Bab 35

1 2 0
                                    

Disinilah Arvel, ia sedang berdiri di depan cermin sambil menyisir rambutnya.
"Nah gue udah ganteng nih" ucap Arvel senang
"Sekarang tinggal pakai Parfum deh" ucap Arvel

Lalu Arvel mengambil Parfum di atas meja, kemudian ia menyemprotkannya ke tubuh Arvel.
"Nah wangi deh gue" ucap Arvel
"Tinggal pakai sepatu terus berangkat deh" ucap Arvel

Kemudian Arvel mengambil sepatu dari dalam lemari dan memakainya, saat Arvel sedang memakai sepatu, tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar kamar Arvel.

Tok tok tok

"Siapa?" Teriak Arvel
"Papa" teriak Rizal dari luar kamar Arvel

Arvel yang mendengar itu langsung wajahnya berubah menjadi datar.
"Masuk" teriak Arvel

Lalu Rizal perlahan lahan membuka pintu kamar Arvel.
"Arvel" panggil Rizal sambil berjalan ke arah Arvel

"Kamu mau kemana?" Tanya Rizal
"Pergi" ucap Arvel
"Pergi kemana?"
"Ke Mall"
"Ngapain?"
"Beli"
"Beli apa?"
"Baju"
"Baju apa?"
"Couple"
"Couple, couple sama siapa kamu?" Ucap Rizal

Arvel menoleh ke arah Rizal.
"Emang papa mau ngapain sih tanya tanya gitu?" Tanya Arvel
"Papa cuma mau tau aja, emangnya kamu Couple sama siapa?" Tanya Rizal
"Sama temen"
"Temennya cewek apa cowok?"
"Cewek"
"Kamu udah punya pacar?"
"Udah"
"Papa gak nyangka, kamu udah semakin dewasa ya, sampe sampe kamu punya pacar" ucap Rizal sambil menepuk nepuk pundak Arvel, Arvel hanya diam saja.

"Maafin papa ya karena papa udah berbuat salah sama kamu dan juga mama kamu" ucap Rizal
Arvel hanya diam saja.
"Papa juga sekarang udah gak merhatiin kamu lagi, papa fikir, kalo nantinya kamu punya Mama Mega, kamu bakal hidup bahagia sama Papa dan Mama Mega, tapi ternyata, kamu bahagia aja enggak, justru kamu sekarang malah menghindar dari papa dan malu memakai nama papa" ucap Rizal menyesal.

"Papa nyesel karena sudah menikahi Mega dan berpisah dari Mama kamu, papa juga sedih karena kamu menghindar dari papa dan bersikap dingin kepada papa, jujur saja papa merindukan masa lalu, di saat kamu sangat menyayangi papa dan selalu mengidolakan papa, tapi sekarang kamu bahkan sudah tidak mau melihat Wajah papa lagi" ucap Rizal

"Papa bangga sama kamu, sekarang kamu menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab, dan sekarang kamu udah semakin dewasa, bahkan sekarang kamu sudah memiliki pendamping, kapan kapan kenalin ke papa juga ya, papa pengen Banget liat wajah perempuan yang kamu pilih, dan semoga kalian berdua langgeng ya, dan kalo kalian mau nikah ngomong sama papa, biar papa aja yang ngurusin pernikahan kalian" ucap Rizal sambil tersenyum, sedangkan Arvel tersenyum tipis mendengar ucapan Rizal tadi.

"Papa ingin nyampein ini sejak lama sama kamu, Papa sayang banget sama kamu, meskipun kamu benci sama papa, rasa sayang papa gak bakal Hilang dan gak akan pernah hilang selamanya, karena kamu Adalah anak papa satu satunya dan bagi papa kamu itu super hero kecil yang pemberani" ucap Rizal sambil mengelus elus rambut Arvel.

"Yaudah ya sana kencan sama pacar kamu, maaf ya kalo Papa ganggu kamu " ucap Rizal.
Lalu Rizal bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar Arvel, saat ia akan menuju ke pintu, tiba tiba suara Arvel menghentikannya.

"Papa" panggil Arvel
Rizal menoleh ke arah Arvel.
"Iya?" Ucap Rizal
"Emmmm, aku mau minta maaf karena selama ini aku bersikap dingin ke papa"
"Apa?" Ucap Rizal sedikit terkejut

"Maafin aku ya pa" ucap Arvel
Rizal tersenyum manis ke arah Arvel, Rizal pun berjalan ke arah Arvel dan langsung memeluknya dengan erat, begitu juga Arvel, ia juga membalas pelukan Rizal dengan erat.

Jujur Arvel sangat merindukan pelukan dari papanya itu, sudah hampir tiga tahun ia tidak mendapatkan pelukan dari ayahnya lagi. Kini ia kembali merasakannya, rasanya masih sama sepertierti dulu.

"Papa yang seharusnya minta maaf sama kamu, Karna papa udah ngecewain kamu sama mama kamu"
"Arvel maafin kok, maafin Arvel juga ya"
"Iya" ucap Rizal

Lalu mereka berdua melepaskan pelukannya.
"Jadi sekarang kamu maafin papa, dan Mau jadi anak papa lagi kan?" Tanya Rizal
"Iya pa" ucap Arvel senang
"Kalo gitu, besok papa mau ajak kamu ke kantor, mau gak?"
"Ngapain ke kantor?"
"Papa mau kenalin anak kebanggaan papa"
"Jangan gitu pa"
"Gak papa dong, kamu mau gak?"
"Jam berapa pa?"
"Sepulang sekolah juga gak papah, emang kamu ada acara sama pacar kamu itu"
"Emmmm"
"Kalo gitu, ajak sekalian juga pacar kamu itu" ucap Rizal

Sontak Arvel langsung membulatkan matanya.
"Apa?" Ucap Arvel
"Iya, kamu ajak pacar kamu itu, supaya papa juga bisa kenal sama pacar kamu itu"
"Emang gak papa pa?"
"Ya gak papa dong"
"Yaudah besok ajak pacar kamu" "iya pa"
"Yaudah sana gih berangkat, keburu pacar kamu nunggu tuh"
"Iya pa, makasih ya pa"
"Iya" ucap Rizal
"Yaudah ayo turun" lanjutnya
"Iya pa" ucap Arvel

Lalu Arvel dan Rizal keluar kamar menuju ke bawah, sesampainya di bawah mereka mendapati Mega yang duduk di sofa ruang tamu.

"Eh mas aku cariin kamu tadi ternyata lagi sama Arvel ya" ucap Mega
"Iya nih" ucap Rizal
"Yaudah pa, aku berangkat dulu" ucap Arvel

Saat Arvel akan menyalami tangan Rizal tiba-tiba Rizal menghentikannya.
"Tunggu dulu Arvel" ucap Rizal
"Ada apa pah?" Tanya Arvel
"Nih" ucap Rizal sambil menyodorkan sebuah kartu kredit ke arah Arvel, sedangkan Mega langsung melotot karena Rizal memberikan kartu kredit kepada Arvel.

Arvel melihat ke arah kartu itu bingung.
"Buat?" Tanya Arvel
"Buat pegangan kamu, katanya mau jalan sama pacar kamu, masa gak bawa uang sih"
"Nggak usah pa, Arvel udah punya uang sendiri kok pa"
"Ehhh jangan gitu dong Arvel, papa cari nafkah itu buat kamu, dan selama ini kamu juga gak pake uang papa, jadi papa ingin banget bisa kasih uang ke kamu"
"Tapi pa---"
"Udah ayo diterima" ucap Rizal

Arvel dengan terpaksa menerima kartu itu.
"Makasih pa" ucap Arvel
"Iya sama sama, yaudah kamu berangkat gih keburu telat nanti"
"Iya pa"
"Jangan lupa juga, besok ajak pacar kamu ya"
"Iya pa"
"Yaudah berangkat sana" ucap Rizal

Arvel hanya manggut-manggut saja, lalu ia menyalami Rizal, setelah menyalami Rizal ia langsung pergi keluar Rumah.

Sedangkan wajah Mega berubah menjadi merah.
"Mas, masa dia gak nyalami aku sih" ucap Mega
"Udah kamu yang sabar aja ya" ucap Rizal

Mega membuang nafas kasar.
"Mas, sejak kapan mas baikan sama Arvel?" Tanya Mega
"Tadi, Arvel udah maafin aku, aku seneng banget bisa baikan sama Arvel" ucap Rizal

Mega hanya ber oh ria saja.
"Terus mas kasih kartu kredit itu ke Arvel, kira kira isinya berapa?" Tanya Mega penasaran
"Sekitar, 10M"
"Apa" ucap Mega terkejut
"10 M?" Lanjutnya
"Iya biasa aja dong ga, kenapa sih kamu?"
"Ya gak papa sih mas, tapi itu kebanyakan mas, lagian, Arvel juga udah punya uang sendiri dari jualannya, kenapa harus dikasih banyak gitu sih"
"Ya gak papa lah, udah aku mau mandi dulu badan aku udah lengket nih" ucap Rizal sambil berjalan menuju kamarnya.

Sedangkan Mega sangat marah.
"Bisa bisanya dia kasih uang ke anak Brengsek itu" ucap Mega kesal
"Dan kalo mereka berdua baikan, bisa bisa semua harta ini bisa jadi Milik Arvel, nggak aku gak bakal biarin ini terjadi, yang boleh memiliki harta ini hanya aku, pokoknya aku harus melakukan segala cara untuk mendapatkan harta ini, walaupun harus menghilangkan nyawa sekaligus" ucap Mega sambil tersenyum miring.



Jangan lupa vote dan komennya ya🙏😄




Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang