Naysila menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya saat ini. Dia menatap seseorang dengan senyum lebarnya. Orang itu menghampiri Naysila lalu memeluknya.
Dia adalah alvaren."Kamu akhirnya datang sayang" ucap alvaren yang masih memeluknya dan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Naysila yang malu pun melepaskan pelukannya lalu tersenyum hangat ke arah Alvaren.
"Aku.. aku waktu itu.. maafin aku" ucap Naysila lalu menunduk. Alvaren Tersenyum lalu mengangkat wajah Naysila untuk menatapnya.
"Itu bukan salah kamu, sekarang kita pulang yah" ucap alvaren dan diangguki oleh Naysila.
****
Di mobil Naysila masih diam, dia masih gugup saat ini begitupun dengan alvaren, namun alvaren bisa menutupi nya.
Alvaren meraih tangan Naysila dan membawanya kegenggamannya.
Naysila Tersenyum tipis akan hal itu.
Alvaren mencium tangan Naysila membuat dada Naysila berdegup kencang.
Alvaren terus terusan mencium punggung tangan Naysila membuat Naysila geli sendiri."Alvaren ihh, geli tau" ucap naysila merengek membuat alvaren terkekeh.
"Aku rindu sama kamu, emangnya salah" ucap alvaren membuat pipi Naysila merona.
"Kenapa itu pipi nya hmm" goda alvaren lalu dia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan yang tak terlalu ramai kendaraan.
"Ihh kok berhenti sih" ucap naysila yang mencoba menghindari tatapan alvaren saat ini. Alvaren tertawa kecil lalu menarik dagu Naysila sehingga sekarang dia dan naysila saling tatap.
"Ke.. kenapa" tanya naysila gugup.
"Kamu cantik" ucap alvaren membuat Naysila semakin blushing. Naysila membuang tatapannya ke segala arah dengan alvaren yang masih memegang dagunya. Alvaren tertawa melihat ekspresi Naysila saat ini. Lalu alvaren mendekatkan wajahnya ke wajah Naysila, naysila yang merasakan nafas alvaren yang semakin dekat pun menatapnya. Dan kini hidung mereka bersentuhan lalu detik selanjutnya kalian mengetahui apa yang terjadi.
Naysila masih diam di tempatnya setelah kejadian tadi. Dia masih malu untuk berbicara.
"Maaf, aku lose control" ucap alvaren.
"Mmm gak papa" kata nasyila.
Lalu mereka selanjutnya diselimuti oleh suasana yang canggung. Alvaren melajukan mobilnya kembali.
"Ren kok perasaan aku gak enak ya" ucap Naysila Tiba tiba.
"Itu cuman perasaan kamu aja" kata alvaren
Naysila hanya membenarkan perkataan alvaren lalu mereka saling diam kembali.
"Emm ren, nanti di depan berhenti dulu di minimarket ya" ucap Naysila yang memberanikan diri untuk memecah keheningan.
"Siap" kata alvaren lalu setelah itu dia berhenti di seberang minimarket.
"Aku beli minum dulu, kamu mau nitip" ucap Naysila.
"Aku ikut aja" kata alvaren dan Naysila hanya mengangguk. Lalu Naysila keluar duluan dari mobil dan tiba-tiba handphone nya berbunyi.
"Halo kai" kata naysila dan berhenti sejenak dengan alvaren yang sudah menyebrang karena membantu seorang nenek untuk menyebrang.
"Kaka lagi di jalan sebentar lagi sampai kok"
"Iya Kaka juga kangen sama kamu" kata naysila sembari berjalan dan akan menyusul alvaren yang sudah menyebrang duluan. Naysila tak melihat kanan kiri hingga sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi membentur tubuhnya.
Brakkk
Alvaren terkejut dan kaget dengan apa yang dilihatnya saat ini. Tubuh Naysila terpental beberapa meter dari tempat dia tertabrak. Alvaren berlari ke arahnya dengan perasaan yang kacau balau.
"Naysila" teriak alvaren lalu memangku kepala Naysila di pahanya.
"Naya, bangun nay bangun.. tolongg tolongg"
Naysila melihat alvaren yang menangis dan berusaha menggapai wajahnya. Namun tangannya tak sanggup dan jatuh bersamaan dengan matanya yang tertutup.
