•••
Ketiga pemuda itu, berjalan beriringan dengan ketiga gadis yang baru saja keluar dari kantin.
"Gue masih penasaran deh Key, Lo gak mau cerita ini?" tanya Vian, yang masih saja ingin tau kejadian apa yang sebenarnya terjadi hari itu.
"Lo pengen tau banget deh, sama gue aja dia gak cerita, apalagi sama Lo!" kata Sherein, ia kesal karena Vian terus saja bertanya.
"Iya Rein, iya,"
Davit berjalan berlawan dengan mereka, saat berhadapan dengan Keyla dengan sengaja iya menyenggol badan perempuan itu dengan sedikit kuat, membuat Keyla hampir jatuh kebelakang, untung ada Rafa di belakang menahan punggungnya.
"Sorry!" Davit menatap Keyla dengan sengit, matanya mengisyaratkan bahwa ia benar-benar membenci gadis itu.
"Lo apa-apaan sih!" ucap Rafa tidak suka dengan apa yang baru saja Davit lakukan, jelas hal itu sangat di sengaja olehnya.
"Gue gak sengaja, santai aja kali," tidak sengaja katanya? Padahal sudah sangat jelas, tapi tetap mencari pembenaran.
"Makanya, selain kaki, mata juga di gunain dong! Dikira buat pajangan aja," ketus Sherein, jelas dari nada bicaranya ia sangat kesal dengan teman sekelasnya itu.
"Gue perhatiin ya, Lo kek nya gak suka banget sama Keyla. Kenapa?" tanya Sherein, gadis itu sudah tidak tahan dengan sikap Davit yang terus mengusik temannya.
"Apaan si Lo, ikut campur aja," Davit menatap sinis Sherein.
"Udah lah Lo itu cowok, jangan keliatan banci lah. Masa nyari masalah sama cewek," Gibran menepuk-nepuk pelan bahu Davit namun langsung di tepis dengan kasar, seperti laki-laki itu tidak bisa diajak bicara dengan baik-baik.
Dari lorong dibelakang Davit, Aurora dan teman-temannya berjalan mendekat, menatap Keyla remeh.
"Eh, maaf," kata Aurora saat berhasil menumpahkan segelas minuman kemasan ke baju Keyla, sontak Keisha dan Sherein terkejut di buatnya.
"AURORA!" bentak Rafa, membuat Aurora sedikit terkejut mendengar nada tinggi dari laki-laki yang menjadi salah satu most wanted SMANCA itu.
"Are you on purpose?" ucap Keyla lalu menunduk, melihat bajunya yang basah.
"ANJING YA, LO!" teriak Sherein, membuat murid yang lain merapat melihat keributan yang sedang terjadi.
"MAKSUD LO APA, NYIRAM KEYLA?" Sherein maju mendekat kearah Aurora, tangannya dengan cepat menarik kedua kerah baju siswi dengan julukan si ratu bully.
"Udah Rein," Keisha dan Vian menarik Sherein agar menjauh dari Aurora.
"Udah, ntar Lo masuk BK loh," Vian berbisik pada Sherein, membuat Sherein secara kasar melepas cengkramannya.
"Lo gak usah ikut-ikut," sanggah Alya, mendorong pelan bahu Sherein agar menjauh dari Aurora.
"Lagian Aurora gak sengaja," timpal Rena, membuat Sherein semakin geram mendengarnya.
"BUTA MATA LO, HAH? JELAS-JELAS DIA SENGAJA!" amarah Sherein memuncak, jika saja Vian dan Keisha tidak menahannya sudah habis ketiga orang itu.
"Udah Rein," lirih Keyla, ia tidak ingin jika teman-teman terlibat dalam masalah yang seharusnya ia hadapi sendiri.
"Lah emang kakak gue gak sengaja, iyakan?" Davit mencari pembelaan pada murid-murid disana. Mereka yang merasa takut langsung mengangguk, daripada nanti akan berurusan dengan rajanya bully si Davit Ravindra. Seutas senyum terbit di wajah Davit dan Aurora.
![](https://img.wattpad.com/cover/241309710-288-k262056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akeyla [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[SEBAGIAN BAB YANG BELUM AKU REVISI, AKU UNPUBLIS DULU UNTUK SEMENTARA] [SEDANG DALAM TAHAP REVISI] Ini tentang Callysta Akeyla Anindita dibalik wajah cantiknya, menutup rapat banyak rahasia. Dimulai dari saat ia pindah ke sekolah SMA Kencana, ia m...