Zevariel | 15

229 34 29
                                    

Absen dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen dulu. Tahun lahir kalian berapa nih? Aku sih satu line sama Haruto:>

Satu vote berharga banget lohhh ...

💚💚

Saat ini Zeva duduk bersama dengan trio sableng di pojok kantin sambil melahap seblak yang terlihat begitu pedas. Zeva memang kalau lagi kesal, bad mood, harus banget makan yang pedas-pedas.

Entah kesal karena apa, yang pasti bukan karena kejadian tadi pagi. Sudah cukup ia diolok-olok oleh Bara dan Naufal karena hal itu.

"Gila lo, Ze. Kalo lagi cemburu emang kayak gini ya?" Bara geleng-geleng kepala saat melihat Zeva yang biasa saja saat memakan seblak ekstra pedas itu.

Zeva menatapnya nyalang. "Masalah buat lo? Kayak baru kali ini aja liat gue makan seblak. Siapa juga yang cemburu? Emang gue siapa?"

Naufal menepuk bahu Ariel yang masih memperhatikan Zeva dari seberangnya, hanya terhalang meja kantin. "Mampus, mentang-mentang lagi makan pedes, sindirannya juga pedes dong, anjir. Lo peka dikit napa, Riel."

"Apa yang salah? Gue rasa ucapan dia bener kok. Dia siapa gue? Dan gue siapa dia?" ujar Ariel dengan santainya. 

Zeva membatin, Bener banget kok. Tapi ... tau ah kesel banget gue!

Yang membuatnya kesal adalah kenapa kemarin-kemarin cowok itu bisa membela dirinya di depan teman-teman yang menyudutkannya? Kenapa sekarang tidak? Zeva jadi curiga kalau Ariel dan Naura ada something.

Udah deh jangan mikir yang aneh-aneh, Ze! Gue jadi keliatan baper sama tu cowok. Padahal mah biasa aja.

Sebenarnya Zeva tidak ingin berada di kantin bersama mereka bertiga, udahlah berisik pada ngoceh terus, bikin hati tambah panas aja perasaan. Tapi kalau dipikir-pikir, kini ia tidak mempunyai teman. Makanya ia diseret ke kantin oleh trio sableng.

Kalau saja Olif sudah selesai dengan pertandingannya, ingin sekali ia meminta pada Olif untuk membantai mereka bertiga. Terutama cowok bernama Ariel. Wajib banget.

"Jangan gitu, Riel. Giliran kalo nanti udah bucin aja gue bakal ngetawain lo paling depan." Bara yakin akan hal itu. Dia berani bertaruh dengan Naufal. Tapi Naufal sebelas dua belas lah jalan pikirannya sama Bara, dia juga percaya suatu saat Ariel pasti akan bucin sama Zeva.

"Berisik banget sih! Gak liat orang lagi makan ya?"

"Terus lo gimana, Fal? Diliat dari mukanya keliatan mupeng gitu. Lo kalo cemburu, tenang aja. Gue mana ada perasaan sama tu cewek ganjen," kata Ariel pada Naufal.

"Udah berapa kali gue bilang? Gue udah tau kalo si Naura suka sama lo, Riel. Sebelum putus dia emang udah ngasih tau ke gue," balas Naufal.

Bara tertawa. "Definisi sad boy yang sesungguhnya."

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang