"eomma hiks jebal hiks...!!! Appo eomma hiks appo...!!! Ba... Akhhh!!! " pinta seokjin kepada eommanya yang memukul tubuhnya menggunakan kayu rotan runcing. Sedangkan tuan kim memandang sendu istri nya yang menganiaya anaknya karena dirinya tidak bisa berbuat apa apa. Dia hanya bisa duduk di atas kursi roda sebab kakinya lumpuh total seumur hidup.
AH!
AH!
"kau membuat saya malu karena penyakit sialanmu itu. Teman temanku menjauh karena melihat wajah menjijikan mu... Kau tahu itu! " hardik eomma seokjin marah sambil melayangkan pukulanya kembali kepada seokjin.
"jiwoon sudah... Seokjin itu anakmu...! Kenapa kau tega memukul anakmu...!Jiwoon hentikan...Seokjin kesakitan!!!" teriak tuan kim yang berusaha ingin berdiri dari kursi rodanya namun seokjin melarang nya untuk membantu.
"dia bukan anakku...! Dia anakmu...! Bukan anakku" ucapnya dingin membuat hati seokjin seolah tersayat seperti pisau yang memotong jantungnya. Tuan kim yang mendengar itu merasa marah kepada jiwoon.
"seokjin ah... Jangan dengarkan perkataan eomma mu nee... Kesini lah nak... Appa masih ada untuk mu... " pinta tuan kim sambil merentangkan kedua tangannya untuk menyambut seokjin kedalam pelukannya. Tapi seokjin hanya terdiam lalu menatap jiwoon sendu.
"apa selama ini eomma tidak menganggap ku sebagai anak? Tapi...? Kenapa eomma melahirkan ku...?! Kenapa? Hiks hiks kalau begini aku tidak akan meminta untuk dilahirkan hiks" ucap seokjin memandang jiwoon yang hanya menatap dirinya seperti melihat seorang musuh.
"seokjinie sayang~ Jangan berkata seperti itu eoh... ? Kami sayang padamu, Appa juga eommamu... "
"tapi... Hanya appa yang sayang padaku selama ini. Sedangkan eomma hiks selalu menyalahkan ku dengan penyakit sialan ku ini... Penyebab nya itu yang membuat eomma tidak punya teman lah atau sebagainya... Aku lelah eomma hiks.. Appa aku lelah terus begini... Hiks... "
Flashback end...
Yoongi mendengar suara isakan tangis di telinganya. Yoongi membuka matanya lalu mengedarkan pandangan nya ke sampingnya tepatnya seokjin yang tertidur. Tempat tidurnya dan melihat seokjin tidur dengan gelisah dengan air mata yang keluar dari mata yang terpejam itu.Yoongi menyibakkan selimutnya lalu naik ke ranjang seokjin.
"Hyeong bangun~ hyeongie kenapa menangis? Hyeongie... " yoongi berupaya membangunkan seokjin yang masih mengiggau sambil memohon mohon memanggil nama eommanya. Yoongi merasa tidak tega melihat kondisi seokjin akhir akhir ini karena seokjin sering banyak melamun dan menyendiri dan sering melakukan kesalahan saat latihan di ruang practice. Untung saja saat konser berjalan dengan lancar.
Setelah berusaha dan berhasil seokjin bangun dan menatap yoongi bingung karena mendapati yoongi duduk di ranjang nya dengan menatapnya dengan wajah khawatir.
"Kau kenapa yoon...? " tanya seokjin bingung dan menyandarkan badannya kesandaran kasur.
"Yang seharusnya bertanya itu aku bukan hyeong. Hyeong kenapa menangis...? "
"Hyeong? Menangis? Tidak, Hyeong tidak menangis..." elak seokjin menggelang kepala nya.
"itu pipi basah karena kenapa? Memangny iler hyeong bisa sampai sana? " tunjuk yoongi kearah pipi seokjin yang basah.
"mana?" yoongi memegang kedua tangan seokjin lalu mengarahkan nya ke pipinya. Seokjin merasakan pipinya lengket dan dingin.
"kenapa hyeong melihatku seperti itu? " yoongi yang melihat seokjin menatap dirinya lekat pun jadi takut melihat tatapan seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SPACE PT.2 ( Lanjut )
Fanfictionseokjin yang tiba tiba berubah menjadi little karena pekerjaan yang membuatnya seperti itu. Setelah bermimpi tentang dia menjadi little dan menjadi layaknya seperti batita yang menggemaskan. akankah ke enam dongsaengnya menerima kehadirannya dan sin...