Pos 21

48.4K 7.8K 475
                                    

Aku sudah sadar sepenuhnya kalau ada yang berubah dariku belakangan ini. Lebih tepatnya pada perasaanku. Sepanjang yang aku tahu, setiap orang jatuh cinta itu selalu melewati masa-masa denial. Di mana ketika hati dan pikiran kita terus berdebat soal apa yang kita rasakan.

Kesadaranku ini muncul ketika Adam suka membalas status whatsapp-ku belakangan ini. Dia juga suka mengirimiku chat random. Sesuatu yang sebelumnya nggak pernah Adam lakukan. Meski singkat, tapi hampir setiap hari dia selalu chat. Membuat keberadaan dirinya semakin nyata dalam hidupku.

Pada hari di mana Adam nggak mengirimiku pesan sama sekali, saat itulah aku sadar dengan perasaanku. Bahwa aku punya rasa yang lain untuk Adam. Seperti ada sebuah harapan kecil yang entah sejak kapan mulai tumbuh. Juga gelombang bahagia dan taburan bunga-bunga, setiap kali aku menerima chat dari Adam. Gila. Hanya chat saja, aku sudah lebay banget.

Aku membaca ulang chat-ku dengan Adam sambil mengulum senyum lebar.

Adam : Tir, barusan cek harga tiket konser John Mayer

Aku : mauuuuu

Aku : berapaan sih?

Adam : kira-kira sekitar 2jt an.

Adam : org belum dijual tiketnya

Aku : ish, mahal banget

Aku : tapi pengen bangetttttt

Adam : itu 2 jt belum transport kita ke sana

Adam : belum hotel jg.

Aku : kita?

Adam : ya katanya kamu mau ke konser john mayer sama aku

Adam : tapi mahal banget, jadi gak usah ya

Aku : setelah tahun depan, kira-kira kapan lagi ya dia ke Indonesia?

Adam : kalo gak, ke singapur aja

Aku : duitnya siapa pakk

Adam : ya nabung dulu

Kemudian percakapan itu berhenti. Aku lupa kenapa waktu itu tidak membalasnya lagi. Jarak beberapa jam, Adam kembali mengirim chat.

Adam : tir, udah mandi?

Aku : knp

Adam : mau makan sate gak?

Adam : tapi kalo belum mandi gak jadi

Adam : aku lapernya skrg

Aku : ih, tungguin mandi bentar

Adam : ya udah gak jadi

Adam : aku makan sate sendiri aja

Aku : idih

Adam : keburu mati, kalo nungguin kamu mandi

Aku pikir Adam bercanda. Saat itu aku langsung cepat mandi, dan siap-siap. Nyatanya, setengah jam kemudian, dia mengirimiku foto sedang makan sate sendirian. Benar-benar tidak jadi mengajakku makan bareng.

Sejak hari itu, aku jadi rajin mandi sore supaya kalau Adam mengajakku makan tiba-tiba, aku bisa langsung siap.

Meski begitu, kalau di kelas, aku tetap bersikap cuek dengan Adam. Bahkan aku nggak berani menoleh ke bangkunya. Belakangan ini aku memilih duduk di sebelah Karen dan Lira yang biasanya memang berada di barisan tengah. Untungnya Vika dan Alesia yang tetap di bangku belakang nggak terlalu peduli dengan kepindahanku ini.

MERBABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang