Bab 6

11 4 0
                                    

Shila sedang berdiri di depan pintu supermarket, Ia masih bingung bagaimana caranya supaya ia bisa pulang tanpa melewati warung itu lagi. Disisi lain ia juga membawa banyak belanjaan hingga 3 kantung plastik.

"Aduhhh gimana ini supaya gue bisa pulang tanpa melewati warung tadi?" Ucap Shila bingung
"Yaaa lagian daun pisangnya udah gue buang lagi disana"

Shila masih berfikir fikir.
"Kalo nanti gue cari jalan lain malah kejauhan nanti" ucap Shila
"Gak ada cara lain gue harus lewat warung itu, gimana pun caranya gue gak boleh nyerah"

Lalu Shila berjalan pergi meninggalkan Supermarket itu, tapi baru saja 3 langkah, Shila langsung berlari lagi ke supermarket itu.

"Hiiii, gue malu malu maluuuuuu" ucap Shila
"Eh ngomong-ngomong barang kali mereka udah cabut ya, kan ini udah jam 20.30 iya iya udah pasti mereka pergi" ucap Shila.

"Okeh sekarang gue berangkat dengan tenang" ucap Shila tenang
Lalu Shila berjalan pergi meninggalkan Supermarket itu.

Shila pun akan sampai melewati warung, sebelum ia melewati warung, Shila mengamati warung itu, apa masih ada cowok cowok tadi atau sudah pulang.

Shila mengintip dari balik semak semak, matanya langsung membulat sempurna. Bagaimana tidak, ternyata masih ada cowok cowok tadi bahkan kini semakin bertambah banyak.

"Astaga naga, tu cowok gak pulang pulang dehh, gimana caranya gue lewat kalo gini caranya, malah banyak banget tu cowok cowok bahkan bertambah lagi, gue juga bawa belanjaan banyak nih, berat lagi" ucap Shila bingung.

"Gue pasti bisa, So gue kan jago bela diri, jadi kalo mereka macem macem sama gue, gue akan bikin mereka gak bisa nyalain sepeda motor lagi, supaya gak Dateng lagi ke sini wkwkwk" ucap Shila.

Kemudian dengan keberanian Shila ia pun berjalan melewati warung itu sambil menundukkan kepalanya. Ia berjalan dengan santai tapi dalam hatinya ia sangat tegang.

Saat Shila berjalan di tengah tengah, banyak pasang mata yang melihat ke arah Shila, Shila tidak peduli, ia hanya berjalan sambil menundukkan kepalanya.

"Sekarang apa lagi ya, tadi orang tertutup daun pisang, sekarang cewek jalan sambil nunduk, apalagi jalannya kayak pinguin lagi, Ada ada aja sih" ucap Seorang cowok sambil menggeleng nggelengkan kepalanya.

Shila tidak peduli ia tetap berjalan, akhirnya Shila berhasil melewati para cowok itu, ia kini berada di samping warung.
Yess gue berhasil batin Shila.

Saat Shila akan pergi meninggalkan warung itu, tiba tiba suara seorang cowok memberhentikannya.

"Hey elo?" Panggil seorang cowok
"Hey elo hey elo gue punya nama kali" ucap Shila lirih.
Shila tidak membalikan badannya, ia tetap membelakangi cowok cowok itu.

"Denger gak?" Tanya cowok itu
"Iya gue denger" ucap Shila judes
"Ada apa sih?" Lanjutnya
"Gue cuma mau kasih tau, ada barang Lo tu yang jatuh" ucap cowok itu.

Sontak Shila langsung melihat ke arah bawah, tapi tidak ada barang yang jatuh.
Pasti ni cowok mau modus sama gue batin Shila.

Shila tidak menghiraukan ucapan cowok itu, ia pun segera melanjutkan perjalanan itu. Baru beberapa langkah Shila jalan, cowok itu kembali memanggil Shila.

"Eh elo" panggil cowok itu
"Hiiii apa lagi sihhh" ucap Shila  sambil tetap membelakangi cowok itu.

"Lo beneran gak mau ambil barang Lo itu, nanti sampe rumah nyesel loh Lo" ucap cowok itu
"Barang apa sih yang jatuhhh?" Tanya Shila
"Eee Itu anu"
"Anu apa?"
"Itu anuuuu"
"Anu apa sih, kalo ngomong yang jelas dong, jangan buang buang waktu gue deh"
"Ituuu yanggg buat pipis pipis itu"
"Pipis pipis itu pipis pipis itu apanya sih?" Ucap Shila kesal.

Sedangkan cowok itu bertanya peda temannya.
"Apa nama barangnya itu?" Tanya cowok tadi
"Pembalut" ucap temannya sambil terkekeh
"Gue harus bilang gitu?"
"Jangan dong, Lo jadi cowok gak peka banget sih, nanti tu cewek jadi malu karna udah jatuhin pembalut di hadapan kita"
"Terus gue harus gimana?"
"Suruh aja dia liat sendiri"
"Bentar bentar" ucap salah satu temannya
"Kenapa?"
"Pembalut itu apaan sih?"
"Pembalut itu yang di pakek cewek---"
"Hussshhh gak baik tau" ucap cowok tadi.

Lalu cowok itu memutuskan untuk menyetujui saran dari temannya tadi.
"Udahh bilang aja barangnya apaan?" Tanya Shila
"Mending Lo balik badan dulu aja, gak baik ngobrol sambil membelakangi gitu" ucap cowok tadi.

Lalu Shila menuruti permintaan cowok tadi, ia pun membalikkan badannya dengan perlahan. Shila langsung melihat ke arah cowok yang bicara padanya tadi.

Sedangkan semua cowok yang ada di sana menahan aktivitasnya untuk melihat kecantikan Shila. Semua cowok melihat Shila dengan melongo, bagaimana tidak mereka terpesona oleh kecantikan Shila.

Terutama cowok yang berbicara dengan Shila tadi, ia melihat Shila dengan tatapan tak biasa.
"Mana barang gue yang jatuh tadi?" Tanya Shila kepada cowok tadi.

Suara Shila pun membuyarkan tatapan mereka kepada Shila.
"Eh itu, barang Lo ada di bawah Lo sebelah kiri" ucap cowok itu.

Shila hanya diam, kemudian ia menoleh ke arah bawah sebelah kiri seperti yang ditunjukkan oleh cowok itu. Shila pun melihat barang itu dengan mata membulat sangat lebar.

Sedangkan cowok cowok hanya bersiul siul seperti tidak tau apa barang itu.
Ya ampun pembalut gueeee, aaaaa gue malu banget apalagi jatuhnya di depan cowok cowok lagi, malu banget gueeee batin Shila.

Shila pun segera mengambil barang itu, dan tanpa berterimakasih ia langsung berlari pergi meninggalkan cowok cowok itu. Sedangkan cowok cowok itu terheran heran dengan sikap Shila.

"Bukannya bilang makasih, main pergi aja tu cewek" ucap cowok tadi
"Mungkin malu kali" ucap seorang cowok.

Cowok tadi hanya tersenyum melihat tingkah laku Shila.




Jangan lupa untuk selalu vote dan komen aku yaa😉

Baca sampai habis yaaaa👌

Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang