Akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh mereka bertiga pun tiba, kini giliran mereka bertiga yang berkenalan dengan siswa baru itu, sedangkan Shila bermalas-malasan untuk berkenalan.
Shila berada di belakang mereka bertiga.
"Hadehh lama banget sihh" keluh Shila
Mereka bertiga tidak memperdulikan Shila, Mereka tetap menatap cowok itu."Hiii gue ngomong malah di cuekin, seganteng apa sih tu cowok" ucap Shila kesal
Lalu Shila pun mengintip dari belakang.Ia melihat empat orang cowok, Shila melihat salah satu dari mereka, Shila melihat dengan teliti.
Kayaknya gue pernah liat tu cowok deh, tapi dimana ya? Batin Shila.Shila melihat cowok itu dengan membulatkan matanya, ternyata cowok baru disekolahnya adalah cowok yang kemarin malam, yang memberitahukan kalau pembalut Shila jatuh.
What itukan cowok yang kemarin malam, ya ampun ngapain dia sekolah disini, dia kenal gak nanti sama gue. Kalau kenal gimana, gimana nihhhh? Batin Shila.
Tak terasa kini giliran Shila yang berkenalan dengan empat cowok itu, kini ia berhadapan dengan cowok yang kemarin malam,
Shila hanya menundukkan kepalanya."Haloo" sapa cowok itu
Shila tetap diam sambil menundukkan kepalanya.
Nih cewek kenapa sih, aneh banget deh? Batin cowok itu."Shill Lo kenapa sih?" Tanya Lia
Shila pun menoleh ke arah Lia
"Kenapa lo?" Tanya Lia
"Nggak papa"
"Yaudah kepalanya jangan nunduk gitu dong, malu malu in aja sih" ucap Lia.Shila pun diam, dengan sangat sangat terpaksa, Shila mengangkat wajahnya ke arah cowok itu. Mereka berdua pun bertatapan agak lama, Shila memandang cowok itu biasa saja.
Sedangkan cowok itu menatap Shila tidak biasa.
"Emmmm Lo cewek yang----" ucap cowok itu
Belum sempat cowok itu berbicara, Shila sudah memotong ucapannya."Gue gue Shi La, Fashila Try Aurora" ucap Shila sambil mengulurkan tangannya.
Cowok itu menatap heran Shila.
"Gue Arvel" ucap Arvel sambil membalas uluran tangan Shila.Shila tersenyum dengan terpaksa. Mereka berdua pun melepaskan genggaman mereka.
Gawat cowok ini inget gue lagi batin Shila.
Ini kan cewek kemarin malam, yang jatuhin pembalut di depan gue batin Arvel."Gue cabut dulu ya" pamit Shila
"Kemana?" Tanya Nita
"Ada deh"
Tanpa menunggu jawaban dari Nita, Shila segera pergi meninggalkan mereka semua....
Shila sedang di toilet, ia sedang mencuci wajahnya dengan air.
"Haduhhhh, gue mohon sama tuhan supaya gak ketemu cowok cowok itu lagi, eh malah satu sekolah sama tu cowok" ucap Shila."Apalagi tu cowok kenal gue lagi, gimana nih, tambah malu gueee" ucap Shila
Setelah selesai mencuci muka, Shila pun keluar dari kamar mandi.Ia kini berjalan melewati koridor, di sana sepi, karena semua siswi sedang mengerumuni siswa baru itu. Sedangkan semua siswa sedang berada di kantin.
Saat Shila sedang berjalan menuju kantin, tiba tiba, ia mendapati seorang siswa yang berdiri di ujung koridor. Seperti sedang menunggu seseorang.
Shila pun tidak peduli, ia terus berjalan. Saat ia akan melewati siswa itu, siswa itu memanggil namanya.
"Shilaa" panggil cowok itu.Shila pun menoleh ke arah cowok itu, ia pun langsung membulatkan matanya. Ternyata cowok itu adalah Arvel, dan ternyata ia sedang menunggu dirinya.
"Haiii kenal gue gak" ucap Arvel sambil tersenyum manis
Shila hanya menatap Arvel datar.
"Mau apa Lo?" Tanya Shila
"Emmmm gue mau nanya boleh?"
"Apa?"
"Lo cewek yang kemarin malam itukan, yang jatuhin pembalut di depan geng gue?" tanya Arvel.Wajah Shila pun berubah menjadi masam.
Ya dia kenal gue beneran deh batin Shila."Emang kenapa hah?" Tanya Shila
"Ya ampun emangnya, Lo gak ngerasa malu gitu, jatuhin gituan di depan cowok cowok"
"Enggak, ada masalah sama Lo?"
"Yaudah kalo gitu, gue sebarin nih ke seluruh sekolah, kalo Lo gak malu jatuhin gituan di depan cowok cowok"
"Eh jangan dong"
"Kenapa?"
"Hiii Lo gak peka banget sih, ya jelas gue malu lah jatuhin gituan di depan temen temen Lo?"
"Malu ya?"
"Iya, tapi gue minta tolong banget gue sama Lo, tolong Jangan beritahu siapa siapa ya, kalo gue jatuhin gituan depan Lo sama temen temen Lo, dan toloong juga, kasih tau temen temen Lo, supaya gak ngungkit ngungkit masalah itu lagi, Plissssssss" ucap Shila sambil mengeluarkan puppy eyes nya.Nih cewek imut juga ya batin Arvel.
"Eh jawab dong malah diem aja sih" ucap Shila
"Emmmm gimana ya?" Ucap Arvel
"Plissssssss, gue mohon sama Lo"
"Emmmmm"
"Ayo donggg"
"Yaudah deh"
"Beneran?"
"Iya"
"Makasihhhhh bangettt"
"Iya sama sama" ucap Arvel.Shila pun tersenyum manis kepada Arvel.
"Yaudah gue ke kantin dulu ya, Bye" ucap Shila
Arvel Hanya menggangguk.
Kemudian Shila berjalan menuju kantin.Dia emang cowok yang palingggg pengertian, dia juga baikkkk banget, Syukurlah masalah gue udah selesai Batin Shila.
Baru Lima langkah Shila berjalan, tiba tiba suara Arvel memberhentikannya.
"Shilaa" panggil Arvel
Shila pun menoleh ke arah belakang
"Iya?" Ucap Shila.Arvel pun berjalan menuju Shila.
"Ada apa?" Tanya Shila
"Tapi sebelum itu gue punya Syarat buat Lo" ucap Arvel
"Syarat buat apa?"
"Buat bungkam mulut gue biar gak bocor sama siswa siswi di sini" ucap Arvel.Shila pun diam.
Baru aja gue puji dia, gue puji dia pengertian, baik eh malah kayak gini Batin Shila.
Shila menghela nafas pelan."Syarat apa?" Tanya Shila
"Lo harus jadi pesuruh gue selama dua Minggu" ucap Arvel
"Whatttt"
"Kenapa?"
"Yang bener aja, masak gue di suruh jadi pesuruh lo sih, gak mau ah, buang buang waktu tau gak"
"Kalo gitu, gue bakal sebarin ke seluruh sekolah kalo Lo udah melakukan hal yang memalukan di depan cowok cowok" Ucap Arvel.Shila hanya menatap Arvel sambil cemberut.
Nih anak ya resek banget, suka ngancam pula batin Shila
"Mau gak, kalau gak mau yaudah" ucap Arvel
"Iya iya mau"
"Oke deal" ucap Arvel sambil mengulurkan tangannya"Deal" ucap Shila sambil membalas uluran tangan Arvel.
"Yaudah Lo boleh pergi ke kantin, nanti gue nyusul okeh" ucap Arvel
Lalu Arvel berjalan pergi meninggalkan Shila.Cuma ini salah satu cara supaya gue bisa Deket sama Lo Batin Arvel.
Jangan lupa untuk vote dan komen okayyyy😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Lover [COMPLETED]
RomanceFashila Try Aurora, dia adalah seorang gadis yang berparas cantik, suatu hari ia bertemu dengan seorang pria, Arvel Aldino Mareza. Mereka berdua pun berpacaran. Mereka menjalani hari-hari dengan mesra dan senang. Mereka memiliki impian bersama, impi...