Bab 45

3 2 0
                                    

Arvel berada di pemakaman bersama Hanna dan Mega. Semua orang yang melayat sudah pulang kini tinggal mereka bertiga.

Arvel memeluk batu Nisan papanya sambil menangis.
"Papa, kenapa papa ninggalin aku, padahal aku sama papa baru baikan paaa" ucap Arvel
"Kamu harus sabar Arvel, ini mungkin sudah kehendak dari Allah nak, kamu harus bisa mengikhlaskan Papa kamu sayang" ucap Hanna sambil mengelus elus rambut Arvel.

Sedangkan Mega ia hanya menatap mereka dengan kesal.
"Paaaa, maafin aku paa, aku belum bisa bahagiain papa, maafin aku paaaa" ucap Arvel
"Masss aku gak rela kamu pergi mas, aku sayang banget mas sama kamu, kenapa kamu harus tinggalin aku mass" ucap Mega

Saat mereka tengah menangis, tiba tiba ada suara seseorang orang dari belakang.
"Assalamualaikum" ucap Shila
"Waalaikumsallam" ucap Hanna
Mereka bertiga pun menoleh ke arah belakang.

Mereka mendapati Shila dan Gilang. Arvel yang melihat Shila bersama Gilang pun langsung marah, sehingga ia pergi meninggalkan Makam papanya. Shila yang melihat Arvel meninggalkannya langsung berlari mengejar Arvel.

"Arvellll" panggil Shila sambil menarik tangan Arvel
"Mau apa lagi kamu" ucap Arvel
"Aku cuma mau ngelayat Arvel, aku juga mau nenangin kamu"
"Tapi kenapa kamu sama dia"
"Maafin Aku Arvel"
"Aku gak suka kamu sama dia"
"Aku janji sama kamu, aku gak akan pernah pergi sama dia lagi, asalkan kamu jangan menghinda dari aku terus" ucap Shila sambil meneteskan air matanya.

Arvel melihat ke arah Shila.
"Aku cuma gak suka kamu Deket sama diaaa" ucap Arvel
"Iya aku tau, tapi sekarang aku janji aku gak bakal Deket sama dia lagi"
"Beneran?"
"Iya" ucap Shila

Arvel hanya mengangguk saja.
"Sekarang ayo kembali ke makam papa kamu" ajak Shila
Arvel Hanya mengangguk saja.
Lalu mereka berdua berjalan kembali menuju Makam Rizal.

Sesampainya di makam Rizal, Arvel kembali memeluk batu Nisan Papanya, kini Shila di samping Arvel.
"Kamu ya sabar ya, kamu Harus gak boleh Nangis, pasti papa kamu sedih kalo ngeliat kamu nangis gini" ucap Shila sambil mengelus elus bahu Arvel.

Arvel melihat ke arah Shila. Tiba-tiba Arvel langsung memeluk Shila dengan erat, kini Arvel menangis di pelukan Shila. Sedangkan Shila hanya mengelus elus rambut Arvel agar ia tenang.

Gilang yang melihat itu hanya menahan rasa cemburunya itu.

Shila emang penyabar dan baik banget ya, gak salah kalo gue suka sama Shila, tapi gue gak bisa milikin Shila, karena dia udah jadi Milik Arvel, Arvel beruntung banget ya punya pacar penyayang dan penyabar seperti Shila batin Gilang sambil tersenyum tipis.

"Sekarang kita pulang ya, kita juga harus nyiapin buat tahlilan malam ini" ucap Hanna
"Iya Ma, biar Shila bantuin ya nanti" ucap Shila
"Iya" ucap Hanna

Shila melepaskan pelukannya Dari Arvel.
"Ayo pulang" ucap Shila lembut
"Iya" ucap Arvel
"Mega, saya akan menginap di rumah kamu selama 7 hari, karna kamu gak mungkin nyiapin tahlilan sendirian"
"Iya" ucap Mega.

Lalu mereka semua pergi meninggalkan Makam Rizal dan kembali ke rumah masing-masing.

...

7 hari setelah kemudian

Di rumah keluarga Mareza.
"Alhamdulillah ya, salesai sudah pengajiannya" ucap Hanna
"Iya ma, Alhamdulillah" Shila
"Makasih ya Shila kamu udah bantuin mama"
"Sama sama ma" ucap Shila

Hanna Hanya mengelus elus rambut Shila. Shila melihat ke sekeliling, ia mencari Arvel, karena dari tadi ia tidak melihat Arvel.

"Emmmm ma, kemana ya Arvel, dari tadi Shila kok gak ketemu ya?" Tanya Shila
"Paling di kamarnya, dia masih sedih kehilangan papanya" ucap Hanna
"Shila boleh gak samperin Arvel ke kamarnya?"
"Boleh"
"Tapi Shila gak tau kamar Arvel yang mana?"
"Pokoknya warna pintunya Coklat ada tulisannya Dilarang masuk selain yang punya"
"Oooooooo gitu, yaudah Shila ke kamar Arvel dulu ya"
"Iya, mama mau nemenin papa dan mama kamu dulu"
"Iya ma" ucap Shila

Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang