Bab 46

4 2 0
                                    

Tringggggggg Tringggggggg

Suara bel pulang sekolah terdengar nyaring hingga ke seluruh penjuru sekolah. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, mereka semua ingin cepat cepat untuk sampai ke rumah masing-masing.

Begitu juga dengan mereka berempat, Shila dkk masih berada di dalam kelas sambil memasukkan buku buku mereka ke dalam tas.
"Udah selesai, yuk kita ke gerbang" ajak Lia
"Iya sebentar" ucap Nita
"Selesai yuk"
"Ayoooo" ucap Nita

Lalu mereka berempat berjalan keluar kelas, saat mereka berada tepat di depan pintu kelas, mereka mendapati empat orang yang sedang menunggu mereka.

Empat remaja itu tak lain adalah Arvel dkk, mereka sedang menunggu Shila. Arvel melihat ke arah Shila, Sedangkan Shila memalingkan wajahnya dari Arvel. Arvel yang melihat Shila bertingkah seperti itu hanya tersenyum sambil menggeleng nggelengkan kepalanya.

Lalu Arvel berjalan mendekat ke arah Shila.
"Shill" panggil Arvel
Shila hanya melirik sekilas ke arah Arvel
"Lo masih marah ya sama gue?"
Shila hanya melirik sekilas ke arah Arvel.

Tiba tiba Arvel langsung mendekatkan bibirnya ke telinga Shila, itu membuat jantung Shila berdetak kencang.
"Lo mau rahasia Lo bocor di depan temen temen Lo ini?" Ucap Arvel lirih
Sontak Shila langsung membulatkan matanya.

Setelah mengatakan itu, Arvel kembali menarik wajahnya menjauh dari Shila. Lalu Arvel melihat ke arah Shila sambil tersenyum miring dan manaik turunkan Alisnya sebelah kanan.
Shila yang mendengar kalau Arvel akan membongkar
rahasianya langsung cemberut.

Bisa bisanya sih si Arvel ngancem gue, padahal gue ngambek, bukanya dibujuk kek, di kasih ini itu, eh malah di ancem. Percuma gue berharap ke Arvel batin Shila.

Arvel melihat ke arah Shila sambil tersenyum miring.
"Lo masih marah gak sama gue?" Tanya Arvel
"Enggak gue udah gak marah sama Lo" ucap Shila terpaksa
Sontak ucapan Shila tadi membuat ketiga sahabatnya melongo.

"Shilaaa, kok bisa sih Lo maafin Arvel cepet banget, sedangkan tadi Lo maafin kita aja lama banget, hampir dua jam kita bujuk bujuk Lo supaya gak marah, tapi kalo sama Arvel cepet banget sih" ucap Nita tidak terima
"Emangnya kenapa kalo gue maafin Arvel lebih cepet?" Ucap Shila
"What's, hey kita ini sahabat Lo, sedangkan Arvel orang lain buat Lo, masa Lo maafin orang lain cepet banget sih kalo maafin kita
Lama banget, jangan jangan gue bener lagi, Lo ada hubungan ya sama Arvel" ucap Nita

Shila melotot tajam ke arah Nita.
"Heh gue itu---" ucap Shila
Belum selesai Shila berbicara sudah dipotong oleh Arvel.
"Udah gak usah dijawab, lagian kenapa sih Lo Nit kepo banget sama kita, mau dia maafin gue cepet kek mau apa kek terserah Shila dong, kenapa Lo yang sewot sih" ucap Arvel
"Ehhh gue ini sahabat sedangkan lo, Lo itu cuma orang lain buat Shila"
"Jangan asal ngomong ya, gue ini"
"Apa, gue ini apa hah?"
"Gue iniiii"
"Apa, ayo jawab"
"Gue"
"Lo itu cuma orang lain buat dia"
"Eh gue ini Boss nya, Big Bos nya"
Ucap Arvel mantap

Sontak Mereka bertiga langsung tertawa terbahak-bahak.
"Apa, Bosss, Lo bilang Boss, hahahaha" ucap Nita
"Eh gue ini beneran bos nya Shila" ucap Arvel
"Masakkkk?"
"Kalo Lo gak percaya tanya aja ke Shila" ucap Arvel

Lalu Nita menoleh ke arah Shila.
"Shila, emang bener ya Lo Jadi pesuruhnya Arvel, dan Arvel itu bos Lo?" Tanya Nita
Shila menghela nafas pelan.
"Iya" ucap Shila pelan
"Eh, gue gak denger nih"
"Iyaaaa"
"Hah, gue gak salah denger nih, Shil kenapa Lo mau sih jadi  pesuruhnya Arvel"
"Soal itu Lo gak perlu tau, cukup kita berdua yang tau" ucap Arvel

Nita hanya melotot tajam ke arah Arvel. Lalu Arvel melihat ke arah Shila, tiba tiba Arvel langsung menarik tangan Shila sambil berjalan pergi meninggalkan mereka semua.
"Eh, Shila mau dibawa ke mana Arvelll" teriak Nita

Mereka berdua tidak menghiraukan teriakan Nita, mereka berdua tetap berjalan sambil bergandengan.

Haduhhhh, jantung gue deg deg kan gini deh, ternyata gini ya rasanya kalo di gandeng sama cowok, bawaannya deg deg kan mulu dehhh batin Shila sambil tersenyum senyum

Aduhhh gue deg deg kan gini lagi, lagian sih gue sok sok an gandeng tangan Shila, nah jadi gini deh berkeringat tangan gue, ampun ampun batin Arvel

Akhirnya mereka berdua sampai di parkiran, Arvel langsung melepaskan genggaman tangan Shila dengan lembut, sebenarnya Arvel sangat gugup ketika menggandeng tangan Shila, tapi ia berusaha agar tetap tenang dan santai.

"Yaudah ayo kita berangkat ke Restoran" ucap Arvel kaku
"I iya" ucap Shila
Lalu Arvel mengambil kunci dari dalam sakunya. Setelah sepeda motor menyala Arvel langsung menancapkan gas dan pergi meninggalkan sekolah.

...

Disisi lain Mereka berenam masih berada di depan kelas.
"Hihhhh, kenapa sih Shila mau aja jadi pesuruh Arvel?" Ucap Nita
"Udalah Jangan dipikirin, mendingan kita pulang aja deh" ucap Lia
"Eh tunggu dulu, tungguin gue pesen taksi online ya, soalnya supir gak bisa jemput nih" ucap Retha
"Lama gak?"
"Gak tau, gue udah cari cari tapi gue tetep di cansel dehhh" ucap Retha

Farell yang mendengar kalau Retha tidak ada yang menjemput menawarkan untuk pulang bareng.
"Lo bareng gue aja, kebetulan rumah kita searah" ucap Farell datar
Retha yang mendengar Farell menawarinya untuk pulang bersama langsung terkejut.

"Gimana mau apa gak, gue gak mau nunggu jawaban Lo lama lama, soalnya gue banyak urusan" ucap Farell
"Emmmm, Boleh deh kalo gak ngerepotin" ucap Retha malu malu
"Ayo" ucap Farell sambil berjalan menuju parkiran.

Retha langsung mengikuti Farell dari belakang, sebelum ia pergi, ia berpamitan kepada Nita dan Lia.
"Gue pulang dulu ya" pamit Retha
"Iya hati hati dijalan, kalau ada apa apa telvon gue oke" ucap Nita
"Iya"

Setelah kepergian Farell dan Retha, kini Tinggal mereka berempat.
"Eh kita ke gerbangnya sama sama yuk" ucap Lia
"Males ah, sendiri sendiri aja" ucap Andri
"Oooooooo, kalo gitu kita berdua pamit dulu ya, kalian berdua hati hati di jalan, sampai besok" ucap Lia sambil tersenyum manis

Andri yang melihat senyuman Lia langsung melongo.
Setelah itu Lia dan Nita pergi meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju keluar Gerbang.

Andri dan Ferdy menatap kepergian mereka berdua.
"Terus kita ngapain disini?" Ucap Andri
"Yaudah ayo pulang" ucap Ferdy
"Ayo"

Lalu Andri dan Ferdy berjalan pergi meninggalkan depan kelas.

Jangan lupa Vote dan komen nya ya

Maaf kalo gak jelas🙏

Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang