Akeyla 34

5.1K 337 4
                                    

•••

Seluruh murid duduk melingkari api besar yang tadi mereka nyalakan, Gibran di sana memetik gitar nya. Menyihir segala indra pendengaran dengan jari jemari nya itu, sedangkan yang lain ikut larut dalam alunan petik gitar.

Kepala Keyla reflek menoleh, saat seseorang duduk di samping nya masih dengan tatapan datar.

"Hai,"

"Iya?" Keyla menaikan sebelah alis nya

"Kenapa Lo sendirian di sini?" tanya laki-laki yang menggunakan jaket bewarna merah itu

"Nothing, why?"

"Gakpapa, oh iya Lo mau kopi?" Fajar menyodorkan secangkir kopi

Keyla sedikit tersenyum, lalu mengambil nya. Fajar pun ikut duduk berdekatan dengan gadis itu.

"Gak sama temen-temen Lo?" tanya Keyla menghilangkan keheningan diantara mereka berdua

"Dika sama Bima?" tanya nya, Keyla mengangguk

"Ada tu, kumpul sama yang lain." Fajar menunjuk ke arah Dika dan Bima yang tengah ikut mendampingi Gibran

"Kenapa Lo gak gabung sama temen-temen Lo?" sambung nya

"Pengen liat dari sini aja, lebih tenang." Kata Keyla, kedua tangan nya memegang cangkir kopi yang menghangatkan telapaknya.

"Kalo gitu gue duluan ya, gak enak sama mereka." Fajar berdiri, sebelum pergi ia meninggalkan senyum manis pada gadis dengan rambut terurai itu

Tanpa disadari, sepasang mata di antara ramai nya orang itu melihat nya. Tapi dengan cepat ia alihkan pandangan nya itu, dan kembali kepada kegiatan nya.

"KEYLA!

"SINI!"

Teriakan itu berasal dari Sherein yang tengah melambaikan tangan nya ke arah dirinya.

Ia berdiri, lalu menghampiri Sherein yang tengah bersama Lista dan Keisha. Mereka duduk sambil memegang jagung yang siap untuk di bakar.

"Gue mau dong satu," ucap Keyla dengan riang

"Boleh, satu nya dua ratus ribu!" kata Keisha dengan menjulurkan satu tusuk jagung ke arah nya

"Ah rugi, masa dua ratus ribu. Kan kita capek tu, belum ngupas nya, belum nusuk, trus harus berdiri di depan bara sambil ngebolak-balik tu jagung. Jadi satu jagung, lima ratus ribu!" Lista berbicara sambil menunjukkan ke-lima jari nya.

"Benar! Segitu kan kecil buat Lo, iyakan Key?" ledek Sherein sambil memainkan sebelah alisnya

"Pemerasan nih, boleh lah gue aduin ke Pak Bagas." Ucap Keyla menggoda

Sherein langsung menarik lengan perempuan itu, "Eits! Jangan dong, nanti kalo di DO dari sekolah kan gak lucu."

"Kan gak lucu, kalo sampe ada berita tiga siswi di keluarkan akibat memalak anak pemilik sekolah." Sahut Lista

"Enggak, sini bagi satu jagung nya. Gue mau manggang juga,"

Keisha memberikan satu jagung yang sudah ditusuk kepada Keyla.

"Permisi semua!! Kita bakal ngadain pensi, dan yang belum mendaftar ditunggu ya." Suara mic itu menggema, mengalihkan perhatian mereka

"Kelas kita nampilin apa?" tanya Keyla

"Ada deh, tunggu aja." Ucap Lista membuat gadis itu penasaran

Hampir lima belas menit waktu berlalu, jagung yang mereka panggang sudah matang. Lista lalu mengajak nya duduk di depan panggung, menyaksikan pentas seni yang sebentar lagi akan di mulai.

Akeyla [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang