Shila berlari menyusuri Koridor rumah sakit, ia mencari dimana ruangan Arvel dirawat. Akhirnya Shila menemukan ruangan Arvel dirawat, dan di depan ruangan Arvel ada Gilang yang duduk di kursi tunggu.
Shila pun berjalan menghampiri Gilang.
"Gilang" panggil Shila
Gilang menoleh ke arah sumber suara, Gilang mendapati Shila yang matanya sembab karena Air mata."Shilaaaa" ucap Gilang
"Gi gimana keadaan Arvel hiks?" Tanya Shila
"Gue gak tau, Arvel masih ditangani sama dokter" ucap Gilang.Shila duduk di samping Gilang sambil menangis, Gilang tidak tega melihat Shila yang menangis, ia pun memeluk Shila untuk menenangkannya.
"Lo yang sabar Shil, Lo harus banyak berdoa supaya Arvel bisa selamat dan sembuh" ucap Gilang sambil mengelus elus rambut Shila.
Shila hanya diam sambil menangis.
"Gi Gilang kenapa Arvel bisa kayak gini?" Tanya Shila
Gilang pun melepaskan pelukan dari Shila."Gue gak tau kejadiannya Shil, tadi gue liat Arvel udah tergeletak di tanah, dan gue sempet liat ada tiga orang yang masuk ke dalam mobil" ucap Gilang
"Tiga orang, tiga orang siapa?"
"Gue gak tau, gue cuma liat bayangannya masuk mobil"
"Ciri ciri gimana"
"Ada dua orang berbadan besar dan satu orang berbadan kecil, seperti perempuan" ucap Gilang.Shila hanya diam.
"Lo tau?" Tanya Gilang
"Gue gak tau" ucap Shila
Saat mereka tengah duduk tiba tiba seorang dokter keluar dari Ruangan Arvel dirawat.Sontak Shila dan Gilang Langsung berdiri dan menghampiri dokter itu.
"Dokter bagaimana keadaan Arvel?" Tanya Gilang
"Kondisi pasien sekarang kritis, dan karna luka tembakan yang tepat mengenai Jantung dan perutnya, kita harus menjalankan operasi untuk mengeluarkan pelurunya" ucap dokter itu.Sontak Shila dan Gilang yang mendengar itu langsung terkejut.
"Tem tembakan?" Ucap Shila
"Iya" ucap dokter itu
Shila yang mendengar itu langsung menangis sejadi jadinya."Dok kapan operasinya di mulai?" Tanya Gilang
"Lebih cepat lebih baik, kami butuh tanda tangan dari pihak keluarga"
"Lakukan sekarang dok, Saya sudah menandatanganinya" teriak seseorang.Sontak mereka bertiga menoleh ke arah sumber suara.
"Tante Hanna" ucap Gilang
Hanna menghampiri mereka bertiga.
"Dok lakukan sekarang operasinya, lakukan yang terbaik untuk anak saya dok, tolong sembuhkan anak saya dok" ucap Hanna."Kami akan berusaha" ucap Dokter itu
"Suster siapkan ruang operasinya" ucap Dokter itu
"Baik dokter" ucap Suster.Lalu Dokter itu pergi ke ruang operasi, sedangkan susternya membawa Arvel ke ruang oplosan. Pintu raungan Arvel pun dibuka, Shila melihat ke arah Arvel yang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit.
Shila mengikuti Arvel yang dibawa ke ruang operasi.
"Arvel bangun Arvel, Arvel bangunnn" ucap Shila sambil memegang tangan Arvel."Aku aku hiks gak mau Kehilangan kamu, Aku mohon bangun Arvel demi aku hiks, Arvel banguunnnn" ucap Shila sambil menangis.
Saat sampai di ruang operasi salah satu suster menahan Shila untuk masuk ke dalam.
"Maaf mbak, mbaknya tunggu di luar ya" ucap Suster itu
"Suster saya mau menemani Arvel sus saya mau nemenin dia operasi" ucap Shila.Gilang pun menarik tubuh Shila agar menjauh dari Arvel.
"Apaan sih Lo Lang, lepasin gue, lepasin gueeee" ucap Shila marah
Suster pun menutup Pintu ruang operasi itu."Arvelllll" teriak Shila
Shila pun langsung menangis sejadi jadinya. Hanna berjalan menghampirinya Shila untuk menenangkannya."Shila, kamu yang sabar ya" ucap Hanna sambil memeluk Shila.
"Tapi ma Arvel hiks sendirian, Shila mau nemenin Arvel ma hiks, Shila ingin di samping Arvel Maaa hiks hiks" ucap Shila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Lover [COMPLETED]
RomanceFashila Try Aurora, dia adalah seorang gadis yang berparas cantik, suatu hari ia bertemu dengan seorang pria, Arvel Aldino Mareza. Mereka berdua pun berpacaran. Mereka menjalani hari-hari dengan mesra dan senang. Mereka memiliki impian bersama, impi...