part XVII

63 13 0
                                    

"Wen Som bodi lopmi"

"Tom! Lo ngapain sih nyanyi"

"epriting was biutipul"

"Liriknya gak gitu tom"

"Sssttt!!! evii haur wes pen tugederrrr....lip wit in mai hartt"

"Tom berenti gak! Berenti––– itu diliatin orang-orang juga, ih Lo tu ya"

"Ckk, kenapa si jerr ngegerutu Mulu Lo tuh kek emak-emak kena tilang"

"Lo tu malu-maluin tau nggak"

"Tapi ngehibur kan?"

"I––iy–iya tapi gak gitu juga kali, tom"

"Jadi Lo malu pulang sama gue?"

"Ya nggak gitu juga tom"

"Terus apa?"

"Ishhhh!" Tamara mencubit perut Shandy gemas, bisa-bisanya ia bernyanyi tanpa nada dan tidak memperhatikan liriknya.

Astaga Shandy itu memang benar-benar tidak punya aturan, semaunya sendiri mengubah lirik dan nada lagu.

"Aduhhduhh sakit jerr, tumben Lo nyubitnya kenceng banget ih"

"Abis mancing-mancing"

"Tapi sayang kan, ckk"

"Apa sih, ckk"

"Uwuuwwww bilang aja sayang heleeehh ckk"

"Apa si gak jelas Lo"

"Suka gitu deh, kali-kali kek bikin gue seneng" Shandy memajukan bibirnya kesal

"Iya gue sayang ko, sayang pake bangettttt ngettt ngettt ngett"

"Aaaaaaahaaaaa asek–– akhirnya sayang gue juga" Shandy berteriak semangatt sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi

"Note, sebagai Abang"

"Bodo ah yang penting sayang ckk"

"Aishhh ckk"

Perjalanan begitu lucu ketika sedang bersama Shandy, sudah Shandy memang sering melawak dan dasarnya juga memang humor Tamara cukup rendah.

Klop sudah tom dan Jerry ini.

Sepanjang jalan mereka tertawa sampai sakit perut, saling melempar joke lucu yang jelas-jelas tidak jelas namun tetap saja di tertawai.

"Bhahaahaha sakit perut gue jerr, lemes gue gimana ini jalan masih jauh gue gak kuat nyetir bhahaahaha"

"Bang serius ihhh ini masih jauh demi apapun gue gabisa nyetir bang ih"

"Bhahaha beneran gue lemes, jerr mampus Lo jerr gantiin gue nyetir bhahaahaha"

"Tom jangan bercanda ihhh gue gabisa"

"Bhahaha canda"

Satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Tamara, ini karena macet jadi perjalanan tepat satu jam.

Shandy sudah melaju pulang menuju dorm karena tidak ada lagi take untuk shooting jadi Shandy memilih pulang ke dorm saja.

Di dorm juga sudah ada Farhan, Fiki dan zweitson yang sudah pulang jadi setidaknya ia tidak sendirian disana.

"Assalamualaikum hehe asek"

"Waalaikumsalam"

"Ngapa si lu sen? Tawa sendiri tiati gila" ujar Farhan bingung

"Enak aja orang lagi bahagia ko gila si ckk, ah gak papa gue lagi males sakit hati jadi gue maapin oke ckk"

"Wahhh Abang gue gejala" cicit Fiki sembari menautkan alisnya membuat zweitson tersenyum menahan tawa sementara Shandy terus tertawa dan melenggang pergi ke kamarnya namun baru menaiki tangga Shandy berhenti lalu memanggil Farhan yang sedang menonton tv.

"Han"

"Hah?"

"Dia sayang gue ahaaayyy ckk"

"Siapa?"

"Kepo bhahaha" Shandy melanjutkan langkahnya lalu masuk kamar Dengan sumringah sementara Farhan, Fiki dan zweitson hanya menatap Shandy aneh dan bingung lalu mereka bertiga saling memandang sampai akhirnya melirik ke kamar Shandy.

"Beneran gejala" beo Farhan, Fiki dan zweitson bersamaan




_________________________________

TBC!!!!!!!

Absen uy!
Thanks.

He is mine '²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang