TWENTY - SEVENTH [27]

962 97 6
                                    


" Bisa diem gak!?" geram Mark mencengkram setir mobilnya kuat.

Kalau dia cukup gila ingin sekali dia membelokan setir mobilnya hingga marcedes benz hitam mengkilap yang dikendarainya itu menghantam mobil atau bahkan truck disampingnya.

" Kamu mau mati bareng aku?" desis Mark saat masih juga dia dengar isakan istrinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kamu mau mati bareng aku?" desis Mark saat masih juga dia dengar isakan istrinya itu.

Nala menahan napasnya. Rasa besi berkarat dimulutnya tidak lagi dihiraukan. 

Nala sedari tadi sudah mencoba untuk berhenti menangis tapi tubuhnya tidak mendengarkannya.

Bukankah tangisan itu terkadang memang terjadi secara otomatis saat tubuh tidak lagi mampu menahan rasa sakit? kita semua menangis bukan karena kita benar-benar ingin.

Nala pun begitu.

Nala merasa pergelangan kaki dan tangannya terasa sakit.

Begitupun hatinya.

Mark tadi mencengkram tangannya begitu kuat dan memaksanya menyamakan langkahnya yang lebar sehingga membuat Nala beberapa kali terjatuh.

Namun bukannya peduli seperti biasa, Mark justru malah menariknya tanpa ampun bahkan menyeretnya saat dia melangkah terlalu lamban. 

Mark menutup mata dan telinganya rapat-rapat padahal jelas-jelas mendengar dan melihat Nala berteriak kesakitan dan berjalan terseok-seok.

Kenapa Mark memperlakukannya seperti ini?

Nala itu manusia asal Mark tahu, bahkan lebih dari sekedar manusia karena dia menyandang status sebagai istri pria itu.

Nala itu istrinya bukan seorang budak yang bisa dia tarik dan dia perlakukan sesuka hatinya!

Nala memutar tubuhnya cepat keluar jendela saat sadar mobil Mark memasuki bagian paling belakang dari rumah mereka yang setiap sudutnya masih terdapat tanah luas dengan rumput-rumput liar.

Disemua bagian rumahnya, spot ini adalah yang paling menakutkan bagi Nala karena begitu sepi dan hening.

Nala menautkan jari-jarinya cemas saat mobil Mark memasuki basement bawah tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala menautkan jari-jarinya cemas saat mobil Mark memasuki basement bawah tanah.

Ini aneh, Mark biasanya tidak pernah memarkirkan mobil yang biasa dia gunakan disini karena terlalu jauh untuk memutar jalan menuju jalan raya saat dia hendak berangkat kerja.

Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang