THIRTY - FIFTH [35]

833 97 11
                                    


" Ceraiin Mark! Ini udah melenceng jauh dari rencana kita!"

Nala tersenyum sumbang dan kembali mendorong pintu mobil kasar.

" Sinting!" dengusnya.

Jeno memandang Nala datar dan kembali mencengkal lengannya saat Nala lagi-lagi hendak keluar dari dalam mobil.

Kali ini cengkramannya begitu kuat hingga membuat Nala meringis kesakitan.

" Jen,--"

" KEN!"

Deg!

" Ken?" ulang Nala berbisik tidak percaya.

Nala tertawa pelan namun suaranya terdengar bergetar.

" Kenzo?" ulangnya berbisik dengan suara tercekat.

Pria yang masih menggunakan hoodie hitam disampingnya itu menganggukkan kepalanya.

Matanya memandang Nala penuh harap dan cengkraman tangannya pada wanita itu mulai melonggar.

" Iya Kenzo. Aku Ken,--"

Nala menggelengkan kepalanya cepat.

" Kamu bukan." bisiknya manatap pria itu tepat dimatanya.

Semuanya udah terlambat sekarang..

" Kamu Jeno bukan Kenzo,--" tegasnya menggelengkan kepalanya pelan.

Tatapan matanya tampak begitu terluka.

" -- Maaf tapi Kenzo udah mati." lanjutnya lirih.

" A,--apa?"


***


Nala tertawa pelan saat ibunya itu mulai mendekap tubuhnya erat dan menciumi pipinya gemas.

Ah, dia rindu sekali putri cantiknya ini.

" Mama geli,--" teriak Nala dengan sisa tawanya karena ibunya itu tak henti-hentinya menggigiti pipinya gemas.

" Mama,--"

Hemi ikut tertawa mendengar rengekan putrinya itu dan mulai melepaskan dekapannya.

" Nala makin cantik sih kan Mama gemes." ucapnya kembali mencuri kecupan dipipi putrinya itu.

Nala mempoutkan bibirnya saat sadar bahwa sang ibu punya kebiasaan yang sama dengan suaminya, yaitu sensasi basah yang mereka tinggalkan dipipinya setelah memberinya kecupan membuat Nala geli.

Inilah sebabnya kenapa Nala sebenarnya tidak terlalu suka dicium.

Dia tipe yang terlalu mudah untuk merasa risih.

" Jadi Mark berangkatnya malam ini sedangkan Nala duluan siang tadi?" tanya Hemi kembali dengan tangannya yang mulai telaten menyendokan nasi kedalam piring.

Nala menganggukkan kepalanya dengan tangannya yang sibuk mengusap-ngusap rambut basahnya dengan handuk.

" Kenapa gitu?" tanya Hemi kembali.

Langkahnya kembali berjalan menghampiri Nala yang duduk di sofa depan televisi.

Nala menggelengkan kepalanya pelan, " Gatau, Mark nyuruhnya gitu.." balas Nala menekan-nekan remote televisi guna mengganti salurannya.

Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang