part XXXVI

65 13 1
                                    

"salahin aja gue trus!!!" Ujar Ricky yang mengumpat kesal di dorm.

Ricky melangkahkan kakinya menuju dapur, namun baru saja satu langkah kaki Ricky tak sengaja menginjak sesuatu.

Ricky melihat ke lantai dilihat nya secarik kertas dan handphone milik Tamara dengan beberapa pesan yang bar masuk.

Ricky mengambil 2 barang itu lalu membuka handphone Tamara yang menyala karena ada notifikasi pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

Nomor pribadi

JAUHIN Ricky atau Lo mati?

Lo siapa?
Apa hak Lo bilang kaya gitu

Inget ya! Ricky cuma punya gue.

Lo siapa si? Nerror gue trs?
Lo punya masalah apa sama gue?
Kalo punya sini ngomong gausah kaya
Bocah !!!

Ihhhh takuuttt haha
Masalah nya Lo ngambil
Ricky dari gue!

Gue gak pernah ngambil Ricky dari
Siapapun! Toh sebelum sama gue
Ricky single

Ricky emang single, tapi hatinya
Punya gue! Dan gue bakal bikin hubungan kalian ancur.

Gue gak akan pernah lepasin Ricky
Kalo bukan Ricky yang minta!
Silahkan rebut Ricky kalo dia tergoda
Dan iman dia goyah lalu milih Lo
Gue bilang makasih sama Lo karna
Udah nunjukin kalo dia bukan yang
Terbaik buat gue.

Gausah muna lo! Gue tau
Ya Lo ngedeketin Ricky cuma
Karna dia artis kan?

Jaga ya mulut Lo!
Lagian gue sama Ricky itu udah
2tahun gua sayang sama dia tulus
Lo itu siapa si hah! Ribet banget ngurusin
Hidup orang!

Gue Rubby calon istrinya Ricky
Kenapa?

Mau Lo apa si hah?!
Gue udah ngira ya
Dari awal Lo bukan
Cw baik-baik!

Gue gaada urusan
Sebenernya sama Lo
Gue kesini mau ketemu
Ricky eh taunya ada Lo
Batu besar yaudah gue hancurin
Aja:)

Sekali Lo macem-macem
Awas Lo! Apa lagi sampe rebut
Ricky dari gue!

Haha!

bitch!

Hari ini.

Haiii Tamara sayang gimana permainan gue tadi? Seru nggak?

Tamara Tamara, Lo itu polos banget ya haduhhh

Lo liat kan? Ricky lebih milih
Gue, sekarang Lo husssss.
Pergi dari hidup Ricky!

Tamara begoooo
Terimakasih atas kepolosannya
Ricky sekarang ditangan gue haha!

By cantik haha
Thank you!

Ricky terperanjat kaget ternyata itu adalah ancaman dari Rubby untuk Tamara, Ricky beralih ke sepucuk surat lalu membuka nya.

Kerennn Lo berhasil lolos dari jebakan gue
Haha kalo gitu Lo pergi ketaman sekarang!
Kalo Lo beneran sayang sama Ricky dan mau ambil Ricky balik cari gue ditaman.

Atau Lo akan MATI ditangan gue.

Ricky terbelalak ternyata Rubby yang selama ini ia kenal perempuan lugu dan baik-baik justru adalah orang yang paling berbahaya.

Lagi-lagi Ricky melakukan kesalahan yang sama bahkan kali ini ia sampai mengusir Tamara dan tidak mau melihatnya lagi.

Ricky bergegas mencari informasi lagi tentang terror yang diberikan Rubby pada Tamara ke kamar sang kekasih.

Namun betapa terkejutnya Ricky ketika melihat saputangan yang berwarna merah darah, ia ingat betul itu saputangan Tamara sebab ia sendiri yang memberikannya sebulan lalu bahkan ada tetesan darah yang mengarah ke dalam kamar Tamara.

Ricky buru-buru mengecek kedalam kamar lagi-lagi Ricky terbelalak melihat kasur, sprei, bantal dan guling yang sudah berwarna merah karna darah.

Ternyata baju Farhan dan Fenly yang berwarna merah tadi adalah bercak darah Tamara.

Ricky berfikir keras sebenarnya apa yang Tamara rasakan? Separah itukah sakitnya? Sampai banyak darah berceceran di lantai bahkan dikasur?

TATA SAKIT HATI SETIAP NGELIAT IKY ROMANTIS SAMA RUBBY APA LAGI DIKEADAAN TATA YANG LAGI KAYAK GINI!

Ucapan Tamara terus saja terngiang-ngiang di kepalanya "Tamara...." Lirih Ricky meneteskan air matanya Ricky bergegas menyusul Tamara dan teman-temannya namun baru saja mau melangkah Ricky melihat sebuah boneka didalam box kardus.

Ricky menarik box itu dari kolong kasur, ternyata kardus itu berisi boneka bayi yang sudah disayat-sayat dengan cat merah darah, lalu beberapa surat ancaman kematian dan juga satu pelastik hitam berisi bangkai tikus.

"Lo pshyco Rubby" cicit Ricky geram
Ricky bergegas pergi menyusul Tamara, jam menunjukan pukul 11.30 malam namun hujan deras belum reda.

Ricky berlari dibawah hujan sembari mencari Tamara, dipersimpangan jalan Ricky melihat kerumunan orang-orang yang terlihat panik sekali bahkan diujung jalan sana ada truk yang terbalik membuatnya penasaran.

"Permisi pak maaf ada apa ya?" Tanya Ricky menghampiri kerumunan itu

"Oh ini dek tadi ada truk oleng, remnya blong terus kata supirnya sebelum truknya  terbalik dan sopirnya pingsan dia sempet nabrak orang"

"Nabrak orang? Laki-laki atau perempuan?"

"Iya dek, kalo gak salah si katanya perempuan itu darahnya masih berceceran"

Perempuan? Jangan-jangan???? Nggak! Nggak! Gak mungkin Tamara! Tamara pasti baik-baik aja!

"Dek ko bengong?"

"Eh iya pak, bapak tau nggak? Korbannya sekarang dimana?"

"Tadi sih dibawa sama 7 orang laki-laki katanya itu temennya trus dibawa kerumah sakit Husada dek"

Perempuan dibawa sama 7 orang laki-laki, berarti?––itu––itu temen-temen gue? Sama––tamara!!!!! -batin ricky
"Makasih ya pak, permisi!"

"Iya sama-sama"

Ricky bergegas pergi menuju rumah sakit Husada ia tak peduli dengan keadaannya yang basah kuyup, Ricky kembali kedorm untuk mengganti baju sebentar ia berubah fikiran.

Gue ganti baju dulu deh, nanti kalo gue ikutan sakit repot.

Ricky menyalakan mobilnya lalu bergegas menuju rumah sakit Husada, disepanjang jalan fikiran Ricky tidak tenang ia selalu saja kefikiran Tamara.

Tamara sayang kamu yang kuat ya.
Kamu bertahan.
Mudah-mudahan kamu baik-baik aja
Dan yang dirumah sakit itu bukan kamu.
Kamu gadis yang kuat sayang!
Tolong bertahan ––demi aku.


________________________________________

Tbc!!!!!!!!!!!!!!!!!

He is mine '²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang