Zevariel | 31

152 18 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Kalian jangan dulu pulang sebelum toiletnya bersih!" seru Pak Handi pada kedua muridnya yang sedang membersihkan toilet dengan terpaksa.

"Iya, pak." Zeva menjawabnya malas.

Menoleh ke arah luar, Zeva melihat Olif menyemangatinya sebelum akhirnya dia berjalan pulang. "Hwaiting, neng Zeva!"

Dengan wajah masam, gadis berseragam putih abu-abu itu terus menggosok dinding salah satu bilik toilet agar cepat pulang. Sepenuhnya dia menyalahkan Ariel atas kejadian ini.

Kalau saja cowok itu tidak mengajaknya bolos meskipun sedang jamkos, pasti dirinya tidak akan berakhir membersihkan toilet seperti sekarang. Resiko punya pacar sesat ya emang gini wkwk.

"Riel, lain kali kalo buat yang gak bener jangan ngajak gue ya!" teriak Zeva agar terdengar ke toilet sebelah, dimana Ariel juga dihukum membersihkan toilet siswa laki-laki. Yang kebetulan toiletnya sebelahan dengan toilet siswa perempuan.

Saat ini waktunya pulang, bersantai, rebahan di rumah, eh malah terjebak ngebersihin toilet.

Dari toilet sebelah, Ariel menyahut, "Lagian lo nya sendiri mau-mau aja diajak sama gue. Makanya jangan mau, kalo lo gak mau, gue juga gak bakal bolos, mau nemenin lo aja ngerjain tugas. Terus nyontek."

Zeva memutar bola matanya jengah. Sungguh, sampai kapan pun Ariel benar-benar menyebalkan. "Tau ah, males! Pokoknya ini semua gara-gara lo!"

"Dih malah nyalahin gue!"

"Katanya aja mau nyalonin ketua osis, tapi kok kelakuannya masih kayak gitu. Tukang bolos, tukang tidur di kelas, remed teros. Sekolah ini pasti lagi gak baik-baik aja kalo nanti lo yang tiba-tiba kepilih."

"Lo tunggu aja tanggal mainnya. Gue yakin sih bakal kepilih."

Mereka berdebat saling menyalahkan. Dinding toilet tidak menjadi penghalang di antara mereka untuk berdebat satu sama lain.

Dari kejauhan Ariel melihat sosok itu hendak menghampirinya. Dirinya berdecak sebal. Apalagi saat melihat ekspresi cewek itu yang seakan-akan tidak suka jika dirinya dihukum seperti ini.

"Ariel, lo ngapain di situ? Anterin gue pulang." Naura datang-datang malah merengek minta diantar pulang seperti anak kecil.

Melihat cewek itu, Zeva benar-benar muak. Caper banget nih cewek.

Ariel yang tentunya sedang sibuk menyikat lantai toilet pun berkata, "Lo gak liat? Ya lagi bersihin toilet lah! Terus emang gue sopir pribadi lo? Sana aja pesen ojek online kek, atau naik taksi."

Naura merotasikan matanya malas seraya memangku kedua tangannya di atas dada. "Lo lupa? Hari ini--"

Segera Ariel menarik Naura untuk menjauh. Dia tidak mau cewek itu menimbulkan keributan, terlebih ia tidak mau jika Zeva tahu mengenai perjodohan ini.

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang