THIRTY - FOURTH [34]

819 90 7
                                    


Jeno tersenyum kecut saat sadar Nala sengaja menghindari tatapan matanya sedari tadi.

Oh gitu.. Oke!

Jeno mengangguk-anggukan kepalanya pelan dan kembali melirik Nala sinis.

" Ih Jen aku sapa aja ya."

Jeno tersentak pelan saat bisikan Tania kembali menyapa gendang telinganya.

Percayalah, mata Tania sedari tadi tak lepas melirik-lirik Nala yang duduk dikursi tunggu didepannya itu.

Entah kebetulan macam apa ini sehingga dia dan Nala ternyata punya tujuan penerbangan yang sama.

" Ih Jen aku pengen nyapaaaa." bisik Tania kembali.

Tania benar-benar ingin sekali menyapa Nala dan mengajaknya berbicara hanya saja dia terlalu malu. 

Terlebih Nala terlihat seperti sedikit sulit untuk didekati.

Membuat Tania yang memang pada dasarnya penggila tantangan itu merasa tertantang untuk mendekatinya.

Tania hanya merasa penasaran dengan wanita yang telah berhasil menaklukan hati Mark itu. 

Selain itu sebenarnya Tania juga sangat penasaran ingin melihat wajah Nala dari dekat.

Dari jauh aja udah cantik banget.

Tania menggigit jarinya pelan. 

Merasa insecure dan tertarik diwaktu yang bersamaan.

Hey, tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya dia telah menjadi penggemar Nala akhir-akhir ini.

Biasa.. perempuan cantik memang begitu mudah untuk disukai.

" Jennnnn,--"

" Ck, apasih!" decak Jeno mulai terdengar kesal saat kembali mendengar Tania merengek padanya.

Jeno tidak mengerti, kenapa Tania rusuh sekali?

Tania ikut mendelik kesal kearah Jeno dan berdecak pelan.

" Ck, katanya kamu sama dia dulu satu kampus! Itu berarti kamu kenal dia kan? Jen sapa dong, kenalin aku sama dia."

Jeno mendengus pelan, kenapa Tania ingin sekali kenal dengan Nala?

" Gak usah berlebihan, dia bukan artis!" ketus Jeno.

Tania mencebik pelan.

Ck, ada apa sebenarnya dengan Jeno?

Kenapa kekasihnya itu terlihat tidak begitu menyukai Nala?

" Kenapa sih kamu?" sentak Tania jengah.

Tania tidak mengerti, memangnya sesulit itu untuk menyapa teman lama? 

Kenapa Jeno tampak begitu arrogant sekarang?

Ini tidak seperti Jeno yang biasanya.

Jeno mengabaikan Tania yang beranjak pergi sambil misuh-misuh itu dan diam-diam mengepalkan tangannya saat pria asing disamping Nala itu memberinya tatapan remeh.

Entahlah, Jeno tidak mengerti ada masalah apa pria itu dengannya yang jelas pria itu sedari tadi seperti terang-terangan menantangnya.

Ini pertemuan pertama mereka tapi pria itu sudah berani mengusiknya.

Kenapa? Apa dia tau sesuatu?

Jeno kembali mendengus tidak percaya saat Nala kembali memutus kontak mata mereka saat pandangan mereka kembali tak sengaja bertemu.

Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang