[Sebelum baca vote dulu dong^^
Pas udah baca jangan lupa komen~]---Happy Reading---
»»««
"Aduh." Zeva akhirnya tersadar dari pingsan setelah tadi ia terbentur bola voli, siapa lagi kalau bukan Ariel pelakunya. Sembari memegang kepala yang masih terasa pening, Zeva berusaha duduk dari tidurnya dibantu oleh Citra.
Dengan keras cowok itu tadi memukul bola voli saat melakukan passing bersama Zeva, hingga tanpa sadar mengenai wajah cewek itu sampai mimisan dan pingsan kemudian.
"Gue di mana? Gue kenapa? Dan lo siapa?" tanya Zeva setengah panik.
"Wah gila. Lo cuma kebentur bola, parah kalo sampe amnesia!" Citra menggeleng kepalanya heran.
Zeva meringis pelan. "Alhamdulillah, ternyata lo, Cit. Gue kira lo malaikat yang siap jemput gue huwaa."
"Lebay!"
Tak hanya Citra, kini Ariel dan Gerald juga sedang berada di UKS. Hanya saja kedua cowok itu berada di bangsal paling ujung yang hanya berbeda 3 bangsal dengan bangsalnya Zeva, setiap bangsal hanya dibatasi dengan tirai putih.
Tiba-tiba Gerald menarik kerah baju Ariel. "Lo jangan coba-coba nyakitin pacar gue!" seru cowok itu penuh penekanan.
Ariel mengangkat bahunya tak acuh. "Siapa juga yang nyakitin, dianya aja yang lemah. Kebentur dikit aja langsung pingsan."
Bugh ...
Tanpa aba-aba, Gerald pun memberi bogeman mentah pada Ariel.
Mendengar suara itu, Zeva keheranan. "Ada apaan sih?"
"I-itu kayaknya Ariel sama ...," jawab Citra menggantungkan ucapannya.
"Sama siapa, Cit?"
Tanpa perlu menjawab lagi, langsung saja Citra menyeret Zeva ke sana, di mana Gerald dan Ariel berada.
Zeva terkejut saat melihat Ariel tersungkur di lantai akibat tonjokan dari Gerald. "Ya ampun, Ger. Kamu kenapa---"
Belum selesai berbicara, Gerald segera memotong. "Kenapa? Kamu mau bela dia? Dia udah berani nyakitin kamu, Ze! Aku gak bakal diem aja kalo sampai ada yang berani nyakitin kamu, tanpa pengecualian."
Zeva langsung memeluk Gerald, mencoba menenangkannya. "Udah, jangan marah. Aku nggak apa-apa."
Gerald menghela napasnya, dia tersadar akan sesuatu. "Maaf udah ngebentak kamu." Cowok itu mengecup kening Zeva. Dan gadis itu membalas dengan mengangguk pelan. Pasalnya Zeva tidak suka jika sudah dibentak seperti tadi.
Ariel yang melihat itu hanya menyeka sudut bibirnya yang terdapat bercak merah, ia pun mencoba berdiri dibantu oleh Citra.
Tak mau berlama-lama menyaksikan drama klise itu, Ariel lebih memilih untuk meninggalkan ruangan bernuansa putih itu tanpa sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVARIEL
Teen Fiction"Mampus, putus. Makanya kalo pacaran tuh jangan bucin!" ledek Ariel. "Oke, mulai hari ini lo jadi pacar gue." -Zeva "Hah? Ngaco lo!" "Pacar boongan, woy! Jangan kegeeran." Ini adalah kisah tentang sang Scorpio dan Virgo yang sifat dan kehidupann...