PROLOG

780 60 266
                                    

Percuma saja menjelaskan, berulang kali mereka menuduhku. Tapi aku tidak akan menyerah, lagi pula usaha saja tidak akan pernah mengecewakan hasil.

🍁SUBSTITUSI🍁

"LENGAN KU BERDARAH! TANGAN KU MEMEGANG SEBUAH PISAU! AKU PSIKOPAT KEJI!"

Mengapa harus aku yang kalian tuduh? Kenapa kalian tidak mencari pembunuh yang asli? Kenapa aku tidak kalian penjarakan saja daripada harus dibenci seumur hidup?

Kenapa saat aku kesepian, kalian malah terlihat bahagia? Kenapa harus aku yang angkat kaki? Kenapa kalian mengisolasi duniaku? Kenapa?

Belum cukupkah penjelasan panjang kali lebar dari mulutku? Belum puaskah kalian melihat aku menderita?

Apakah aku bukan anak dari rahim mu? Apakah aku bukan bayi yang dihasilkan dari pembuahanmu? Lantas, untuk apa menciptakan aku jika akhirnya kalian malah membuang ku begitu saja? Untuk apa aku ada didunia ini?

Kakak? Mengapa kamu diam disaat aku dibentak? Mengapa kamu tidak menahan tubuhku untuk tidak pergi? Mengapa jemarimu tidak menarik ku untuk tetap tinggal? Kenapa malah dirimu yang ikut-ikutan paling antusias untuk mengusirku? Aku ini adikmu, kak.

Kita saudara kandung, mengapa begitu sulit untuk dirimu mempercayai ku?

Aku takut, tolong jangan kucilkan aku ke sebuah tempat tinggi.

Ribuan konfirmasi yang sudah ku katakan, sampai mulut ini meluntahkan darah. Mengapa begitu sulit untuk mempercayai? Apakah membunuh adalah hal paling keji? Dan bagaimana jika itu bukan aku yang melakukannya?

Aku mau merasakan keramaian kota! Aku mau dibesarkan didalam sebuah rumah yang diisi oleh kata keluarga! Aku mau diijinkan berpendidikan! Aku hanya ingin dimaafkan bukan dimengerti! Apa itu salah?

Kaki ku berdiri di atas, aku melihat koper besar yang sudah siap untuk menemani kepergianku. Kenapa aku harus diusir? Kenapa hangatnya kekeluargaan harus sirna karena kesalahpahaman yang tidak aku lakukan sama sekali?

Apa kalian lupa akan umurku, aku membutuhkan sekolah untuk pintar, aku membutuhkan makanan untuk hidup, dan aku juga butuh kalian untuk menyempurnakan duniaku.

Jiwaku kesakitan, ragaku terkunci ditempat asing ini. Tidak ada orang yang peduli kepadaku, kecuali dia yang adalah sang fajar dalam langit semesta. Namun semuanya percuma, fajar telah pergi dan sekarang tidak ada lagi yang berminat mensubstitusikannya.

Mereka takut padaku, mereka merasa ngeri dengan diriku dan mereka sudah jijik untuk melihat wajahku.

Aku takut keluar disaat fajar merekah, mungkin dia juga sudah membenciku dari alam yang berbeda. Mungkin?

Aku keluar dari kandang disaat senja menghampiri, lalu menutup ragaku sepenuhnya agar tak terlihat oleh orang lain. Aku bersembunyi di tempat yang telah ku bangun sendiri dengan penderitaan.

Tuhan, aku sungguh lelah dengan kesendirian. Aku juga muak disaat tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain, haruskah aku berbicara pada tumbuhan? Haruskah aku berkeluh kesah pada binatang melata? Ataukah aku harus berbicara sendiri untuk membuat diriku seolah-olah tidak kesepian?

Tolong, berikan aku senja yang indah untuk menyembuhkan penyakit ku dari fajar yang telah pergi?

Aku mohon, Tuhan. Hidupkanlah seseorang untuk menjadi substitusi yang tepat!

****




Novel ini mengandung sedikit unsur kekerasan . Harap diseleksi ketika membaca! Tetap positive thingking dan lanjutkan membaca!!

Jangan lupa vote dan komentar!

Ingin next! Tembus 100 komentar, aku akan lanjutkan novel ini!

Maria Sofia Servina!

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang