Bab 50

20 3 0
                                    


Setelah Shila pergi, Arvel berniat meminta tolong kepada suster untuk memanggilkan teman temannya.
"Suster" panggil Arvel
"Iya ada apa mas?"
"Teman teman saya ada di depan?"
"Iya"
"Tolong suruh ke sini Sus"
"Apa, tapi yang boleh masuk hanya satu orang"
"Suster tau kan jantung saya sangat lemah, dan saya tidak akan kuat lagi untuk bernafas"
"Baik saya akan panggilkan" ucap  suster itu.

Lalu suster itu berjalan keluar pintu.
"Semuanya di suruh pasien masuk ke dalam" ucap suster
"Lah bukannya satu orang ya dok?" Ucap Andri
"Ini perintah pasien" ucap suster.

Mereka hanya diam saja, lalu mereka semua masuk ke dalam ruangan Arvel. Sesampainya di ruangan Arvel mereka melihat Arvel yang terbaring lemah di atas kasur.

"Hai semua" sapa Arvel sambil tersenyum tipis
Mereka berenam yang melihat itu langsung meneteskan air matanya.
"Jangan nangis dong, kalian seharusnya jawab sapaan gue" ucap Arvel.

Mereka tersenyum tipis.
"Haii juga" jawab mereka semua
"Arvel cepet sembuh ya, kalo gak ada Lo sepi nihh" ucap Lia
"Iya terus gak ada yang bikin heboh di sekolah" ucap Retha
"Terus Shila gak ada temennya tuh, dia nangis terus berhari hari, cepet sembuh ya" ucap Nita.

Arvel tersenyum tipis.
"Makasih temen temen atas doa kalian, tapi waktu gue gak lama nih" ucap Arvel
"Lo jangan ngomong gitu Arvel, gue gak suka kalo Lo ngomong gitu" ucap Farell Sambil meneteskan air matanya.

Arvel melihat ke arah Farell.
"Setelah ini, Lo harus pimpin Geng Revila, buat Geng kita jadi maju, jangan ngecawain gue Lo" ucap Arvel sambil meneteskan air matanya.

"Verrr Lo jangan ngomong gitu, gue gak Ver kehilangan Lo, Lo sahabat terbaik buat gue Ver, Lo harus sembuh Ver, Lo harus sembuh hiks" ucap Farell.

Arvel Hanya tersenyum tipis, Arvel menoleh ke arah Ferdy.
"Lo jangan berantem terus sama Nita, sikat aja tu Nita, supaya Lo gak jomblo terus hiks" ucap Arvel
"Gue nanti gak pacaran sama Nita, tapi langsung Nikah, Lo jangan pergi dong, supaya Lo bisa liat gue nikah sama Nita hiks" ucap Ferdy.

Arvel Hanya tersenyum tipis, Arvel menoleh ke arah Andri.
"Gimana udah jadian sama Lia?" Tanya Arvel
"Nanti gue pasti jadian sama Lia, tapi Lo jangan pergi Ver, gak asyik kalo gak ada Lo Ver, gue bener bener gak bisa kehilangan sahabat kayak Lo Ver hiks" ucap Andri.

Arvel Hanya tersenyum tipis, Arvel menoleh ke arah Gilang.
"Dan Lo Lang, makasih ya Lo udah bawa gue ke rumah Sakit, dan gue juga mau titip Shila ke Lo, jaga Shila baik baik hiks, bahagiain Shila ya hiks, jangan sampe dia nangis hiks, pokoknya Lo harus jaga Shila" ucap Arvel
"Gue gak bisa Ver hiks, Shila cuma Cinta sama Lo, dan dia gak akan Cinta sama gue, sebaiknya Lo tetep hidup Ver hiks, gue gak mau Kehilangan Lo Ver hiks, gue belum sempet bales jasa gue ke Lo Ver, Lo harus tetep hidup Verrrr hiks" ucap Gilang.

"Lo mau bales jasa gue kan hiks, Lo bales dengan jagain Shila dan buat dia bahagia Lang ya, gue mohon sama lo" ucap Arvel
"Insyaallah Ver" ucap Gilang sambil menangis.

Arvel melihat ke arah mereka semua.
"Gue mau ngomong, tolong jagain Shila ya setelah gue pergi, kalian harus hibur Shila, supaya dia gak nangis terus hiks, dan gue titip Mama gue juga, jagain nyokap gue, jangan sampe dia sedih saat gue pergi, tolong kabulin permintaan terakhir gue hiks, gue mohon" ucap Arvel sambil menangis.

"Kita bakal berusaha Ver" ucap Farell
"Oh ya Rell, tolong Ambilin Jaket gue di sofa itu" ucap Arvel sambil menunjuk ke arah Sofa.

Farell pun berjalan menuju Sofa itu dan mengambil jaket yang tergeletak di Sofa. Lalu Farell memberikannya kepada Arvel.
Arvel menerima jaket itu, lalu Arvel mengambil sebuah benda dari dalam saku jaket itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream Lover [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang