Zevariel | 28

152 21 6
                                    

Sebelum baca vote dulu dong💃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca vote dulu dong
💃

Seorang gadis dengan seragam SMA lengkap itu terlihat sedang berlari ke arah halte. Melirik jam tangannya, gadis itu berdecak kesal. Bisa-bisanya ia kesiangan di hari senin ini.

Biasanya memang Ariel selalu menjemputnya setiap kali akan berangkat ke sekolah. Lah hari ini, boro-boro. Bahkan cowok itu tidak ada kabar sama sekali dari kemarin.

"Udah jam tujuh lewat ini. Tapi kok gak ada angkot, bus, atau ojek yang lewat gitu ya?" ujarnya gelisah. Bagaimana tidak kesiangan, selama dua hari berturut-turut Zeva sibuk mengerjakan tugasnya, juga tugas kuliah kakaknya. Dan Zeva melakukan itu tanpa istirahat, hingga saat tadi jam 3 dini hari, ia pun ketiduran dan bangun jam setengah 7 pagi.

Tinn...

Pria dengan motor sport merah menghentikan lajunya tepat di depan Zeva. Gadis itu memicingkan matanya, merasa kenal dengan sosok dibalik helm full face itu.

"Loh? Arsen?" kata Zeva saat cowok itu mengangkat kaca helmnya. Meskipun yang terlihat hanya matanya saja, Zeva tahu pasti bahwa itu Arsen.

"Ayo naik," ajaknya seraya menoleh ke jok belakangnya yang kosong.

Zeva yang masih bingung itu pun bertanya. "Tumben kesiangan?"

"Kalo gue bilang biar bisa bareng lo, percaya gak?" Dasar, tidak kakak, tidak adik, sama aja. Omongannya 11/12 dengan buaya.

"Nggak logis banget alesannya."

"Hehe. Ya udah ayo." Zeva pun akhirnya memilih untuk menerima ajakan Arsen.

»»««

Sudah berada di barisan untuk mengikuti upacara, Ariel celingak-celinguk mencari keberadaan Zeva. Yang belum terlihat batang hidungnya sama sekali.

"Argh, gue harusnya gak kayak bocil. Padahal Zeva gak salah apa-apa, kenapa juga gue malah cuekin dia? Dan gak jemput dia?" Ariel mengacak rambutnya frustasi di tengah keramaian murid SMA Adhitama yang sibuk mengatur barisan.

Bara yang berada di depannya terlihat malas sekali mengikuti upacara. "Males banget asli. Mana sekarang Pak Handi yang jadi pembina upacaranya. Pasti lama dah tuh pas bagian amanat upacara." Cowok itu mengomel.

Naufal menimpali, "Siap-siap aja lo kenotice Pak Handi, Bar. Karena lo pelanggan setianya guru BK di angkatan kita. Bisa jadi dapet penghargaan rank 1 paralel langganan BK gak sih?"

"Ye, gini-gini juga gue paling dikenal seantero sekolah. Makanya jangan salah kalo tiba-tiba guru mapel ngasih gue nilai tinggi, karena ya mereka kenal gue siapa." Bara sedikit membanggakan dirinya, ah siapa yang tidak kenal Bara si duta buaya daratnya SMA Adhitama, yang suka datang telat, bikin heboh di kelas, ganjen ke guru perempuan yang masih single, langganan pake sarung sama kena cukur gratis.

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang