" Ck,-- Ma!" decak Mark terdengar putus asa.
Mark benar-benar tak habis pikir!
Ibunya ini jelas-jelas tahu istrinya itu memang tidak dewasa dan terkadang bertindak tanpa berpikir.
Dan bisa-bisanya Anes tetap terpancing karena itu!
Mark lelah menjelaskan ini itu pada Anes karena ibunya itu sangat keras kepala dan terus mendebatnya.
Ini yang paling tidak Mark suka.
Terkadang ibunya itu suka sekali membesar-besarkan sesuatu!
" Ucapan Nala gak usah Mama dengerin,--"
Anes memutar tubuhnya yang sebelumnya membelakangi putranya itu.
Wajahnya semakin memerah menunjukkan dia benar-benar marah.
Terlebih putranya itu yang lagi-lagi membela istrinya!
" Kenapa?! Kenapa gak harus Mama dengerin?" tantangnya terdengar geram.
Mark memejamkan matanya.
Nah kan? Apa dia bilang? Kalau kebanyakan orang akan memperkecil masalah besar, Anes justru sebaliknya.
Memperbesar masalah kecil!
" Kebiasaan tau gak?! Mama tau kamu sayang banget sama Nala. Tapi itu bukan berarti Nala harus dibelain dan dimanjain terus! Didik istri kamu yang bener! Ajarin apa itu tugas istri! Disiplinin!"
" Ada waktunya kamu harus tegas Mark!" lanjut Anes penuh tekanan.
Mark memijit pelipisnya pelan.
Haruskah dia mengalah saja?
" Iya." angguknya pasrah.
Mark serius dia benar-benar lelah untuk harus berdebat apalagi sampai bertengkar dengan sang ibu.
Terserah Anes saja ingin berbicara dan berpikir seperti apa.
Walaupun kenyataannya, tak banyak yang ibunya itu ketahui.
Ibunya itu tidak tahu aturan-aturan apa saja yang Mark tetapkan untuk istrinya itu.
Anes tidak tahu batasan-batasan apa saja yang Mark buat untuk mengekang Nala.
Anes tidak tahu bahwa akan ada hari-hari dimana Nala bisa saja dimarahi oleh Mark sepanjang waktu.
Jangankan tegas, terkadang istrinya itu bahkan mendapatkan bentakan.
Belum lagi kalau Mark mulai tidak bisa mengontrol diri, tangannya bahkan terkadang ikut ambil bagian tanpa dia sadari.
Mark tahu dia brengsek dan jahat, itulah sebabnya dia berhenti berbicara dan mengalah agar Anes berhenti menghakimi Nala karena itu membuat Mark merasa sangat buruk.
Masalahnya Anes tidak tahu, bahwa jika memang benar ada yang salah dalam pernikahan ini, maka itu adalah salah Mark.
Sang putra yang selalu dia bangga-banggakan!
Bukan Nala.
Menantu yang selalu tampak salah dimatanya!
***
Jeno kembali membuka matanya bersamaan dengan hembusan asap rokok yang mengepul ke udara.
Jeno semakin menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang.
Hembusan napas berat kembali keluar dari bibirnya saat matanya melirik Tania yang tertidur dengan wajah kelelahan disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]
Mistero / Thriller[ Sequel Of You make me Crazy ] (Sangat disarankan untuk membaca You make me Crazy terlebih dahulu) " Apa dunia sudah gila?" tanya Mark frustasi. Nala menggeleng pelan, " Bukan dunia tapi kamu,-- -- kamu yang gila.." bisik Nala lirih. Semua orang...