"mah tamaranya ada?"
Tanya seorang laki-laki pada ibu Tamara lewat telepon karena Tamara tidak bisa dihubungi "ada di rumah kayaknya soalnya mamah lagi diluar" ya ibu Tamara emang sedang berada di kampung halamannya menjenguk nenek Tamara yang sedang sakit
****
Toktoktok
"Taa, didalem?"
"He'em"
Fenly masuk ke kamar Tamara Setelah mendengar jawaban Tamara yang terdengar lemah sekali.
Pintu dibuka terlihat seorang gadis dalam gulungan selimut bola-nya yang nampak tak bersemangat sama sekali, Fenly mendekati Tamara lalu duduk di lantai samping kasur Tamara.
"Ta? Are you ok?"
"He'em" tamara bergumam lemah tanpa melihat Fenly
Fenly memegang bahu Tamara yang membelakanginya, tubuhnya gemetar membuat Fenly memegang dahinya yang ternyata panas sekali.
Tamara demam.
Tinggi.
"Tuhan! Ta, Lo panas banget!"
"He'em" mata Tamara terpejam tapi berair, tubuhnya bergetar kedinginan tapi suhunya panas dan terus saja bergumam membuat Fenly terenyuh ketika melihat wajah tamara yang pucat pasi dan terus-terusan meneteskan air mata padahal matanya tertutup.
Fenly membalikan tubuh Tamara agar telentang membiarkan dirinya leluasa melihat orang yang disayanginya itu.
"Ta, kita kerumah sakit ya" ajak Fenly cemas
"Ngg–ak"
"Lo panas tinggi Lo demam!" Tamara menggeleng lemah, ini pasti karena Tamara terlalu lelah shooting.
~~~~
"Gimana? Mendingan?"
"Hmm" Tamara mengangguk tersenyum lalu menarik tangan Fenly ke genggamannya "makasih ya vell, kali kalo gak ada Lo gue udah gatau deh gimana nasibnya ckk"
Fenly tersentak ketika Tamara menggenggam erat tangannya dan tersenyum tulus untuknya, iya kali ini hanya untuknya.
"Amm sama-sama ta, Lo harus banyak-banyak istirahat ya jaga kesehatan kata dokter Lo kebanyakan aktivitas sampe lupa istirahat dan makan jadi ini gue bawain nasi goreng seafood kesukaan Lo kita makan yah berdua" ujar Fenly ramah.
Dengan Tamara kepribadian Fenly berubah 190 derajat, tidak ada lagi yang namanya Fenly 'kang ngegas' Fenly yang suka marah-marah Fenly yang suka berbicara dengan nada tinggi semuanya hilang begitu saja tinggal Fenly yang perhatian, ramah dan lemah lembut."Iya, makasi ya" ujar Tamara tersenyum tulus
"Sama-sama hehe iyaudah gue siapin dulu ya, tunggu jangan kemana-mana" ujar Fenly sembari mengacak-acak rambut Tamara dan tertawa gemas
"Ckk, iya lagian emang mau kemana sih wkwk"
-
"Gimana ibu peri? Enak nggak?"
"Enak banget vell, beli dimana?" Jawab Tamara sambil mengunyah makanan yang disuapkan Fenly tadi
"Beli? Enak aja, bikin kali" ujar Fenly sombong.
Tidak ada yang tahu Tamara sakit, sengaja Fenly sembunyikan dari teman-temannya selain takut mereka cemas Fenly juga ingin menikmati waktu berdua dengan Tamara karena jarang-jarang Fenly bisa seharian bersama Tamara.
"Ih sombong kali kakak ini ckk" ujar Tamara sembari mencubit perut Fenly yang sedang menyiapkan nasinya untuk disendok.
"Ih sakit ibu peri astagaaaaaaaaa ckk" Fenly membalas mencubit pipi chubby Tamara membuat bekas merah disana bahkan siempunya sampai meringis. "Mmmhh! Rasain ni! Ckk"
"Ah sakit vell ih!!! Sakit! Ampun huaa"
"Iya-iya udahan ckk makin gembul aja si ckk, nih makan lagi Aaaaa"
"Ammm ckk"
Sungguh hati Fenly menghangat sekarang melihat Tamara tersenyum karenanya, pantas saja Shandy tidak mau diganggu sama sekali jika sedang bersama Tamara ternyata ini alasannya.
"Sini gantian gue yang suapin Lo, gue tau Lo belom cobain makanannya kan?"
"Ckk iya tau aja"
"Nih aaaa" Fenly menerima suapan Tamara sembari tersenyum manis seolah-olah Tamara memang miliknya sendiri dan tidak untuk dibagi
"Ckk, gimana? Enak?"
"Uhhh enak banget masakannya Fenly, juara emang udah ganteng pinter nyanyi bisa main gitar bisa masak ahhh idaman emang Fenly tuh" ujarnya menyombongkan diri sendiri sementara Tamara hanya menautkan alisnya sembari tersenyum menahan tawa
"Ihhh apaan si dari tadi muji diri sendiri terus bhahaha"
"Bhahaha eh kan ada pepatah cintai diri sendiri dulu baru cintai orang lain, iyaudah itu gue wkwk"
"Ihhh alesan ckk"
"Loh bener ko ckk"
"Apaan si bhahaha"
Fenly sungguh pandai memanfaatkan waktu jam sekarang menunjukan pukul 4 sore Tamara masih dirumah sakit tinggal menunggu keputusan dokter untuk pulang.
"Ta, sinian dong jauh banget si"
Kini Fenly sedang mengajak Tamara berfoto ria agar Tamara tidak memikirkan sakitnya, panasnya juga sudah normal kepalanya sudah tidak sakit lagi Tamara sudah sembuh.
___________________________________
TBC!!!!!!
Scene nya Fenly dulu ya gaes nanti baru yang lain ckk
Hayo siapa yang ngira laki-laki diawal itu Ricky? Apa Shandy?🤣
Badutttt🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
He is mine '²
Fiksi RemajaSelalu ada alasan kenapa tuhan mempertemukan, mendekatkan kemudian memisahkan. Ketidak sengajaan adalah penyebab utama cinta dapat hadir karena terbiasa, Semuanya dimulai dari kata tiba-tiba Berada dicerita ini adalah takdirmu, menjadi peran utama a...