Vote & komennya janlup yaa!
Share cerita inii ke temen kalian juga dong xixiiHappy Reading
💚
"Udah nyampe, cepetan turun," ujar Ariel sesampainya di restoran tempat Zeva bekerja, alias restoran mamanya Ariel.
"Helmnya susah dibuka!" decak Zeva.
Bukannya membantu, Ariel malah melirik lewat kaca spion. Dilihatnya Zeva yang kesulitan membuka kunci helm, sepertinya macet.
"Kepala lo yang kegedean apa gimana sih? Perasaan waktu mantan gue pake helm itu kagak kenapa-napa."
Zeva merotasikan bola matanya jengah. "Motor aja udah butut kayak gitu, gak heran kalo helmnya juga sama bututnya," jelas Zeva. Lanjutnya, "Lagian gue sama sekali nggak nanya helm ini pernah dipake mantan lo apa nggak."
"Ya udah, turun dulu lo nya. Ngapain masih duduk?"
Zeva hanya mendelik pada Ariel, dan segera turun dari motor dengan helm yang masih tersangkut di kepalanya.
Setelah memarkirkan motornya, Ariel menghampiri Zeva.
Cowok itu pun mendekat padanya, berusaha melepas helm. Tanpa sadar, Zeva merasakan darahnya berdesir dan jantungnya berdegup kencang saat wajahnya sedekat itu dengan wajah Ariel.
"Ngapain liat-liat? Suka? Atau baru sadar kalo gue ganteng?" Ariel balik menatap Zeva yang masih mematung.
Zeva merutuki kebodohannya di dalam hati. Dia berusaha menyangkal, "Nggak dua-duanya! Gue ngeliat karena gue punya mata."
Ariel hanya mengangguk sembari ber oh ria. "Kirain suka sama gue. Kalo beneran suka sih, bakal gue tolak mentah-mentah."
Ya kali gue bisa suka sama cowok lain secepet ini? Sedangkan bayang-bayang Gerald aja belum sepenuhnya gue lupain.
Tingkat kepedeannya si tiang kayaknya udah mendarah daging!
"Heh, sorry ya. Gue juga bakal tolak lo mentah-mentah kalo suka sama gue." Zeva tersenyum miring.
Cewek itu menghentakkan kakinya, menjauh dari hadapan Ariel. Namun, cowok jangkung itu menarik tangannya dengan kuat, hingga kini jarak antara keduanya sangatlah dekat karena tarikan tadi.
Keduanya saling melempar tatap. Membiarkan beberapa sekon itu dan terhanyut dalam pikiran masing-masing.
"Ma, liat deh itu Bang Ariel 'kan?" Kila yang baru saja datang ke restoran bersama mamanya, melihat pemandangan itu pun sontak terkejut.
Dinda langsung mengarahkan pandangannya pada sang putra sulung. Wanita paruh baya itu sama terkejutnya dengan Kila. "Iya, diliat dari gesturnya sih udah pasti abangmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVARIEL
Teen Fiction"Mampus, putus. Makanya kalo pacaran tuh jangan bucin!" ledek Ariel. "Oke, mulai hari ini lo jadi pacar gue." -Zeva "Hah? Ngaco lo!" "Pacar boongan, woy! Jangan kegeeran." Ini adalah kisah tentang sang Scorpio dan Virgo yang sifat dan kehidupann...