Selalu ada alasan kenapa tuhan mempertemukan, mendekatkan kemudian memisahkan.
Ketidak sengajaan adalah penyebab utama
cinta dapat hadir karena terbiasa,
Semuanya dimulai dari kata tiba-tiba
Berada dicerita ini adalah takdirmu,
menjadi peran utama a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maboy👑
Mrsxxxx, fiki_un1ty,saratiiin_ dan 1786 orang lainnya menyukai ini.
Ricky_un1ty magurl♥️
Zweitson_un1ty doh potonya ngeblur
Ress_sa duh itu tangan bangrick:(
Beliaa_ ka tukeran posisi yu
Fajri_unty duhai senangnya pengantin baru~
Ttaamelia_ eh orangnya nongol 🤣 Ricky_un1ty || cuci dulu son hpnya:v Zweitson_Un1ty || bukan, itu tangannya Ricky Zakno Ress_sa || jika Allah menghendaki Beliaa_ || teroret teroret fajri_un1ty
312 komentar lainnya.
Ricky menggandeng erat lengan Tamara membawa Tamara ke sekumpulan ilalang di sebuah lahan kosong tempat mereka photo shoot atas perintah Farhan.
Zweitson bertugas sebagai juru kamera sekarang setelah tadi Fiki yang menjadi tukang foto.
Kini Tamara dan ke delapan member itu asyik berfoto bergantian, ada kalanya Tamara yang memotret mereka ketika akan foto bersama.
Untung saja zweitson kakak yang baik mau mengajarkan banyak hal yang belum pernah sama sekali Tamara lakukan seperti memotret, mengedit dan masih banyak lagi.
"Jer?" Panggil Shandy ketika Tamara sedang asyik berdiskusi dengan Gilang untuk mencari spot foto.
Mendengar Shandy memanggil Tamara Gilang lantas memutar tubuh Tamara agar membelakangi Shandy.
"Hmmmm?" Tamara hanya menjawab seadanya karena masih fokus dengan tugasnya bersama Gilang.
"Katanya Lo mau buat video juga buat di Yusup?"
"Ho'oh, nanti terakhir" jawab Tamara
"Yutub bang ckk yutub" beo zweitson yang tertawa puas mendengar penuturan shandy.
••••
"Oke satu–– dua –– ti–ga!" Aba-aba dari Fenly membuat Tamara langsung menjalankan tugasnya.
Berakting didepan kamera dan ditonton oleh kedelapan member adalah hal yang canggung Tamara berusaha untuk bisa, harus bisa! Kata Farhan.
Belum apa-apa zweitson dan Gilang sudah memaksa diri mereka untuk menjadi editor bagi Tamara, ntahlah mereka suka sekali mengedit.
Setelah semuanya beres mereka memilih langsung kembali ke dorm karena lapar, seminggu tak bertemu Tamara membuat ke delapan remaja itu rindu masakan si gadis kampung.
Menu makan siang hari ini adalah tumis kangkung dan tempe tahu juga ayam goreng plus sambal.
Hmmm siapa yang tak tergiur dengan itu semua? Apa lagi aji, Gilang dan zweitson mengingatkannya pada masakan rumah katanya.
Mereka makan siang dengan hikmat tanpa suara sedikitpun ntahlah kenapa Shandy hari ini, dia cukup diam sekarang.
Begitu juga Fenly hmmm.
Tak banyak bicara, tak banyak berekspresi sedari pagi membuat tanda tanya besar bagi Tamara mungkin member lain tidak menyadari mereka hanya mengira bahwa Shandy dan Fenly hanya sedang kelelahan atau malas basa-basi tapi tidak dengan Tamara.
Tamara cukup sensitif dan peka terhadap perasaan orang lain ini adalah gambaran dari seorang anak bungsu.
Tamara berniat menanyakan banyak hal kepada dua orang yang biasanya berbicara banyak itu nanti.