Prolog - Emily

26.3K 1.5K 31
                                    

WARNING🚫:
🚫DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APA PUN!

🚫DILARANG MEMPOSTING ULANG CERITA INI MESKIPUN SUDAH MENCANTUMKAN NAMA PENULIS TANPA IZIN DARI AUTHOR!

Hi! Ini cerita keduaku setelah Beyond Fate. Cerita ini mungkin agak berbeda dari cerita wattpad umumnya. Novel ini juga sedikit berbau psikologi lalu juga diwarnai dengan kisah roman dan persahabatan saat masa new adult (masa akhir remaja, 18-25 tahun).  

Just wanna say, pada novel ini, aku lebih fokus ke realita. Jadi mungkin ceritanya agak membosankan buat kalian yang selama ini sering baca novel untuk hiburan. Meskipun begitu, aku sudah berusaha memasukan adegan kocak supaya kalian tidak merasa ini cerita kok serius amat O_o

Semoga ceritanya tidak membosankan buat kalian ya

Note:
◆ Cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Nama tokoh pada bagian atas menunjukkan sudut pandang cerita dari tokoh siapa.
Gaya bahasa novel ini agak mirip novel terjemahan.
◆ Sebagian tempat di cerita ini hanyalah karangan penulis. Kesamaan nama tempat hanyalah kebetulan.

I hope u like this story^^

HAPPY READING MY FRIENDS♡


_______________________

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku benci hari jumat. Hari itu adalah hari di mana aku harus lebih cepat tiba di sekolah karena kegiatan senam sebelum pelajaran dimulai. Dan aku benci senam. Alasannya sederhana : ini adalah saat di mana teman-teman sekelasku akan mengejek gerakanku yang kaku seperti robot.

Aku berjalan perlahan di lorong terbuka yang cukup renggang. Saat aku berada di depan mading sekolah, kakiku membeku. Seperti biasa, mading itu dipenuhi gambar, poster, dan puisi yang disusun berjejer. Beberapa stiker daun dan bunga buatan tangan menempel di beberapa sudut.


Tatapanku tertuju ke arah kupu-kupu berwarna cokelat muda dengan garis hitam yang menghiasinya. Kupu-kupu itu bergeming di sana, dekat poster festival Korea. Seumur hidupku, aku tidak pernah melihat kupu-kupu sebesar itu. Jika ditotal, lebar kedua sayap dan tubuhnya mungkin sekitar 6 cm.

Mungkin itu hanya stiker, pikirku. Bentuknya terlihat seolah-olah kupu-kupu itu hidup hingga aku berpikir bahwa kupu-kupu itu sungguhan. Beberapa siswa-siswi yang melintas juga sempat terpaku melihatnya. "Wah, pintar sekali orang yang membuatnya ya," gumam seorang siswi yang ikut berhenti di dekatku. Aku tidak membalasnya.

Aku sempat melirik siswi yang terpaku dengan mading sekolah. Gadis itu siswi tahun pertama. Aku masih mengingatnya saat masa orientasi sekolah dulu. "Wah, itu asli!" serunya. Aku pun mengikuti tatapannya. Dia benar. Kupu-kupu itu terbang perlahan lalu menghilang dari balik atap.

Aku pun melanjutkan langkahku. Kupu-kupu itu adalah kupu-kupu paling sempurna yang pernah kulihat. Baru pertama kali aku melihat kupu-kupu dengan pola garis hitam seperti itu. Biasanya sayap kupu-kupu yang pernah kulihat tidak memiliki motif apa pun. Selain itu, ukurannya besar sekali.

Ini adalah masa terakhirku di SMA. Sebentar lagi, aku akan lulus dan meninggalkan sekolah terkutuk ini. Tempat indah yang dulu dikatakan oleh salah satu seniorku saat masa orientasi ternyata tidak benar. Masa SMA adalah saat yang manis, katanya waktu itu. Karena pada saat inilah kita akan merasakan jatuh cinta dan pacaran.

Sayangnya, itu tidak berlaku untukku. Faktanya, masa SMA-ku tidak terlalu menyenangkan. Cokelat tanpa gula dan susu. Hari-hariku dipenuhi kepahitan. Perkataan dan ledekan teman-teman sekelasku masih meninggalkan bekas luka tak kasat mata pada jiwaku yang rapuh.

Aku tidak sabar memulai lembaran baru saat kuliah nanti. Berada di lingkungan baru, bertemu orang baru, dan memiliki teman baru.

CONTINUED...

P.S. maaf ya kesan awalnya membosankan:'(
Terus terang saja, part awal ini adalah part paling bikin aku pusing karena bingung bagaimana menceritakan masa Emily ketika SMA secara singkat+jelas

Makasih sudah bersedia meluangkan waktu berharga kalian untuk membaca part abal-abalan ini^^

Tinggalkan vote kalau kalian suka part ini yak⭐

All likes, comments, and share are truly appreciated. Make sure to leave comment as I love to interact with you😊

Big hug,

Violette

Perfect Butterfly🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang