Zevariel | 25

165 23 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Satu bulan telah berlalu. Kini Zeva dan Ariel benar-benar resmi berpacaran. Tapi jangan heran jika mereka masih sering berdebat. Seperti saat ini, kelas yang sedang tidak ada guru itu berisik karena ulah Zeva dan Ariel yang berdebat tidak ada habisnya.

"Hadeh resiko sekelas sama mereka berdua ya gini. Couple ter berisik yang pernah gue temuin," ujar Naufal yang tidak bisa fokus saat bermain game.

Bara mengangguk. "Gak aneh sih. Kalo tiba-tiba tu mereka berdua jadi pasangan paling uwu seantero sekolah, dunia pasti lagi gak baik-baik aja."

Bayangkan saja, hanya karena rebutan buku tulis, mereka sampe debat. "Siniin Pio bukunya!! Gue mau nulis."

Ariel mengangkat bahunya tak acuh. "Jangan belajar terus. Mending sini ngapel sama gue."

Jengah sudah Zeva dengan kelakuan Ariel. Tak habis pikir juga sih kenapa dia bisa berakhir menjadi pacar cowok itu. "Sekarang masih jam pelajaran anjir! Dan Bu Livia ngasih tugas yang nanti pas bel pulang harus udah beres. Bisa-bisanya lo malah ngajak ngapel!"

"Gak mau diajak ngapel. Gue ajak nikah aja, mau?"

Sontak perkataan Ariel barusan itu membuat riuh seisi kelas. "Woy kalo mau uwu uwuan jangan di sini! Kasian yang jomblo," teriak Anya, salah satu teman sekelasnya yang merasa kepanasan. Sepertia dia salah satu pengidap uwu phobia.

"Tau nih ah. Tadinya sih berisik, tapi kalo si Arielnya udah bucin mah kaum hawa auto pada lemah. Bisa-bisanya si Zeva kebal tuh sama Ariel," sahut Ghea yang berada di sebelah Citra.

Tiba-tiba Natasya menghampiri Naufal. Ah, cewek itu ternyata masih berusaha mengejar Naufal hingga kini. Padahal entah sudah yang keberapa kalinya Naufal menolak Natasya. "My prince Naufal gak mau ajak nikah gue aja gitu? Lo jomblo? Gue juga jomblo, jadi sama dengan cocok. Siap diajak susah senang bersama."

Naufal bergidik ngeri. "Dih. Lo gak cape apa, Sya?"

"Cape? Gak akan cape sih kalo buat dapetin hati lo hahaa." Natasya memamerkan senyumnya ke hadapan Naufal.

Hadeh. Terserah tu cewek aja dah. Capek gue.

"Lif, mabar." Naufal malah mengajak Olif yang berada di bangku seberangnya untuk mabar. Lantas Natasya yang dikacangi itu cemberut, dan menatap tak suka pada Olif yang kini jadi lebih dekat dengan Naufal.

Olif menyahut "Ayok gaskeun."

Bara menyenggol bahu Naufal. "Lo gak kasian apa sama cewek di depan lo ini?" bisiknya seraya menatap Natasya.

"Udah berapa kali gue bilang. Kalo gue gak suka ya nggak. Lagian gue gak akan ngasih cewek manapun harapan palsu. Lo aja sono sama dia," tuturnya sembari melirik tak suka pada Natasya. Yang tentunya didengar oleh cewek itu. "Dan gue rasa dia gak butuh rasa kasian dari gue."

ZEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang