Aku tidak jadi ke rumah Adam. Ketika mata kuliah selesai, tiba-tiba perasaanku tidak enak. Buru-buru aku berjalan keluar kelas, menyeret Alesia supaya mengikuti langkahku.
Entah kenapa seluruh nyali yang kupunya menciut. Aku nggak berani ke rumah Adam, kalau di rumah Adam hanya ada kami berdua. Bukannya aku khawatir Adam akan berbuat yang enggak-enggak. Aku hanya merasa tidak nyaman.
Baru membayangkan saja, tubuhku sudah terasa panas dingin. Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku belakangan ini. Yang jelas, aku merasa harus jauh-jauh dari Adam. Untungnya hari itu aku bisa segera terbebas dari Adam.
Aku sampai kos dengan selamat, dan bergegas tidur. Biasanya, setiap aku pulang kuliah selalu menyempatkan untuk tidur. Entah itu tidur siang, sore, atau bahkan petang. Nanti sekitar jam 7 aku akan bangun karena kelaparan, dan mulai merecoki teman-temanku untuk makan malam bersama sekalian nongkrong di kafe sampai larut.
Hobi nongkrongku ini bukan karena aku sok gaul atau apa. Hanya saja, aku nggak nyaman sendirian di kos, dan merasa perlu keluar untuk bertemu orang-orang. Yang biasa kuajak nongkrong juga itu-itu saja. Kalau ada tugas, kami biasa membawa tugas itu dan mengerjakannya bersama sambil mengobrol ringan atau bergosip.
Keesokan harinya, setelah aku kabur dari Adam, cowok itu bersikap biasa saja. Seolah dia memang nggak menantikan kedatanganku di rumahnya. Padahal aku sudah khawatir banget dia mendatangiku lalu bertanya, "Kenapa pas balik kuliah kemarin langsung ngacir gitu aja?"
Pasti aku bakal malu banget kalau Adam sungguhan bertanya begitu. Mungkin aku langsung melangkah pergi lagi, karena tidak tahu harus menjawab bagaimana.
Teman-temanku mulai lupa soal pembahasan buku itu. Tapi aku jadi penasaran beneran dengan penulis itu. Kenapa cowok seperti Adam suka sama buku itu? Aku yakin kalau Adam nggak mungkin menyukai novel picisan dengan gaya romantis anak muda yang terlalu banyak gombalan receh.
Akhirnya pulang dari kampus, aku menyempatkan diri untuk datang ke mall sendirian. Hal ini sudah biasa kulakukan kalau aku sedang ingin memiliki waktu sendiri. Seperti yang sudah pernah kukatakan, mall ini sudah seperti rumah keduaku, mengingat lokasinya sangat dekat dengan kosku. Tidak terhitung berapa kali aku ke sini, entah hanya sekadar duduk di sudut KFC untuk menikmati keramaian di sekitarku, atau untuk jalan-jalan mencari barang lucu.
Namun dari sekian ratus kali aku menyambangi mall ini, baru sekali ini aku melangkahkan kaki ke Gramedia di bagian buku. Sebelumnya, kalau aku terpaksa masuk ke Gramedia, aku akan melangkah pada peralatan alat tulis dan membeli berbagai macam alat tulis yang lucu-lucu.
Pandanganku langsung menangkap keberadaan buku Kala More dalam menit pertama aku melangkah di toko buku ini. Buku tersebut berada dalam rak tinggi yang bertuliskan 'best seller' di atasnya. Bahkan buku itu bersanding dengan buku milik Tere Liye, salah satu penulis terkenal yang aku tahu sejak kecil.
Aku berkacak pinggang memandang barisan buku-buku itu. Bingung harus membeli yang mana. Lagi-lagi aku lupa dengan judul buku yang direkomendasikan oleh Gita dan Lira kemarin.
Berhubung tidak tahu harus membeli yang mana, akhirnya aku membeli dua judul buku Kala More yang dipajang di rak best seller. Kemudian aku tergoda untuk membaca buku Tere Liye juga. Kalau Tere Liye, aku sudah dengar banyak sekali novelnya yang luar biasa bagus. Rasanya seluruh kalangan entah itu anak muda, sampai orang tua, menyukai karyanya. Berhubung aku masih pemula dalam membaca novel, aku memilih karya Tere Liye yang paling tipis, yaitu Hujan.
Selesai dari toko buku, aku melangkahkan kaki pada Burger King. Sebenarnya aku nggak terlalu suka burger. Tapi karena aku nggak mau langsung pulang, aku memilih untuk duduk dulu di sini, mengamati keramaian di sekitarku sampai pantatku kebas. Baru setelah itu aku akan pulang dan tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
MERBABY
Roman pour AdolescentsKatanya, kalau pengin tahu gimana sifat asli seseorang, ajaklah orang itu mendaki gunung. Padahal Tyrandra tidak pernah tertarik dengan Adam, apalagi sampai kepengin tahu bagaimana sifat asli Adam. Namun, tanpa disengaja, mereka berada dalam satu k...