***
Alvaren tak bisa diam sedari tadi, dia terus mondar mandir dengan pikirannya yang kacau. Samuel datang bersama kaila lalu menghampiri alvaren.
Bugh
Bugh
Samuel memukul alvaren hingga alvaren jatuh tersungkur.
"Abang" teriak kaila sambil menutup mulutnya dan dengan air mata yang membanjiri wajahnya.
"Kenapa Naysila bisa begini hah, gue udah percaya in naysila ke Lo bangs*t. Tapi apa yang terjadi hah." Ucap Samuel.
Alvaren masih diam, dia menundukkan kepalanya dengan menitikkan air matanya lalu dia memegang kaki Samuel dan berlutut di bawah nya. Samuel menendang alvaren hingga Alvaren kembali jatuh.
"Arghhh, ini semua gara gara Lo" tunjuk Samuel pada alvaren.
"Bang hiks.. Abang tenang bang" ucap kaila mencoba menenangkan Samuel.
**
Di lain sisi, Naysila kini menatap cahaya yang keluar dan disana ada orang orang yang disayangi nya."Mamah" panggil Naysila lalu berlari ke arah mereka.
"Hallo sayang" kata Miranda lalu memeluk Naysila. Kemudian Naysila melepas pelukannya.
"Naya kesini lagi ya mah,pah. Opa juga disini" kata naysila membuat mereka tersenyum.
"Iya sayang, ini saatnya kamu pergi. Tapi kamu bisa milih, kamu mau pergi dengan kami atau kembali" ucap Miranda.
"Naya.."
***
"Dokter bagaimana keadaan Naysila dok" ucap Samuel menggebu gebu dan diikuti oleh kaila dan alvaren yang terlihat sangat cemas.
"Kalian harus sabar, kami sudah melakukan yang terbaik untuk Naysila tapi Tuhan berkehendak lain. Naysila tak bisa di selamat kan karena kecelakaan yang dialaminya cukup parah" ucap dokter membuat ruangan itu kemudian dipenuhi Isak tangis.
"Ini gak mungkin, Naya gak akan pergi. Naya masih hidup, dia masih hidup" gumam alvaren dengan tatapan kosongnya.
"Abangg... Kak Naya bang.. hiks.." teriak kaila menangis histeris. Dan Samuel memeluknya erat.
"Ini salah gue, ini salah gue arghhh" alvaren meninju tembok rumah sakit hingga tangannya mengeluarkan darah. Samuel menatap geram ke arah alvaren lalu mendekati nya dan..
Bugh
Bugh
Samuel melayangkan lagi pukulan ke arah alvaren. Alvaren hanya bisa menerimanya tanpa ada perlawanan.
"Kalau aja gue gak biarin Lo buat jemput Naysila, ini pasti gak akan terjadi"
Bugh
"Lo gak pantas hidup, harusnya Lo jagain Naysila beg*" ucap Samuel dan kembali melayang kan pukulan demi pukulan.
Alvaren diam menerima semuanya, air matanya luruh begitu saja. Badannya terpontang panting menerima pukulan yang diberikan.
Kenapa saat kita di pertemuan kembali, kamu pergi ninggalin aku. Batin alvaren.
"Kak Naya hiks..."
Bugh
Bugh
"Ini salah Lo"
Itu semua menghiasi keadaan sekarang ini. Naysila sudah tenang di sana, tapi dia memberikan luka untuk semua orang.
Naysila menatap mereka lalu melambai kan tanganya dan berjalan mengikuti ketiga orang dihadapan nya menuju sebuah cahaya yang akan menghantarkan nya ke tempat yang seharusnya menjadi tempat nya. Akhir kisah hidupnya yang menyiratkan berbagai banyak luka, memberikan kenangan yang tak terlupakan, dan memberikan penyesalan yang menyarang.
Semuanya sudah berakhir dengan cara yang tragis. Garis tuhan tidak ada yang tau, dan itu semua telah diatur sedemikian rupa.
[END]
KAMU SEDANG MEMBACA
friends & love
Teen FictionSudah tak asing lagi jika kita mendengar persahabatan lawan jenis. Tetapi tidaklah heran jika salah satu dari mereka menaruh rasa. Mencintai tanpa di cintai itu memang menyakitkan. Tapi ketahuilah, ada secuil bahagia ketika kita bertemu atau hanya...