05

1.7K 122 10
                                    

      "uisa bagaimana keadaan hyeong kami uisa? Apa baik baik saja... Tadi... Tadi... Wa... Waktu itu... Da... Darah... Banyak"gagap jungkook saat menceritakan kejadian saat ia bersama seokjin di toilet tempat latihan mereka. Taehyung yang berdiri di samping jungkook menenangkan golden maknae nya ini agar tidak menangis lagi. Karena sejak dari tempat latihan sampai ke rumah sakit jungkook terus menangis sambil memanggil nama seokjin. Dan lagi wajah jungkook juga sudah pucat karena belum makan setelah istirahat latihan mereka.

      "saya akan jelaskan... Begini... Pasien mengalami luka tusukan dari pinggang sebelah kirinya dan untunglah tidak terlalu dalam dan bisa kami atasi segera. Tapi saya tidak tahu pasien sampai sekarang tidak mau membuka matanya. Mungkin karena pasien syok dengan kejadian yang ia alami tiba tiba ini. Dan saya sarankan pasien harus di jaga baik baik terlebih ia mempunyai little space atau baby space. "

     "kapan hyeong kami akan siuman uisa? "tanya jimin yang berada di dalam pelukan sang leader.

     "saya tidak tahu pasti.. Tapi kemungkinan 3 hari lagi...."

     "apa kami boleh masuk untuk menemui hyeong kami uisa? "tanya namjoon yang masih memeluk jimin yang terisak isak karena tadi menangis.

     "nanti saat pasien sudah dipindahkan ke rawat inap baru kalian boleh melihatnya... Tapi tidak boleh banyak banyak masuk nya... Mengerti"

     "kami semua mengerti uisa! "

     "kalau begitu saya pergi dulu. Masih ada pasien lain yang membutuhkan bantuan saya... Kalau begitu saya pamit... "

      "kamsahamnida uisa nim... "setelah uisa itu pergi langsung menangis terlebih lagi jungkook. Ia tidak menyangka bahwa hyeong nya di tusuk oleh orang itu.

     "hyeong.... "panggil jungkook kepada semua hyeong nya.

     "kookie... Salah... Kenapa kookie membiarakan hiks orang itu meminta hiks foto pada jin hyeong hiks... Padahal sudah tau aku memiliki hiks firasat hiks buruk hiks pada jin hyeong... Dan hiks dan ternyata benar... Dan terlebih lagi aku tidak melihat orang itu hiks memegang pisau atau apapun hiks hyeong"adu jungkook dengan apa yang ia lihat oleh orang bertudung hitam itu.

     "kookie jangan menyalahkan dirimu seperti ini. Ini adalah takdir jin hyeong. Dan kita tidak bisa mengubah nya kookie.. Dan kita sebagai dongsaengnya menjadi penguat di kala jin hyeong membutuhkan kita. Dulu saat kita traine sampai  kita debut jin hyeong yang merawat kita, kookie yang baru berumur 15 tahun itu sekarang sudah menjadi jeon jungkook yang dewasa. Jin hyeong berhasil membesarkan mu dan merawatmu seperti dongsaeng kandungnya sendiri"

      "hobi hyeong hiks... Aku takut... Aku tidak bisa apa apa hiks untuk jin hyeong. Yang sudah banyak berkorban untuk kku hiks... Aku harus membalas nya dengan apa hiks? "

     "balas dengan kasih sayang, perhatian, doa yang tulus, dan jangan membuat seokjin hyeong lelah nee... "sahut yoongi sambil tersenyum ke arah jungkook dan mengelus surai jungkook.

    "baiklah hyeong. Mulai sekarang kookie akan melaksanakan apa yang yoongi dan hobi hyeong katakan pada kookie... Kookie berjanji jin hyeong akan selalu menyayangi hyeong dan hyeongdeul yang lainnya... "

    "kau sudah dewasa sekarang kookie... "batin yoongi. Yoongi berterima kasih karena sudah berada di tengah tengah mereka. Menjadi hyeong mereka saat jin hyeong tidak ada untuk membimbing mereka semua.

......

     Setelah seokjin di pindahkan ke ruangan rawat VVIP anggrek nomor 18. Mereka berenam beserta manager sejin dan bang shiyuk sudah berada di luar ruangan seokjin. Bang shiyuk dan manager sejin masih syok dengan keadaan seokjin yang tumbang di dalam toilet perusahaannya. Bang shiyuk sudah menyuruh temannya yang merupakan jendral di kepolisan untuk menagkap orang bertudung hitam itu.

     "kalian sebaik nya pulang dulu. Hyeong tidak tega melihat kalian sudah hampir pucat semua... "pinta sejin kepada ke enam anak didiknya. Kenapa tidak, jungkook yang sudah lemas di pelukan jimim, begitu pun orang yang memeluknya. Yoongi dan hoseok masih terdiam sedari tadi tapi tetap mendengarkan arahan dari manager sejin dan bang shi yuk. Sedangkan namjoon dan taehyung masih baik baik saja.

    "tapi hyeong... Kookie mau lihat jin hyeong... Nanti kalau tidak ada kookie saat hyeongi sadar bagaimana hiks... "

    "jungkookie... Hyeong hanya menyuruh kalian sebentar ke dorm. Ganti baju kalian, bersihkan badan kalian. Besok pagi jam 9 kalian berenam boleh kesini lagi melihat seokjin. Kalian tidak perlu khawatir. Hyeong dan pd nim akan menjaga seokjin disini bersama beberapa bodyguard dan staf juga. Jadi kookie mau pulang nee"

     "baiklah. Tapi hyeong janjinya. Kalau hyeongie bangun...telepon kookie atau hyeongdeul nee? Promise"

     "aigoo neomu kiyowo. Nee hyeong janji kelinci nya seokjin. "

     "hihihihi kalau begitu hyeong kajja pulang. Kookie mau cepat cepat tidur agar cepat bangun dan pergi melihat jin hyeong... Hyeong ayo... "jungkook menarik tangan jimin yang pasrah mengikuti maknae nakal ini.

     "pd nim, hyeong. Kami pergi dulu nee... Kalau ada apa apa telepon kami. Aku akan menjaga hyeong dan dongsaeng... "ujar namjoon.

    "nee gomawo joon ah.. Sudah mau kuat demi keenam member"

     "nee hyeong chonma. Kalau begitu aku mau menyusul yang lainnya dulu. Aku pergi dulu hyeong dan pd nim"

     "aku tidak salah merektrut namjoon sebagai leader karena jiwa kepemimpinanya sangat nampak... Walaupun dia lebih kecil dari seokjin dan yoongi... Ahh sudah ayo kita lihat bayi hamster itu... "

     "kajja bang pd nim"

   

BABY SPACE PT.2 ( Lanjut )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang