Tangisan dan Kekuatan.
🍀🍀🍀
Christof melangkah lunglai menghampiri seorang gadis yang sedang di hiasi dengan pakaian pernikahan. Christof sudah sadar, jika Santi akan menjadi satu-satunya wanita yang sah mendampingi hidupnya.
Setelah petugas perias pengantin wanita selesai melakukan pekerjaannya, Santi kembali menoleh ke arah Christof dengan ukiran senyuman lebar di pipinya. Christof berjalan mendekati Santi sedangkan wanita itu tengah berpura-pura sibuk merapikan antingnya.
"Kamu tampan," puji Santi menghentikan kesibukannya sambil menatap Christof dengan takjub.
Christof memegang bahu Santi sesekali menoleh dan menatap gadis itu datar. Hatinya miris melihat wajah wanita di depannya yang ternyata bukanlah gadis yang menjadi impiannya selama ini. Dia sudah tak bisa menahan emosi sedihnya untuk menghilang, Christof memunculkan kelopak mata yang memerah di depan Santi. Dia ingin Jesi kembali seperti semula untuk menjadi kekasihnya namun semua itu terkesan mustahil.
"Christof," desis Santi. Panggilan ketiga dari Santi sukses membuat raga Christof perlahan-lahan tersadar.
"Kamu masih mikirin dia ya?" tanya Santi saat melihat mata Christof menatapnya secara perlahan.
Christof sedikit menoleh dengan perlihatan samar. Dia merasa jika menikah dengan Santi adalah mimpi. Dan jika ini mimpi, tolong bangunkan Christof secepat mungkin. Namun ini kenyataan, takdir Tuhan yang begitu pahit.
"Bagaimana aku bisa menikahimu jika dia selalu ada dalam benak ku?" batin Christof.
Tangannya kembali mencekal lengan Christof yang sudah di baluti oleh jas putih, Santi bingung dan memanggil Christof kembali.
"Christof sayang," mata Christof kembali tertuju dan menoleh ke arah Santi.
"Iya? Kamu ingin mengatakan apa?" Christof nyaris kepergok sedang memikirkan Jesi. Tubuhnya seakan tak menentu, hatinya pun sangat sakit jika terus berpura-pura.
"Gue tau, lo gak akan pernah bisa cinta sama gue. Tapi untuk kali ini aja, gue mohon supaya lo bisa janji sama gue. Lo bisa kan lakukan itu buat gue?"
"Apa maksud kamu?"
"Gue jatuh cinta sama lo, Christof. Gue beneren suka sama lo, dan ini murni bukan karena keterpaksaan." ucap Santi dengan suara yang sudah melemah.
Christof terdiam dan bingung dengan ungkapan wanita itu. Kepalanya menggeleng beberapa kali, namun melihat reaksi tulus dari Santi, Christof pun merasa simpati.
"Aku tidak pernah melarang hak orang lain untuk menyukai siapa pun, termasuk kamu. Kamu gak boleh ngomong gitu lagi, karena apa pun yang terjadi aku akan tetap berusaha untuk mencintai kamu. Sebentar lagi kamu akan menjadi istriku bukan orang asing lagi." ucap Christof dengan suara serak.
Santi tersenyum membuat Christof membalas senyumannya dengan mata yang sudah sembab. "Gue benar-benar jahat kan? Gue bahkan gak pernah bisa mendapatkan cinta sejati gue sendiri. Gue hanya bisa merampas dan menghancurkan kebahagiaan orang lain. Gue menyesal karena udah misahin lo sama Jesi. Tolong Christof maafkan gue!"
Christof menggeleng lalu mengusap lembut pipi Santi. "Ini salah aku yang gak bisa mencintai kamu."
"Aku pria hidung belang yang menghancurkan keperawanan seorang gadis, harusnya aku bisa membahagiakan kamu bukannya membuat kamu makin menderita." Christof menangis karena tak tahan melihat kondisinya yang telah menyakiti Santi dan Jesi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)
Romance[Fanfiction/Romance] [Follow akun author, karena seorang penulis bijak akan tahu bagaimana caranya menghargai sebuah karya!] Senja akan selalu siap siaga, ketika harus menggantikan Fajar. "AKU BUKAN PEMBUNUH YANG KALIAN MAKSUD!" teriak gadis remaja...