27 - Seperti bukan dia

5.8K 688 27
                                    

VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA! :)

@@@

Semenjak putus beberapa hari lalu, keduanya menjadi orang asing. Bimo mencoba mendekat tapI Rani terus menjauh.

Contohnya, ketika Rani ingin menyeruput es thai tea kesukaannya menggunakan sedotan tiba-tiba Bimo datang dan langsung meminum minuman tersebut. Sontak bukan hanya Rani saja yang terkejut semua orang yang melihat aksinya pun juga.

"Bi-Bimo? Duh, ngangetin aja,"

"Terpesona, ya?" goda Bimo.

"Hah?" sudah terlihat jelas Rani menjadi salah tingkah pipinya pun memerah.

"Kamu terpesona 'kan dengan kegantengan aku?" jelas Bimo.

"Yeh gue tampiling juga nih pake gelas." cetus Lala.

Orang-orang yang satu meja dengan Rani tertawa. Dan Bimo langsung mengajak gadis itu pergi dari kantin.

Ditengah jalan, Rani menepis tangan Bimo dengan sedikit tenaga.

"Mau apa, sih?"

"Jutek amat."

"Lah?"

"Kemarin kamu cuma prank aja, kan? Prank kamu enggak berhasil haha."

"Prank apaan?" Rani semakin kesal.

"Yang kamu ngajak putus itu, kamu cuma buat seru-seruan aja ya, kan? Oh atau itu buat konten?"

"Konten apaan dih, dikira gue beralih profesi jadi youtuber."

"Kok ngomongnya gue? Kenapa? Ada apa? Aku salah apa? Ceritain, jangan kayak gini lah, Ran."

"Ya aku pengen putus aja, aku capek."

"Capek? Orang kita baik-baik aja, kok."

"Udah ya, anggep aja kita enggak pernah ada hubungan." lalu gadis itu pergi meninggalkannya. Alex, Dito dan Anto tiba-tiba datang dan mereka menertawakan Bimo.

"Kasihan deh, lo." ejek Alex.

"Lo lebih kasihan, bahkan menyedihkan." ketus Bimo lalu ia menyenggol bahu Alex dan pergi.

Alex dan kawan-kawan masih saja tertawa dan geleng-geleng kepala. Lalu ketika Caca melewati mereka Alex malah langsung merangkulnya.

"Sendirian aja, nih?"

"Dih apaan sih, gak usah pegang-pegang! Tangan dan tubuh lo bau menyan."

Alex berdecih, "sialan, untung aja cantik kalau kagak udah gue tampol."

Caca bergidik ngeri lalu ia berdo'a agar tidak mendapatkan jodoh seperti dia.

"Amit-amit, dasar!"

***

Panggilan tak terjawab lebih dari dua puluh kali. Rani benar-benar menghindarinya. Lalu ada sebuah chat yang membuat gadis itu tercengang.

Ayo kita berkencan, aku tahu kamu mutusin aku itu karena diancem. Gak usah takut kan ada aku hehe.

Setelah Bimo mengirim pesan itu ia mengirimkan sebuah foto yang membuat Rani terdiam kikuk dan pipinya memerah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIMO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang