THIRTY - SECOND [32]

854 89 2
                                    


Nala membuka daun pintu lebar-lebar saat mendengar deru mesin mobil suaminya itu.

" Hubby.." sapanya manis pada Mark yang berjalan memasuki rumah.

Mark tertawa pelan. Sepertinya mood istrinya itu bagus sekali.

Nala berjalan mengekori Mark ke dalam kamar setelah suaminya itu memberinya kecupan singkat.

" Aku udah packing-packing kamu tinggal mandi aja." seru Nala riang.

Mark menggaruk pelipisnya pelan saat melihat koper yang sudah disiapkan istrinya itu disudut kamar.

" Kamu mandi gih, aku udah mandi tinggal ganti baju." lanjut Nala memberikan handuk yang ternyata sudah dia sediakan diatas ranjang.

Mark menerima handuk ditangan istrinya itu dan membalasnya dengan senyuman manis.

" Em,--Sayang.." ucapnya terlihat ragu.

" Hng?" sahut Nala bingung menyaksikan suaminya yang terlihat seperti tengah menimang sesuatu itu.

Namun tak lama Nala mengembungkan pipinya kesal saat mulai sadar dengan apa yang akan suaminya itu katakan.

" Ih kamu! Kemarin katanya kita berangkatnya malam ini!" cemberutnya.

Nala melirik suaminya itu kesal karena Mark yang seperti akan membatalkan janji mereka untuk terbang ke rumah orang tua Nala di Palembang malam ini.

Mark menghela napasnya lelah menyaksikan istrinya yang tengah merajuk itu.

Kalau ditanya apa Mark ingin mengunjungi mertuanya itu maka jawabannya ya tentu saja ingin.

Hanya saja masalahnya adalah ternyata ada banyak sekali hal yang seperti menghalangi niat baiknya itu. Tentu saja semua ini berhubungan dengan pekerjaan.

Dan jujur saja, empat bulan ini dia sangat sibuk sebenarnya.

Mark bahkan harus tetap mengurus banyak hal dihari libur sehingga mereka yang harusnya berangkat ke Palembang siang tadi terpaksa diundur malam ini karena tadi siang dia mendadak mendapat telepon bahwa ada sedikit masalah dalam pembangunan kondominium yang berada dalam pengawasannya itu.

Masalah itu memang sudah sedikit teratasi hanya saja rasanya dia dan Nala mungkin tetap tidak bisa berangkat ke Palembang malam ini.

Alasannya karena Mark paling tidak bisa pergi dengan terburu-buru dan banyak beban pikiran seperti ini.

Meminta Nala untuk mengertipun rasanya mungkin juga tidak akan membantu.

" Pokoknya aku gak mau tau! Kita berangkat malam ini!" isak Nala menatap Mark jengkel.

Mark memaksakan senyumnya.

Benarkan ini tidak akan berhasil semudah itu?

Mark menghampiri Nala dan ikut mendudukan dirinya diatas ranjang disamping istrinya itu.

Tangannya membawa tangan Nala pada pahanya dan meremasnya lembut.

" Aku udah telpon Mama tadi, dan katanya Mama gak keberatan kalau harus ke Jakarta jadi kita gak perlu ke Palemba,--"

" Kamu egois banget sih!" sentak Nala menarik tangannya dari genggaman Mark sehingga membuat suaminya itu menatapnya tidak percaya.

Sejak kapan Nala punya nada suara sekasar itu?

Mark menahan geramannya, matanya menatap Nala nyalang saat istrinya itu semakin menjadi-jadi.

" Aku gak peduli kamu mau pergi sama aku atau enggak! Aku gak peduli! Aku bisa sendiri dan kamu berhenti minta aku buat ngerti kamu!" ucapnya dengan napas yang memburu dan mulai membuka lemari dan menarik salah satu baju disana.

Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang