Zevariel | 06

276 35 102
                                    

Sebelum baca vote dulu dundsKomennya jugaaa yg banyakk yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca vote dulu dunds
Komennya jugaaa yg banyakk yaa!

--HappyReading--

»»««

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam, biasanya Zeva sudah bersiap-siap untuk pulang, tetapi cewek itu kini terlihat masih sibuk mengangkat piring kotor dari meja restoran untuk segera dicuci, dan bolak-balik mengantar pesanan pada pelanggan.

Hari ini di restoran tempatnya bekerja paruh waktu, benar-benar ramai. Mungkin karena ini malam minggu. Di samping itu, Zeva juga sibuk memikirkan alasan apa lagi jika ayah dan kakaknya bertanya saat ia pulang ke rumah nanti.

Bruk ...

Saking tergesa-gesanya, Zeva sampai tak sadar dia menabrak tubuh seseorang. Untung saja dia sedang tidak membawa nampan berisi pesanan, atau piring kotor, kalau tidak, mungkin ia bisa saja langsung dipecat karena kecerobohannya.

"Maaf, saya tidak sengaja." Cewek itu menunduk sebentar pada orang yang tak sengaja ia tabrak guna meminta maaf, segera Zeva melanjutkan langkahnya.

Akan tetapi, langkahnya terhenti saat merasakan sebelah tangannya tiba-tiba dicekal oleh orang tadi.

"Makanya kalo lagi jalan tuh fokus. Bukannya malah mikirin uang kas sama give away yang bikin nyampah di akun gue."

Merasa tak asing dengan suara itu, dengan cepat Zeva menoleh. "LO!"

Ariel hanya mengangkat sebelah alisnya. "Apa? Mau nagih uang kas? atau mau nyuruh gue buat jadi tim sukses give away yang lo ikutin?"

"Sumpah ya, lo tuh ngajak ribut banget tau gak?!" kata Zeva kesal di tengah-tengah ramainya restoran. Kalau sedang tidak berada di tempat ramai sih, sudah pasti akan terjadi perdebatan manjah antara keduanya.

"Kalo iya, kenapa? Setiap kali gue liat lo, bawaannya pengen ngajak ribut. Soalnya lo tuh cewek ternyebelin yang pernah ada," tutur Ariel menantang.

Zeva hanya berusaha menenangkan dirinya agar tidak terpancing dengan Ariel. Pasti dia tidak akan bisa pulang jika terus meladeni cowok berjaket hitam di hadapannya ini.

"Emang lo aja? Gue juga. Kesel banget setiap kali ada lo. Mending lo jauh-jauh deh. Gak usah ganggu gue," jelas Zeva sembari mendelik pada Ariel, kemudian melanjutkan langkahnya lagi. Dan lagi-lagi tertahan karena cowok itu kembali mencekal tangannya.

"Apa lagi sih?!"

"Lo lagi ngapain di sini?" tanya Ariel.

Zeva merotasikan matanya. "Lo nggak liat?" cewek itu menunjuk baju yang ia pakai sekarang, dimana sekarang ia sedang memakai baju khas pegawai restoran tersebut. "gue lagi kerja."

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang