Akeyla 1

30.7K 1.2K 681
                                    

[ Happy Reading ]

•••

"LO SAMA SAHAB──" teriakan itu menggema diantara bangunan-bangunan tua yang tampak usang

Dibawah sinar bulan dan beberapa lampu remang-remang menambah kesan seram di sekitar bangunan tua itu, sekitar 30 orang berkumpul disana.

"JANGAN PERNAH BAWA-BAWA MEREKA!" bentaknya semakin menekan injakan pada dada seorang laki-laki yang sudah terkapar di tanah.

Laki-laki itu terbatuk hingga mengeluarkan darah akibat menahan rasa sakit yang sejak tadi ia dapatkan, injakan orang itu benar-benar kuat menekan dadanya.

Suara derum motor mulai memasuki tempat itu, ada sekitar 15 orang dengan jaket hitam dengan tulisan GHOST IMPRESSION dengan lambang bunga gladiol setelahnya datang memecah keheningan malam.

Lebih dikenal dengan sebutan GI, salah satu geng motor yang terkenal dengan kemenangannya. Keistimewaan lainya adalah pemimpin yang tidak diketahui identitasnya. Siapa yang tidak mengenal GI? Namanya sudah tidak asing lagi di kalangan banyak para geng motor.

"Sorry telat," Fierza yang baru datang langsung menghampiri beberapa temannya yang sedang berdiri menonton apa yang sedang terjadi.

"Aman, kita menang!" jawab Arya sambil mengarahkan jempol kanannya ke Fierza.

"Hentiin dia, kalo gak tu orang bakal mati." Bisik Rama pada Angkasa yang berada di depannya.

"Za," panggil Angkasa membuat Fierza menoleh pada pemilik rahang tegas serta netra hitam lekat.

"Cuma Lo yang bisa," sambungnya, hanya dengan empat kata itu langsung membuat Fierza paham apa yang dimaksudkan.

Laki-laki itu dengan cepat berlari dan langsung menarik lengan gadis yang berada di puncak kemarahan.

"Ini bukan saatnya," ucap Fierza

Dengan slayer hitam dileher, anak rambut yang berterbangan karena angin malam serta netra coklat yang sedari tadi menatap tajam laki-laki yang hampir saja ia bunuh.

"Bawa ketua kalian, dan gue ingetin jangan pernah ngusik GI lagi atau yang dia dapet akan lebih parah dari ini!" ucap Fierza, suara itu terlihat mengancam membuat para anggota Baron langsung menancap gas, pergi dari sana.

"Gue heran, gak ada kapok-kapoknya dia ganggu GI," Dimas memandang nanar Baron yang sedang di papah oleh beberapa anggotanya.

"Kita pastiin setelah ini dia gak bakal berani ngusik GI lagi!" Angkasa berbicara dengan tegas.

"Headquarters now!" suara perintah itu langsung mereka turuti

Fierza dan yang lainya naik keatas motor, mereka semua beramai -ramai meninggalkan tempat itu.

••••

Gadis itu diam diatas kasur, melipat kedua tangan memeluk kedua kakinya. Menatap kearah balkon kamar dimana terlihat bintang yang bertaburan diatas sana.

Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi dia masih saja berkelana didalam pikirannya. Ia selalu berpikir, kenapa jam tidurnya harus rusak seperti sekarang.

Akeyla [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang