•••
Keyla berjalan memasuki ruang kelas, ia diam sebentar di ambang pintu memperhatikannya. Kelas ini masih kosong, belum ada satu murid pun berada didalam kelas. Netra coklat itu tertuju pada satu kursi yang berada di paling belakang.
Dulu dia adalah anak yang sangat ceria, ramah, murah senyum dan gampang berbaur dengan siapa saja tapi semenjak masuk SMA ia merubah sifat dan sikap nya menjadi anak yang lebih pendiam, jarang menampilkan senyuman dan suka menyendiri. Satu kejadian saat 2 tahun lalu mengubah hidupnya.
Mengambil sepasang earphone dari dalam jaket, tapi hanya memakai nya satu di telinga sebelah kiri.
"We all need that some one
Who gets you like no one else,""Right when you need it the most,
We all need soul to rely on,
A shoulder to cry on,""A friends thourght the highs and the lows,
I'am not gonna make it alone,""La la la la la la la,"
Bibir kecil itu terus bergerak mengikuti lirik persis sama seperti yang ia dengarkan saat ini.
Keyla memejam kan matanya, menikmati alunan musik yang terdengar namun suara derap langkah yang mulai ramai memasuki kelas, membuat ia sadar lalu melepaskan earphone putih tersebut.
Beberapa murid mulai berbisik, bertanya-tanya siapa siswi yang berada di dalam kelas mereka, Keyla hanya diam tak bersuara disaat semua orang mencuri pandang ke padanya.
"Murid baru?" bisik Satrio yang baru saja datang bersama teman-temannya
"Kek nya iya," jawab Dona, gadis dengan bando bewarna merah di kepalanya.
"Cantik," ucap Lista yang berada di samping Dona
"Ajak kenalan ah!" kata Satrio memulai gaya andalanya, dengan merapihkan rambut dengan tangan kiri
"Dih, najis! Sok ganteng Lo,"ejek Akbar
Satrio seperti tidak menghiraukan mereka, ia dengan sigap menghampiri perempuan yang masih asing itu.
"Hai!"
Keyla mendongak, menatap Satrio dengan tatapan dingin membuat nyali laki-laki itu menciut. Padahal hanya tatapan bertanya yang Keyla berikan.
"Eh, gak jadi." Satrio berbalik dan kembali menghampiri teman-temannya.
"Mampus!" ejek Dona
"Tatapannya bukan maen," Satrio bergidik membuat Akbar dan Lista menahan tawa.
Bel berbunyi, semakin ramai murid masuk kedalam kelas. Mereka semua duduk tenang di meja masing-masing sambil berbisik-bisik siapakah siswi baru itu.
Suara ricuh itu berubah menjadi sunyi saat guru setengah Baya dengan kacamata di wajahnya datang, masuk kedalam kelas.
"Pagi semua," sapa Buk Nur sambil meletakan beberapa buku dan juga tas ke atas meja
"Pagi Buk!!" sahut seluruh murid dengan serentak
"Oh iya, kelas kita kedatangan murid baru," Buk Nur memberitahu matanya tak luput memandang Keyla yang berada di bangku belakangan. Bu Nur tersenyum pada Keyla, hati gadis itu menghangat ia pun berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju ke depan untuk memperkenalkan diri.
"Perkenalkan saya Callysta Akeyla, saya harap bisa diterima baik di kelas ini!"
"Pasti bakal di terima dengan baik dong!" teriak Satrio yang berada di meja ujung, usahanya masih berlanjut hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akeyla [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[SEBAGIAN BAB YANG BELUM AKU REVISI, AKU UNPUBLIS DULU UNTUK SEMENTARA] [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] Ini tentang Callysta Akeyla Anindita dibalik wajah cantiknya, menutup rapat banyak rahasia. Dimulai dari saat ia pindah ke sekolah SMA Kencana, ia m...