Akeyla 3

15.1K 888 434
                                    

•••

Keyla memarkirkan motornya tepat di garasi dimana selain motor koleksi Bagas, banyak mobil dengan harga fantastis berjajar.

Gadis itu melangkah masuk ke dalam rumah bernuasa putih mewah dengan lampu gantung cantik yang besar. Terdapat beberapa pernak-pernik koleksi Griselda dibeberapa sudut rumah.

Suasana rumah tampak sepi, membuat gadis itu berjalan menuju dapur. Disana ada Griselda yang sedang sibuk dengan beberapa adonan, dan tepung yang sedikit berserakan di apronnya.

"Ma,"

"Eh! Anak Mama udah pulang," Griselda langsung menoleh

"Iya,"

Mata Keyla tertuju pada sebuah makanan di atas meja, refleks ia mengambil sepotong kue yang dibuat oleh Griselda namun sang wanita paruh baya itu menepis tangan putrinya dengan cepat.

"Aduh!" gerutu Keyla dengan mengusap punggung tangannya

"Cuci tangan! Ganti baju, baru makan," Griselda langsung mengambil potongan kue yang berada di tangan Keyla dan meletakkannya kembali ke atas piring

"Ya," ucap Keyla, meninggalkan dapur dan beralih kedalam kamar.

Hanya untuk mencuci muka dan berganti pakaian, setelah itu kembali menghampiri Griselda yang tengah duduk menghadap kearah kolam renang dengan sepiring kue buatannya.

"Gimana sekolahnya?" tanya Griselda dengan mengusap lembut rambut sang putri yang kini duduk di depannya.

"Biasa aja,"

"Yaudah, tapi inget jaga diri baik-baik. Apapun yang udah terjadi jangan pernah di inget, semua punya awal baru. Dan satu lagi, tugas dari Papa jangan di lupain," pesan Griselda dengan ucapan yang penuh kasih sayang

Tiba-tiba Keyla beranjak karna ia ingat ada sesuatu yang harus dia beli, gerakan tiba-tiba itu membuat Griselda sedikit tersentak.

"Kenapa?" tanya Griselda kaget akibat pergerakan Keyla yang tiba-tiba

"Ada yang harus aku beli,"

"Keyla keluar sebentar ya," pamit Keyla, ia langsung berlari ke kamar, mengambil kunci motor yang tadi ia lempar keatas ranjang kasur.

••••

Semilir angin menerpa wajahnya tapi seketika matanya menyipit, dari jauh ia melihat seorang gadis sedang diganggu oleh beberapa laki-laki bertubuh besar, melihat ada hal yang tidak beres membuat ia menambah kecepatan laju motornya.

Sedangkan di ujung jalan, seorang gadis  dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa saat ini ia benar-benar ketakutan.

"Jangan ganggu saya kak," mohonnya dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi chubby itu.

"Makanya serahin hp lo sebelum gua kasar!" bentak salah satu dari mereka, badan tinggi, dan aura yang memancarkan bahwa ia seperti nya adalah pemimpin dari gerombolan beberapa orang tersebut

Suara ban yang bergesek dengan aspal karena dengan kecepatan tinggi Keyla mengeremnya dengan kuat menimbulkan suara yang membuat atensi mereka teralih padanya.

"Banci!"

Tatapan meremehkan Keyla layangkannya, masih duduk di atas motor,dengan kedua tangan berpangku pada helm yang ada di tank motornya.

"Jangan ikut campur dong manis," goda salah satu diantara mereka sambil memperhatikan tubuh Keyla dari bawah hingga keatas.

"Mau jadi pahlawan? Cewek cupu kayak Lo mo nolongin orang? Mending pulang haha," suara gelak tawa langsung menyambut indera pendengaran membuat Keyla semakin menatapnya tajam.

"Hahaha mending jadi pacar gue aja, daripada dihajar Bos!"

Keyla langsung turun,lalu berjalan mendekat dan berdiri didepan gadis tersebut

"Cih! Ayolah anda itu wanita cantik jangan sampai aku melukai tubuh indah mu itu," kata Rangga dengan tatapan yang masih saja meremehkan tidak tau siapa.yang sedang ia hadapi sekarang

"Tenang aja, aman!" Keyla berbisik pada gadis yang berada dibelakang tubuhnya.

Dua orang yang tadi menggoda Keyla kini mendekati Keyla, jaraknya tidak sampai satu meter.

"Can──" tinggal sedikit lagi tangan pria itu menyentuh pipi mulus Keyla, namun dengan cepat Ia menendangnya hingga tersungkur ke tanah

Mereka semua merasa terkejut atas gerakan kilat yang Keyla berikan, membuat salah satu teman nya yang masih berdiri tak jauh dari dirinya melangkah mundur.

"ANJING!" umpat Rangga. Amarah nya memuncak, berjalan mendekat lalu memukul wajah Keyla namun dengan cepat Keyla menendang tangannya.

"Argg!"

"SIALAN LO!" pekik Rangga yang kini memegangi tangannya, yang terasa patah akibat tendangan Keyla.

Ia berjalan mendekat ke arah Rangga yang meringis kesakitan, "Gue gak selemah itu!"

Menginjak jari jemari tangan Rangga dengan kuat, membuat siapapun ngilu dibuatnya. Sedangkan sang pelaku semakin menekan injakan itu.

"SAKIT!!!" teriakan itu menggema, beberapa orang yang ikut hendak memalak gadis tadi kini pergi meninggalkan Rangga yang tengah diserang rasa sakit hebat.

"Jangan pernah ulangin kesalahan yang sama!"

Gadis yang berada di belakang Keyla menghembuskan nafas lega. Tapi masih ada sedikit rasa takut akibat ulah para preman jalanan itu.

"Wih kakak jago bela diri ya, ntar ajarin Neza ya," kata Neza sambil tersenyum lebar ke arah Keyla

Keyla menoleh, lalu menghampirinya. "Boleh, nama kamu Neza?" tanya Keyla sikap dinginnya sedikit mencair.

"Iya kak, kalo kakak sendiri siapa?"

"Panggil aja Keyla," kata Keyla sembari membalas senyuman Neza

"Oke deh kak Keyla!"

Keyla menggandeng tangan Neza membawanya pergi. Keyla dan Neza naik ke atas motor, disepanjang perjalanan mereka banyak bercerita eh ralat maksudnya Neza lah yang banyak bicara. Keyla hanya diam dan menjadi pendengar yang baik untuk gadis itu.

Kehebatan berkelahinya bukan ia dapatkan secepat kilat, dari kecil ia sudah belajar beberapa cabang bela diri.K

Callysta Akeyla Anindita, itu nama lengkapnya. Kalau kalian ingat ia tidak menyebutkan namanya secara lengkap kemarin, itu ada alasannya.

Terlahir dari keluarga yang terpandang dan terkenal, menjadi point plus baginya. Tapi hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik Brawijaya Group.

Bagas Brawijaya dan Griselda Anindita adalah nama lengkap kedua orang tuanya.

Cantik, pintar dan juga jago dalam hal bela diri. Sejak kecil pelajaran akademik maupun non akademik sudah Bagas berikan, membuat Keyla tumbuh dengan kemampuan yang bagus. Bagas memang mempersiapkan Keyla, agar jika sudah besar ia mampu menjadi pribadi yang hebat.

Sebagai anak perempuan yang akan menjadi pewaris itu harus hebat, kuat, pintar dan tidak lemah. Dan saat Keyla beranjak dewasa, semua yang diharapkan Bagas tercapai. Walau begitu, Bagas tidak pernah menekannya, ia tidak pernah memaksa. Jadi Keyla dengan senang hati menjalani itu semua.

"Kak Keyla gak mau mampir dulu?" tanya Neza yang berdiri dihadapan Keyla

Keyla menggeleng pelan sambil tersenyum, "Lain kali ya," tolaknya dengan lembut agar tidak menyinggung perasaan gadis itu.

"Yaudah deh, hati-hati dijalan ya Kak!"


*****

Jangan lupe VOTE dan KOMEN NYA!!

FOLLOW INSTAGRAM :

@tiaraamll__
@tilamichuuuu_

Akeyla [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang