Zevariel | 05

309 36 34
                                    

Kalo ga mau komen, vote aja gpp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ga mau komen, vote aja gpp.
Jangan jadi pembaca gelap, setidaknya tinggalkan jejak><

---Happy Reading---

»»««

Lima belas menit setelah bel istirahat berbunyi, Zeva celingak-celinguk mencari keberadaan Citra di kantin. Tadi dia sempat disidang oleh Pak Handi, guru BK killer yang tadi sedang patroli kebersihan kelas.

Dan kebetulan, tadi dia mungkin sedang sial. Zeva yang hari itu kebagian jadwal piket, tidak menyadari bahwa kondisi kelasnya sangatlah berantakan, karena sibuk mengerjakan tugas ekonomi yang lupa ia kerjakan semalam. Terutama di bangku deretan cowok yang paling ujung belakang, banyak sekali cangkang kuaci berserakan. Apalagi di bangkunya Naufal, sudah seperti kapal pecah.

Alhasil, waktu istirahatnya kini hanya tinggal setengah karena kena omel Pak Handi panjang lebar. Awas saja, giliran dia yang akan menyidang trio sableng habis ini.

"Dasar trio sableng! Udahlah susah banget bayar uang kas, hobinya nyampah juga di kelas. Sial banget gue hari ini," gerutu Zeva kesal sambil berjalan menuju Citra yang terlihat sedang berbincang serius dengan Natasya, Olif, dan Ghea di sudut kantin.

Sesampainya di meja tempat teman-temannya berada, Zeva langsung ikut terduduk di samping Olif. "Serius amat kalian. Pada ngomongin apa sih?"

"Kepo! Sekali lagi lo kepo, lo harus ikut nimbrung. Karena kita lagi gibahin cogan," jawab Natasya.

Mendengar itu, Zeva bergidik ngeri. Pantas saja mereka berempat berkumpul, ternyata sedang asyik menggibah cogan. "Cogan terus! Gak ada kerjaan banget kalian malah ngegibah hal gak penting kayak gitu."

Olif menyahut, "Mentang-mentang gak jomlo sih. Apalah daya kita yang cuma ikan."

"Lo aja, Lif, yang ikan. Mon maaf ni gue mah manusia, dah gitu sholeh lahir batin." Ghea menyela tidak menyetujui perkataan Olif.

Olif menimpuk Ghea. "Ya kan cuma perumpamaan, Ghe!"

Natasya menyindir, "Alah serius sholeh lo, Ghe? Gimana rasanya jadi korban PHP si Bara?"

Sontak mereka tertawa, terkecuali Ghea tentunya yang malah merasa kesal. "Udah deh ah gak usah bahas itu. Kesel gue sumpah. Gue cuma jadi korban PHP, apa kabar lo, Cit, yang jadi salah satu mantan si Bara?" Ghea mengalihkan pembicaraannya pada Citra.

Citra sendiri hanya mengangkat bahu acuh sambil sibuk melahap nasi goreng. Menggibah juga butuh energi.

Masih dengan perasaan kesal, Zeva meneguk minuman isotonik milik Citra yang berada di hadapannya.

"Punya gue itu woy!" protes Citra dengan nasi yang masih penuh di mulutnya. "Beli sendiri napa," lanjutnya.

Zeva merotasikan matanya. "Gue abisin sekalian, Cit. Kalian enak-enak gibah, terus makan di kantin, lah gue tadi malah kena omel Pak Handi yang lagi patroli kebersihan. Perasaan yang piket hari ini gak cuma gue deh." Zeva menyindir mereka berempat, pasalnya mereka juga hari ini bagian piket bersama Zeva.

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang