Zevariel | 02

469 51 36
                                    

[Sebelum baca vote dulu dong^^Pas udah baca jangan lupa komen~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sebelum baca vote dulu dong^^
Pas udah baca jangan lupa komen~]

---Happy Reading---

»»««

Hari Rabu, pukul 11 siang. Setelah bel masuk berbunyi, semua murid kelas 11 IPS 4 segera menuju ke lapangan utama. Karena hari ini jadwalnya pelajaran olahraga, mereka sudah siap dengan pakaian olahraga khas SMA Adhitama untuk melaksanakan pemanasan terlebih dahulu sambil menunggu Pak Danu, guru olahraganya tiba di lapangan.

Ketika semua sibuk pemanasan, Zeva dan Citra diam-diam pergi dari barisan untuk meneduh di pinggir lapangan. Pasalnya hari ini cuacanya benar-benar terik.

"Nah kalo gini kan enak, Ze," kata Citra sembari menghela napas lega.

Zeva berdecak, sebenarnya dia dipaksa oleh Citra yang mengajaknya untuk berteduh. "Enak pala lo! Ketauan Pak Danu kan nanti barabe."

"Gak apa-apa ketauan Pak Danu mah, gue ikhlas. Paling nanti kalo gue dihukum juga kan pasti bareng lo." Citra memeluk Zeva dari samping.

Membuat cewek itu merotasikan matanya malas, dan sontak mendorong tubuh Citra agar menjauh. "Halah dasar lo, Cit. Pas kayak gini aja lo nyeret gue. Giliran gue lagi cerita aja kagak pernah lo denger," balasnya merajuk.

Citra kembali memeluk sahabatnya itu. "Ya maaf deh. Cuma kemarin doang ih lo baperan amat, kan gue lagi laper banget jadi gak bisa diganggu."

"Terserah lo deh. Males."

"Lagian sekarang panas banget. Bayangin di siang bolong gini olahraga. Nanti muka gue item, gimana jadinya, Ze?! Gue udah mahal-mahal beli skin care. Kenapa kelas kita gak kebagian jadwal olahraga pas pagi coba?!" Citra melepaskan pelukannya sembari mengipas-ngipas tangannya ke wajah merasa kepanasan. Belum pemanasan juga sudah panas, plus tanpa disuruh pun sudah berkeringat. Toh tidak salah juga kan mereka berteduh?

Zeva memicingkan matanya ke arah lapangan, kemudian beralih menatap Citra. Dia hanya mengangkat sebelah alisnya heran dengan tatapan yang Zeva layangkan padanya. Seolah-olah berkata 'Ada apa?'

"Maksud lo itu kepanasan karena matahari, atau kepanasan karena liat mantan lo yang lagi modus ke cewek lain? Gue curiga nih."

Citra mengerjapkan matanya berkali-kali, ternyata Zeva orang yang cukup peka. Sesekali Zeva melirik Bara yang sedang modus ke teman sekelasnya yang bernama Natasya. Yap, mantan Citra yang Zeva maksud, tak lain adalah Bara.

"Ya ... ya karena panas matahari lah, Zeva! Masa iya gue kepanasan liat tu makhluk modus deket sama cewek lain. Lagian bukan urusan gue!" jawabnya sedikit terbata-bata. Citra pun memalingkan wajahnya. Padahal dalam hati sih berkata iya. Dia hanya tidak mau memperlihatkan pada Zeva bahwa dirinya gagal move on dari Bara. Di mana harga dirinya nanti? Disaat Bara yang sering bergonta-ganti cewek, dia sendiri masih stuck di masa lalu, dan masih belum bisa melupakan seorang Bara Atmaja dari hidupnya. Padahal hubungan mereka sudah berakhir sejak 6 bulan yang lalu.

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang