TWENTY - NINTH [29]

977 107 18
                                    

Mark memejamkan kedua matanya pelan sedangkan Nala memandang suaminya itu dengan wajah memelas.

" Maaf hubby aku lupa." cicitnya mengatupkan kedua tangan didepan wajah.

Mark kembali membuka kedua matanya.

" Maafin aku." rengek Nala lagi.

Kali ini tangannya mulai melingkari pinggang suaminya itu dengan mulutnya yang tak henti-hentinya merengekkan kata maaf.

Mark memaksakan senyumnya dan ikut melingkarkan lengannya pada tubuh istrinya itu.

" Maafiin aku ya." ucap Nala kembali mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Mark.

Mark menarik senyumnya dan mengangguk pelan.

Mau marah aja gue gak bisa.

Mark diam-diam menghela napasnya pelan namun detik berikutnya bibirnya kembali dia tarik melengkung saat Nala kembali mendongakkan kepalanya dan memberinya senyum kelewat manis.

Mata istrinya yang sudah sipit itu terlihat hilang sejenak yang mana membuat Nala tampak begitu menggemaskan.

" Kamu udah makan?" tanya Mark lembut.

Nala mengangguk namun tak lama mulai menggeleng.

" Kalo makan nasi sih belum karena tadi aku nyemilin Pringles nunggu kamu pulang." balasnya sembari memisahkan tubuhnya dari suaminya itu.

Mark mengangguk paham dan menggaruk pelipisnya pelan.

Diam-diam sebenarnya sedang memutar otak untuk menyusun kalimat agar istrinya itu tidak tersinggung.

" Hubby kamu gak laper banget kan?" tanya Nala kembali memandang Mark.

" Hm?" Mark menyahut gelapan.

Namun dengan cepat dia bisa menguasai dirinya.

" Oo,- ooh enggak kok,-- Aku gak laper-laper banget." lanjut Mark dengan senyumnya.

Nala menghembuskan napasnya lega.

Syukurlah.

Sebenarnya hari ini Tati pulang kampung sehingga Nala mengambil alih tanggung jawab dalam urusan menyediakan makanan.

Bukan memasak sih karena sampai kapanpun Mark mungkin tidak akan pernah membiarkannya menyentuh kompor. Jadi yang Nala lakukan hanya memasak nasi saja sebenarnya.

Namun tidak bisa dibilang memasak nasi juga karena toh sebenarnya dia hanya perlu menekan tombol cook pada rice cooker karena ternyata berasnya sudah dicuci bersih oleh Tati sebelum asisten rumah tangganya itu buru-buru pergi karena mendapatkan panggilan telepon.

Ini sangat mudah sebenarnya.

Masalahnya adalah Nala lupa menekan tombol cook pada rice cooker tersebut sehingga beras yang sudah terendam dengan air itu tak kunjung berubah menjadi nasi dalam 4 jam lamanya.

Sialnya Nala baru menyadari itu saat suaminya itu kembali kerumah sepulang kerja tadi saat mereka hendak makan malam.

Maka karena itulah Nala tak henti-hentinya meminta maaf pada suaminya itu karena takut membuat Mark yang seandainya sedang kelaparan itu harus menunggu.

Sebenarnya sejak diperjalanan pulang tadi Mark juga sudah menawarkan untuk membeli makanan saja sehingga Nala tidak perlu memasak apapun.

Namun seperti biasa, bukan Nala namanya jika tidak keras kepala.

Nala mengatakan pada suaminya itu bahwa dia ingin menjadi istri yang berguna dan meminta Mark untuk menuruti ucapannya.

" Ih gak usah hubby. Aku cuman perlu mencet tombol pada rice cooker dan gak nyampe 30 menit nasinya bakalan mateng."

Ma Femme || Mark Lee ✅ [Tersedia di Google Play Store]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang