Bab 16

5 2 0
                                    

Akhirnya Arvel dan Shila selesai membeli buku, kini mereka berada di depan toko buku.
"Makasih ya ver lo udah mau anterin gue ke sini" ucap Shila sambil tersenyum
"Sama sama" ucap Arvel sambil tersenyum tipis.

"Yaudah sekarang kita pulang yuk" ucap Arvel
"Bentar bentar" ucap Shila
"Kenapa?"
"Tiba-tiba gue mau Es krim nih"
"Lo mau Es krim?"
"Iya"
"Kenapa tiba-tiba Lo mau Es krim, jangan jangan Lo ngidam ya?" Ucap Arvel

Sontak Shila langsung melotot ke arah Arvel sambil memukul bahu Arvel.
"Aduhhh sakit" keluh Arvel
"Ya elo sih ngomongnya sembarangan"
"Ya se tahu gue sih itu tandanya orang ngidam"
"Ya gak semua cewek kalo mau sesuatu itu hamil"
"Gitu ya?"
"Ya iyalah, sekarang ayo kita beli es krim"
"emang ada yang jualan es krim disini?"
"Itu" ucap Shila sambil menunjuk gerobak es krim yang terletak di samping toko.

"Ayoooo" ajak Shila
"Yaudah ayolah"
Lalu Shila dan Arvel berjalan menuju penjual es krim.
"Pak beli es krim dong" ucap Shila

Penjual es krim itu menoleh ke arah Shila sambil tersenyum ramah.
"Iya mau es krim rasa apa neng?" Tanya penjual es krim itu
"Saya mau rasa stroberi sama vanilla" ucap Shila
"Dua?"
"Enggak masing masing 2"
"Busyettttt, gak kebanyakan Lo?" Tanya Arvel
"Enggak"
"Jangan banyak banyak dua aja cukup"
"Gak mau, gue maunya empat"
"Dua aja cukup"
"Gak mau"
"Dua aja cukup"
"Gak mau ya gak mau, kenapa sih Lo gak ngebolehin gue beli empat es krim, gak punya duit Lo ya atau udah abis, tenang gue yang bayarin kok"
"Sembarang Lo, duit gue masih banyak nih, tapi gue cuma gak mau Lo beli es krim berlebihan nanti tenggorokan Lo sakit"
"Biarin gue yang sakit kenapa Lo yang repot sih"
"Eh gue gini sama Lo karna gue peduli sama Lo"
"Aduhhh masnya peduli banget sama pacarnya" ucap penjual es krim
"Pacar, pacar yang mana bang?" Tanya Arvel
"Mbak ini" ucap penjual es krim sambil menunjuk ke arah Shila.

"Saya, pacaran, sama dia, amit amit bang saya bawelnya minta ampun" ucap Arvel
"Eh Lo pikir gue mau gitu sama Lo, hiiii gue juga amit amit sama Lo" ucap Shila
"Yaudah jadinya ini es krimnya berapa?" Tanya penjual es krim
"Saya empat bang"
"Terserah deh"
"Emang terserah gue"
"Saya satu aja bang rasa coklat"
"Siappp" ucap penjual es krim itu sambil mengacungkan jempol.

Penjual es krim itu pun membuatkan es krim untuk mereka berdua.
Tak lama es krim pun jadi, kemudian penjual itu memberikan empat es krim kepada Shila dan satu es krim kepada Arvel.

Shila merasa kewalahan membawa es krim itu, lalu ia menyenggol yenggol lengan Arvel, Arvel pun menoleh kearah Shila.
"Apa?" Tanya Arvel
"Bantuin bawain dong" ucap Shila
"Nggak mau"
"Arvel plisss, masa Lo tega sih ngeliatin gue kesusahan gini, kalo misalnya es krim gue jatuh gimana?"
"Salah sendiri beli es krim banyak banyak"
"Arvellllll" ucap Shila sambil mengeluarkan puppy eyes nya.

Arvel yang melihat Shila memohon pun dengan terpaksa membantunya.
"Iya iya bentar, gue mau bayar es krim ini" ucap Arvel
"Makasih Arvel" ucap Shila sambil tersenyum manis ke arah Arvel.

Lalu Arvel melihat ke arah penjual es krim itu.
"Jadi berapa bang?" Tanya Arvel
"Jadinya 25 ribu mas" ucap penjual es krim
Kemudian Arvel mengeluarkan lembaran uang kertas 50 ribu, lalu ia memberikan uang itu kepada penjual es krim.

"Kembaliannya ambil aja bang" ucap Arvel
"Makasih yang mas"
"Sama sama bang"
Lalu Arvel menoleh ke arah Shila.
"Mana es krimnya?" Ucap Arvel
"Ini, Lo bawa dua ya, gue juga bawa dua ini" ucap Shila
"Lo bawa dua gue bawa tiga"
"Oh iya, gak papa ya, kan tangan Lo besar sedangkan gue kecil mana bisa gue bawah tiga"
"Terserah" ucap Arvel

Shila hanya tersenyum melihat Arvel.
"Eh kita duduk di situ yuk" ucap Shila sambil menunjuk ke arah kursi di dekat pohon samping toko.
"Yaudah ayo"

Lalu Arvel dan Shila berjalan menuju kursi yang kosong itu, setelah mereka sampai mereka langsung duduk di kursinya itu.
"Udah gih Lo makan keburu Leleh ni es krim" ucap Arvel

Lalu Shila memakan dua es krim yang ada di tangannya sekaligus.
"Busyettttt serakah amat lu" ucap Arvel
"Suka suka gue" ucap Shila di sela sela makannya
Arvel hanya menghela nafas pelan.

Setelah es krim yang ada di tangan Shila Habis, kemudian Shila mengambil dua es krimnya yang ada di tangan Arvel. Lalu ia memakannya, hingga wajahnya belepotan es krim.

Arvel melihat ke arah Shila sambil tersenyum tipis, Shila yang merasa dirinya di perhatikan pun menoleh ke arah Arvel.
"Ngapain Lo liatin gue" ucap Shila
"Kalo makan es krim itu pelan pelan biar gak belepotan gitu" ucap Arvel.

Shila menghiraukan ucapan Arvel, ia kembali memakan es krimnya itu. Sedangkan Arvel ia hanya menggeleng gelengkan kepalanya, Arvel pun memakan es krimnya dengan dua lahapan saja.

Kemudian Arvel mengambil tisu dari dalam sakunya, Tanpa aba aba Arvel langsung memajukan wajahnya ke arah Shila. Kini jarak mereka sangat dekat, Arvel menatap Shila begitu juga sebaliknya.

Mereka bertatapan cukup lama, itu membuat situasi menjadi tegang.
Kok tiba-tiba jantung gue deg deg kan gini ya batin Shila
Haduh bisa bisa panas dingin ni gue batin Arvel

"Nga ngapain Lo?" Tanya Shila gugup
Sontak tatapan Arvel kepada Shila pun buyar.
"Eh sorry sorry, gue cuma mau bersihin belepotan Lo itu" ucap Arvel.

Shila hanya diam saja. Lalu Arvel langsung membersihkan es krim yang ada di wajah Shila secara perlahan. Shila menatap Arvel yang sedang fokus membersihkan wajahnya itu.

Kok deg degan gue makin kenceng aja nih, semoga aja Arvel gak denger kalo gue deg degan gini, bisa bisa kalo Arvel denger bisa malu gue. Eh, tapi kalo Arvel diliat dari Deket gini ganteng juga ya, baru sadar gue batin Shila sambil tersenyum tipis.

Arvel yang melihat Shila tersenyum tipis juga ikut tersenyum.
"E e, Shila baper nih" ucap Arvel
"Eh apaan sih, siapa juga yang baper" elak Shila
"Masa, terus itu ngapain tuh senyum senyum sendiri"
"Eng enggak kok gue gue gak senyum"
"Eh gue itu punya mata, orang gue Liat Lo lagi senyum pas gue bersihin muka Lo"
"Eng enggak gue ga gak senyummm"
"Terus kenapa ngomong nya gugup gitu, udah ketahuan ya kalo Lo baper sama gue?"
"Apaan sih Arvell, udah ayo pulang mau gelap nih, nanti gue dicariin mama lagi"
"Gak usah ngalihin pembicaraan"
"Udah ayoo"
"Eh pipi Lo merah tu, Lo malu ya ketahuan sama gue?"
"Enggak, udah ah ayo pulanggggggg" ucap Shila sambil menarik tangan Arvel menuju motornya.

"Ciee baper sama gue, jangan jangan selama ini Lo suka lagi sama gue?" Ucap Arvel
"Jangan ngaco deh Lo, gue gak suka kali sama model ginian" ucap Shila
"Eh awas Lo ya kalo suka sama gue"
"Gak Bakal, udah ayo pulang"
"Iya iya" ucap Arvel

Lalu Arvel menaiki motornya.
"Baper ya?" Tanya Arvel sambil menoel Noel janggut Shila.
"Apaan sih Lo, geje tau gak" ucap Shila sambil tersenyum malu
"Udah gak usah boong gue tau"
"Arvelllllll ayo pulanggggggg" ucap Shila

Arvel terkekeh geli, lalu Arvel segera menyalakan Motornya.
"Masih baper ya?" Goda Arvel
"Arvelllllll" rengek Shila
Arvel tertawa kecil, segera Arvel menancapkan gas dan pergi meninggalkan parkiran.



Jangan lupa vote dan komennya yaaa

Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang