Akeyla 10

9.8K 601 127
                                        

•••


Matahari mulai memancarkan cahayanya, bunga-bunga mulai bermekaran, sungguh suasana pagi yang sangat damai. Seorang gadis memasuki area sekolah, tak lupa masker hitam diwajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, beberapa orang memperhatikan penampilan Keyla.

"Shss!" rintih Keyla, ketika seseorang dengan tidak sengaja menyenggol lengannya yang terasa ngilu akibat luka yang kemarin Alex timbulkan.

"Eh! Maaf, gue tadi gak ngeliatin jalan," ujar seorang laki-laki, tatapannya bertemu saat Keyla mendongak ke arahnya.

"Keyla?" sambung Rafa.

"Iya," jawab Keyla dengan tatapan datar sedingin es, membuat Rafa menatapnya lekat. Keyla benar-benar mempunyai banyak kepribadian, saat di sekolah ia terlihat sangat pendiam dan acuh, tapi berbeda saat di luar sekolah.

Rafa menyodorkan tangannya. "Davian Rafa Adhitama,"

Keyla menatap tangan itu sebentar, lalu menerima uluran tangannya. "Keyla," selepas itu ia pergi menjauh dan begitu saja berlalu dari pandangan Rafa, membuat dia diam dan hanya menatap punggung Keyla yang semakin hilang dari pandangannya

"WOI!" pekik Vian, ia melambaikan tangannya kearah Rafa.

"Ngapain Lo diem aja di situ?" tanya Vian, kini merangkul pundak Rafa.

Rafa melepas rangkulan itu, "cosplay jadi patung!" kata Rafa jutek, dan memilih pergi meninggalkan Vian yang diam sambil mengerutkan keningnya.

"Masih pagi, udah sensi aje," gumam Vian, ia juga menyusul Rafa namun seseorang baru saja muncul dihadapan membuat ia terkejut dan membuat perempuan itu menabrak dada bidang miliknya.

"Aduh!" ucap mereka secara bersamaan, mereka berdua saling melebarkan mata.

"Lo lagi, heran banget deh. Bisa gak sih, jangan ngalangin jalan? Hobby banget sih nabrak orang?" kesal Sherein, tangannya mengelus keningnya.

"Maaf, gue gak sengaja. Lagian lo, ngapain tiba-tiba muncul?" kata Vian, ia menatap Sherein mengintimidasi lalu segera merubah raut wajahnya.

Sherein menatapnya tajam, "nyalahin gue Lo? Udah jelas-jelas Lo yang salah!" ketus Sherein kini berkacak pinggang.

"Gue minta maaf Sherein, Lo sensi banget si! Masih pagi juga, jangan suka marah-marah, nanti cepet tua trus cantiknya ilang loh," ucapan Vian semakin membuat Sherein kesal, sinyal bahaya mulai terasa. Membuat Vian langsung berlalu pergi meninggalkan Sherein.

"Ngeselin banget!" gerutu gadis itu, dan langsung pergi berjalan kearah kelasnya.

Sherein melihat Keyla yang berjalan dengan santai, ia semakin mempercepat langkah kakinya dan menyusul Keyla.

"Key!" panggil Sherein, sedikit berteriak pada Keyla yang sudah diambang pintu kelas.

Keyla menoleh, ia tak menghiraukan Sherein dan masuk kedalam kelas. Ia duduk di bangkunya, tak lama Sherein juga duduk.

Lista dan Dona langsung teralih pada Keyla, mereka berdua memutar kursinya dan menghadap kebelakang. Keyla diam, tahu ketiga orang didepannya itu menatapnya dengan penuh rasa penasaran.

"Lagi sakit, Key?" tanya Lista, jari-jemarinya memainkan pulpen bewarna pink, Keyla diam dan hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Trus kenapa pake masker?" sahut Sherein, tangan kanannya menyelipkan anak rambut ke belakang daun telinga.

"OH! Gue tau," ucap Dona dengan sedikit berteriak, membuat mereka terperanjat kaget karena ucapan dan gerakannya yang tiba-tiba.

Membuat Akbar yang berada di meja samping terbangun dari tidurnya karena kaget, "Lo bisa gak, gak ngagetin orang?!" tanya Akbar kesal, Dona langsung memberikan senyum perdamaian, membuat Akbar kembali menelungkupkan wajahnya diatas meja.

Akeyla [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang