•••
"SELAMAT DATANG DI AREA LDK
SMA KENCANA"Tulisan besar itu menggantung besar. Hari ini adalah hari pertama murid-murid kelas 11 melaksanakan kegiatan ini.
Tenda-tenda camping juga sudah berdiri dengan sempurna di sana, dari berbagai macam warna. Deretan kanan untuk tenda laki-laki, dan deretan sebelah kiri untuk tenda perempuan.
Kegiatan camping akan di lakukan selama 1 hari, 2 malam. Bisa di bilang seperti kegiatan persami.
"Untuk tiga puluh menit kedepan, kalian boleh istirahat dulu. Baru setelah itu kita lanjutkan agenda selanjutnya," ucap Pak Irwan yang berdiri sebagai pemandu dengan toa kecil di tangan kanan nya
"Baik Pak!"
Mereka tengah berada di tengah hutan yang memang sudah di persiapkan sebagai tempat LDK tahun ini.
"Demi Allah, gue takut kalo sampe ada jurit malem!" seru Satrio
"Lo laki, yakali kalah sama cewek sih?" Lista dengan heran ke arah Satrio yang berada di samping nya.
"Laki juga manusia, punya rasa takut. Lo kira gue apaan Ta?"
"Awas kencing di celana," kata Sherein yang ada di samping mereka
Akbar yang mendengar ucapan Sherein lalu tertawa, mengejek Satrio dengan puas. Bagaimana laki-laki takut ikut jurit malam? Hobby berantem tapi pas di ajak jurit malah ciut.
"Jangan malu-maluin kelas kita lah, badan gede, punya otot, suka berantem, masa Lo takut jurit malem si?" sahut Akbar
"Gue sumpel juga tu mulut!" Satrio menatap tajam Akbar yang berada tepat di samping Lista
Sedangkan Keyla, ia hanya diam menyimak obrolan mereka berempat sambil memainkan ranting kayu kecil yang ia goreskan ke tanah yang berada di depan nya.
"ANAK-ANAK, KUMPUL!!"
Suara itu menggema, membuat mereka berdiri dan berjalan ke arah tengah dimana Pak Irwan, Pak Somad, dan Ibu Ria berdiri.
Keyla juga menyusul ke arah barisan kelas nya, tanpa sengaja matanya melihat Rafa dan Ririn tengah mengobrol berdampingan di barisan.
"Baik, kalo udah kumpul semua Bu Ria mau menyampaikan jadwal untuk hari ini. Bu Ria, boleh di sampaikan." Ujar Pak Irwan dan memberikan mic itu kepada Bu Ria
"Baik anak-anak semua, untuk jam dua belas sampai jam satu kalian bisa isoma, istirahat, sholat, makan. Setelah itu ada materi kepemimpinan yang bakal di sampaikan oleh Pak Tio yang akan datang sebentar lagi."
"Selama satu jam untuk materi, jam tiga bisa kita cari kayu kabar untuk api unggun. Sekian, untuk jadwal selanjutnya nanti di umumkan lagi." Sambung Bu Ria
Pak Irwan mengambil alih mic nya, "Ada yang ingin di tanyakan?" tanya nya.
"Tidak Pak!" Jawab mereka serempak
"Kalau begitu kalian boleh bubar, untuk makanan bisa di ambil sepuluh menit lagi." Jelas nya lagi sebelum seluruh murid bubar.
"Raf, Lo mau sekalian gue ambilin makan?" Rafa menoleh kearah sumber suara tersebut, menatap nya dingin.
"Makasih Rin, tapi gak usah nanti malah ngerepotin." Tolak nya secara halus, takut menyinggung perasaan gadis yang sudah menyukai nya dari lama.
"Em, okey!" ucap Ririn dengan senyum, lalu Rafa pergi meninggalkan nya menyusul Gibran dan Vian yang tengah duduk di depan tenda kelas nya
"Sampe kapan Lo terus berharap dan nunggu?" tanya Sora yang berada di belakang Ririn yang masih menatap punggung Rafa
Ririn Adhisty adalah teman sekelas Rafa, ia menyukai laki-laki itu sejak awal masuk kelas. Sedangkan Sora Sabila adalah sahabat nya, juga sebagai saksi kisah cinta nya.
"Sampai perasaan ini hilang dengan sendiri nya,"
••••
Mereka semua tengah bersiap mencari kayu bakar, setelah agenda materi yang selesai sejak 10 menit yang lalu.
"Ayo Key," ajak Sherein yang sudah bersama dengan Keisha
"Oh iya, kelas Lo bakal tampilin apa Sha?" tanya Sherein
"Mungkin nyanyi, gue denger si tadi bahas itu."
Mereka sambil berjalan ke dalam hutan, tidak menyeramkan. Masih banyak pencahayaan disini, mereka bertiga dan masih banyak juga yang lain membentuk kelompok nya sendiri.
"Kalo kelas kalian?" tanya Keisha sambil memungut kayu bakar yang ada di antara pepohonan yang sudah tumbang
"Gak tau juga, tadi gak Nyimak mereka." Bukan Sherein yang menjawab, tapi Keyla.
"Punten neng!" sapa Vian yang datang bersama Gibran dari arah yang berlawanan dengan mereka.
"Bertiga doang?" tanya Gibran
"Iya, kalian berdua? Rafa mana?" tanya Sherein penasaran, karena tidak melihat Rafa bersama mereka
"Rafa disana," Vian menujuk kebelakang mereka, "dia sama Ririn, juga Sora." Sambung nya.
Membuat Keyla membalik badan, dan benar. Rafa tengah membantu Ririn. Ada perasaan tidak rela? Tapi ia menepis nya jauh-jauh, kenapa ia harus merasakan hal itu?
"Oo, yaudah ayo cari lagi. Keburu gelap ntar," ujar Keisha
"Nah betul, mari mencari yang gak ada!" celetuk Vian dengan cengiran tanpa dosa
"Lo aja kali ah, gue mah nyari yang pasti ada." Sahut Sherein sambil memukul pelan bokong Vian dengan ranting kecil
"Kdrt Mulu si Lo!"
"Najis! Kdrt, Lo kira kita suami istri?" ucap Sherein makin menatap tajam Vian yang berada di depan
"Jangan mulai," suara itu menginterupsi, itu suara Keyla.
"Yaudah, ayo cari kayu." Kata Vian lalu jalan terlebih dahulu, di ikuti oleh mereka.
Keyla berjalan lebih pelan, membiarkan mereka berjalan memimpin nya. Suasana hatinya sedikit tidak enak, kenapa?
"Mau gue bantu?"
Keyla menoleh, sedikit kaget dengan kemunculan Rafa yang tiba-tiba di samping nya.
"Gue bisa sendiri, kenapa disini?" tanya perempuan itu dengan tenang, terlihat datar seperti biasanya tidak seperti kemarin saat ia tertawa lepas.
"Gue liat Lo sendirian, mana yang lain?" tanya Rafa
"Ada di depan," Rafa lalu memperhatikan nya, dan benar teman-teman nya sudah jauh di depan.
"Yaudah, ayo! Lo gak mau disini sampe malem kan?" tanya Rafa
Sedangkan di belakang sana, Ririn dan Sora diam melihat interaksi yang dilakukan oleh kedua orang ini. Rafa meninggalkan mereka karena ia melihat Keyla yang berdiri sendirian.
*****
Jangan lupa VOTE DAN KOMEN
Follow Instagram :
@tiaraamll__
@Akeyla.fnbseRevisi : 21 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Akeyla [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[SEBAGIAN BAB YANG BELUM AKU REVISI, AKU UNPUBLIS DULU UNTUK SEMENTARA] [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] Ini tentang Callysta Akeyla Anindita dibalik wajah cantiknya, menutup rapat banyak rahasia. Dimulai dari saat ia pindah ke sekolah SMA Kencana, ia m...