng sambil menghapus air matanya.

"Gue tau.." kata orang itu menggantung membuat Naysila menatapnya.

"Lo sakit hati kan, akan berita alvaren yang baru jadian" kata orang itu.

"Sotoy.. gak kali. Emang gue siapanya dia, Maura Lo pergi deh Sono" usir Naysila pada Maura.

"Nggak lah, gue gak bakal ninggalin orang yang lagi patah hati" kata Maura mencoba menjaili Naysila.

"Ih Lo nyebelin ya, serah lah. Gue mau ke kelas" kata naysila dan akan melangkah keluar, namun langkahnya terputus. Matanya menatap lurus ke sebuah objek.

Maura pun ikut berdiri, dan mengikuti arah pandang Naysila.

"What, apaan tuh.  Alvaren mau nyium Cindy" kata Maura heboh.

Naysila menatap Maura.
"Cindy" kata Naysila.

"Iya nay, pacar barunya. Wah.. gak bisa dibiarain, hal mesum nih.. gak beres" kata Maura lalu pergi meninggalkan naysila yang enggan untuk mengikutinya dan memilih menonton apa yang akan terjadi.

"WOII" teriak Maura membuat pasangan tadi saling menjauh.

"Apasih Lo" geram alvaren sedangkan Cindy menatap Maura kesal.

"Lo yang apa apaan, bisa bisanya kalian berbuat mesum di sekolah" kata Maura, Naysila yang melihat akan terjadi perang pun menghampiri Maura.

"Emang kenapa, ini hidup gue. Lo gak berhak ngatur ngatur" kata alvaren membuat Naysila syok.

"Ren.." panggil Naysila.

"Nay, lebih baik Lo bawa temen Lo ini jauh jauh deh" kata alvaren dan Naysila tersenyum miring akan hal itu.

"Gue gak nyangka, Lo bakal lakuin ini ren. Gue kira Lo cowok baik baik, tapi nyatanya... Heh gue ini sahabat Lo ren, gue tau sikap Lo gimana. Tapi hari ini gue temukan sikap lain dari diri Lo" kata Naysila

"Naya..Naya.. orang itu bakal berubah seiring berjalannya waktu nay" kata alvaren.

"Terserah" kata Naysila lalu pergi meninggalkan mereka di susul dengan Maura.

friends & loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang