Zevariel | 10

234 35 38
                                    

Vote dulu sebelum baca yuk hyung!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu sebelum baca yuk hyung!!

💃

Berlari mendekati Gerald, Zeva begitu terkejut dan menghentikan langkahnya saat sudah dekat beberapa jarak dari cowok itu.

Gerald yang menyadari kehadiran Zeva, dia hanya bersikap santai sembari merangkul cewek yang sedang bersamanya itu.

Ariel yang berada tak jauh dari Zeva, dia memperhatikan mereka. "Abis ini kayaknya bakal ada drama nangis-nangis. Klise banget idupnya si cebol dah gue gak ngerti lagi." 

"Ze, lo ngapain di sini?" tanya Gerald deengan begitu santainya.

Dengan mata yang sudah berkaca-kaca itu, Zeva mengangkat wajahnya ke atas agar air matanya tidak menetes begitu saja. Gerald benar-benar membuatnya hancut saat itu juga.

Menarik napas perlahan, Zeva pun membuka suara dengan sedikit gemetar. "Jelasin semuanya, Ger!"

"Maksudnya apa? Lo sampe jalan berduaan ... sama sahabat gue sendiri!" lanjutnya.

Mendengar itu, Gerald refleks melepaskan rangkulannya pada Citra. Ya, cewek itu adalah Citra. Sahabat Zeva sendiri.

"Sorry, gue niatnya mau ngasih tau lo akhir-akhir ini. Tapi tanpa gue kasih tau pun, lo sekarang udah tau," jelas Gerald. Setelah melepas rangkulannya tadi, sekarang cowok itu malah menggenggam tangan Citra, dan memamerkannya pada Zeva.

"Lo cowok brengsek, Ger!"

Citra pun angkat suara. "Lo udah liat dan denger sendiri, 'kan? Apa masih perlu tambahan biar lebih jelas?"

Dada Zeva terus naik turun menahan amarah yang menggebu. Selain dikhianati oleh pacarnya, dia juga dikhianati oleh sahabatnya. Selama ini dia selalu percaya pada Citra, begitu pun pada Gerald, Zeva benar-benar kecewa pada keduanya.

Melihat respon Citra yang seperti itu, mungkin hubungan persahabatannya akan sedikit merenggang, ah atau mungkin keduanya akan saling menjauh layaknya orang asing.

"Oke, kalo ini yang kalian mau. Silahkan! Gue harap kalian bahagia." Zeva menatap keduanya bergantian dengan tatapan kecewa.

Citra tersenyum. "Makasih, Ze. Lo juga."

Zeva tertawa mendengar respon Citra yang terlihat senang. Dia jadi merasa telah dibodohi oleh mereka berdua. Sakit? Tentu saja. Lebih sakit saat mengetahui sahabat yang selama ini selalu bersamanya itu mengkhianatinya.

"Mulai saat ini, hubungan gue sama lo berakhir, Ger."

Gerald mengangguk mengiyakan.

"Gue gak akan menyesali keputusan gue sekarang sama sekali. Gue malah nyesel karena udah percaya sama lo berdua!" seru Zeva.

"Keputusan yang bagus," kata Gerald.

"Dan satu lagi, kalian yang bakal nyesel karena udah khianatin gue. Liat aja, detik ini pun gue udah lupain lo dari hidup gue, Ger. Anggap aja kita gak pernah kenal."

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang